Pertengkaran dalam sebuah hubungan memang hal yang wajar karena banyaknya perbedaan antara kamu dan dia. Bagus jika kalian bisa menyelesaikan masalah secara dewasa dan tak membesar-besarkannya. Namun, ada pula pasangan yang tak bisa menyelesaikan setiap pertengkaran saat itu juga sehingga dipendam dan tinggal meledak layaknya bom suatu hari nanti.
Banyak cara pasangan menyelesaikan masalahnya. Salah satu cara yang paling ditemui adalah break atau berpisah sementara. Mereka berpikir kalau break sementara adalah solusi yang tepat, padahal itu adalah ide paling aneh sekaligus mengerikan untuk beberapa alasan. Kalau kamu memiliki masalah dalam hubungan dan berpikir untuk break sebaiknya kamu baca 9 hal sebelum melakukan itu.
Break Bukan Berarti Bisa Kembali Bersama
Sebagian pasangan berpikir dengan break selama beberapa minggu, mereka akan bisa introspeksi diri dan bisa kembali setelah itu. Namun, sayangnya hal itu tidak benar. Saat masa break kamu dan dia bebas melakukan apa pun, dan di situlah kalian semakin jauh. Apalagi, saat itu kalian sedang tak ada komunikasi dan di masa itulah kalian bisa mengubah pikiran tentang hubungan yang kalian jalankan. Segala hal bisa sangat mudah berantakan dan akhirnya kalian tak bisa bersama dan ini jelas akan jauh membuat kamu kecewa.
Peraturan Tak Berjalan
Saat memutuskan untuk break, kamu dan dia pasti memiliki beberapa peraturan—apapun itu. Namun, saat sudah break, kamu pasti merasa bebas untuk melakukan apa pun. Dan sayangnya, banyak yang berpikir untuk melanggar atau lupa peraturan yang ada. Dan kebayangkan bagaimana jadinya hubungan kalian nantinya?
Bertemu dengan Orang Lain
Kalau yang ini jelas. Selama break, tanpa adanya kewajiban untuk memberi kabar atau meminta izin, seseorang bisa melakukan banyak hal tanpa perlu takut dengan pasangannya. Bertemu dengan lawan jenis, berkenalan, dekat, dan bisa saja kan akhirnya si dia tak mempertahankan hubungan kamu dan malah memilih wanita atau pria lain—yang dia kenal saat kalian berpisah sementara.
Semuanya Tampak Tak Jelas
Break sebenarnya hanya ide untuk memperburuk hubungan. Kamu dan si dia bertengkar dan akhirnya mengeluarkan kata break. Nah, di waktu itulah semuanya tampak tak jelas dan membingungkan satu sama lain, bahkan break tak membuat masalah berkurang. Kamu tak tahu apa yang harus dilakukan, tak tahu sampai berapa lama masa break ini berakhir, dan apa yang benar atau salah.
Break Membuat Kamu Stress
Pasti dong selama masa sendiri itu kamu penasaran sama pacar kamu. Apa yang dia lakukan? Lagi sama siapa? Bagaimana jika nanti dia lebih nyaman jadi single? Bagaimana jika dia mau memperpanjang masa break? Kamu akan terus bertanya-tanya dan nggak jarang akan membuat kamu kepikiran dan stress karena pertanyaanmu tak bisa dijawab oleh kamu sendiri.
Break Tak Memberikan Gambaran Menjadi Single
Saat break, mungkin kamu merasakan hidup menjadi single yang bahagia dan nantinya akan kembali menjalani hubungan setelah masa break selesai. Namun, kehidupan single bisa tampak terasa sengsara saat kamu merasa terjebak dalam hubungan yang salah. Break tidak benar-benar memberikan pandangan yang akurat dari kehidupan single.
Waktu Berpisah Tak Memecahkan Masalah
Jika kamu dan si dia selalu bertengar, solusinya adalah tidak break. Kalian bertengkar tentu karena suatu hal dan jelas kalian harus membicarakan itu dan mencari solusinya segera. Karena kebanyakan pasangan menunda memecahkan masalah dan berpikir dengan melupakan masalah itu beberapa hari, maka masalah akan selesai. Kalau kamu berpikir seperti itu, jelas kamu salah besar!
Mengulur Waktu Putus
Faktanya, beberapa pasangan yang memutuskan untuk break adalah pasangan yang ingin putus tapi takut untuk melakukan hal itu. Padahal mengulur waktu untuk putus hanya membuat kamu lebih jauh sakit dan kecewa. Karena kamu masih memegang harapan untuk kembali bersama, kamu tak membiarkan diri kamu untuk bisa move on dari pasangan kamu. Itu hanya membuat segalanya tampak buruk.
Jika Kembali Bersama
Mungkin saja ide break untuk kalian tepat dan kalian bisa kembali bersama. Namun, sayangnya hal ini akan membuat hubungan kamu tak berjalan seperti yang dulu, apalagi jika kalian mengabaikan masalah yang ada. Bukan berarti dengan masa break berakhir, pemicu pertengkaran bisa hilang juga, kan? Di awal “balikan” kamu memang merasa senang, hingga masalah yang diabaikan dulu kembali muncul dan semuanya jadi lebih buruk.
Nah, jika dilihat hal di atas, kamu masih mau untuk break dengan pasangan kamu? Apa pun masalahnya, break tak pernah menjadi ide yang baik. Break hanya menunggu waktu untuk kalian benar-benar berpisah nantinya.