Masa-masa PDKT memang menyenangkan, kamu bertemu dengan wanita yang bisa mengambil hati kamu. Bahkan selama ini proses PDKT kamu dan si dia bisa dikatakan tergolong lancar. Si dia menanggapi kamu, meskipun kamu dan dia tergolong baru kenal.
Responsnya cukup positif dan itulah yang membuat kamu semakin ingin kenal dirinya. Nggak cuma kamu saja yang aktif bertanya, terkadang si dia juga suka bertanya balik. Kamu merasa nggak pernah menemukan wanita yang sangat hangat seperti ini saat proses PDKT. Kamu sempat bertemu sama dia sekali dan berencana untuk bertemu untuk yang kedua kalinya.
Kamu dan dia janjian di sebuah tempat makan selepas pulang kantor. Sebelum hari H, kamu sudah mempersiapkan semuanya. Bahkan kamu sengaja membawa pakaian ganti dan perlengkapan mandi agar bisa mandi di toilet kantor sehingga saat bertemu dengan si dia kamu dalam keadaan wangi dan segar. Semua sudah kamu persiapkan, apalagi pekerjaan kantor hari itu nggak terlalu banyak sehingga kamu bisa lebih rileks sebelum bertemu dia.
Hingga setelah makan siang bareng kerabat kantor, kamu mendapat kabar jika salah satu anggota keluarga kamu meninggal. Karena panik mendengar kabar kamu nggak sempat membawa apa-apa keculai kunci mobil untuk bisa sampai di rumah sakit.
Kamu baru sadar kalau handphone kamu ketinggalan di kantor setalah pukul 5 sore. Saking ribetnya mengurus pemakanan dan segala macam kamu lupa kalau kamu ada janji dengan gebetan kamu. Parahnya lagi, karena handphone ketinggalan otomatis kamu nggak bisa kasih kabar jika kamu berhalangan hadir—apalagi baru proses PDKT kamu nggak hapal dengan kontak gebetan kamu. Besoknya, saat handphone sudah ada di tangan kamu meminta maaf atas kejadian kemarin yang ternyata membuat kamu membatalkan janji dan membiarkan si dia menunggu lama.
Katanya si dia sudah memaafkan kamu atas sikap kamu yang kemarin, tapi kamu berasa sikapnya langsung berubah. Dia bersikap dingin tak sehangat dulu. Kamu merasa perubahan sikapnya disebabkan kamu yang membatalkan janji, apalagi si dia nonmention di twitternya.
“Udah nunggu lama, eh taunya nggak dateng. Buang-buang waktu aja deh.” –dan kamu tahu kalau tweet itu ditunjukkan untuk kamu. Padahal kamu sudah minta maaf berkali-kali menunjukkan kalau kamu benar-benar nggak enak sama dia.
Pernah mendapatkan gebetan yang berubah sikap karena “kesalahan” kamu, Guys?
Ada kalanya, sebuah kejadian nggak bisa diduga sama kamu—salah satunya adalah contoh di atas. Siapa yang bisa menduga datangnya musibah? Siapa yang bisa menduga kalau kamu lupa membawa handphone sehingga kamu nggak bisa kasih kabar ke dia?
Sayangnya, karena wanita suka drama mereka merasa berhak melakukan drama di hidup kamu MESKIPUN kamu dan si dia baru tahan PDKT. Saya menuliskan artikel ini karena pernah mendengar pengalaman teman saya yang sedang PDKT sama wanita idamannya. Lucunya, karena saking terpanahnya sama wanita ini, dia berubah jadi takut. Takut si wanita mungkin saja jadi ilfeel gara-gara dia membatalkan janji dan takut akan penolakan.
Padahal saat kamu PDKT kamu dan si dia hanya dua orang yang belum berkomitmen dan bagi saya, nggak ada hak wanita untuk ngambek nggak jelas gara-gara gebetannya membatalkan janji yang jelas-jelas alasannya apa. Memang pasti akan kesal jika kita sudah menunggu orang dan tiba-tiba membatalkan janji. Namun, jika memang alasannya masuk akal seharusnya dia nggak langsung berubah sikap bahkan nyindir kamu di socmed.
Coba kamu bayangkan kalau kamu punya pacar dengan sikap yang seperti itu? Baru PDKT saja sudah penuh drama dan ngeribetin diri kamu sendiri—membuat kamu merasa bersalah terus menerus. Bilang memaafkan, tapi masih saja diungkit dan nyindir kamu seperti itu.
Tapiii, kalau memang gebetan kamu cuma satu ya memang seperti itu, kamu akan panik daketakutan nggak akan bisa dapatkan dia. Karena apa? Karena gebetan kamu cuma si dia. Beda kondisi kalau kamu punya banyak kenalan wanita sehingga kamu punya pilihan untuk mendapatkan yang terbaik.