Menjalankan ibadah puasa bukan hanya menahan rasa lapar dan haus sepanjang hari hingga waktu Magrib tiba, namun juga menahan hawa nafsu, termasuk nafsu seks. Meski demikian, bukan berarti Anda harus menghentikan aktivitas seks tersebut, bagaimana caranya ?
Hubungan seks pada saat bulan ramadhan bagi pasangan suami istri boleh-boleh saja, apabila dilakukan setelah berbuka puasa dan sebelum waktu imsak tiba. Ternyata melakukan hubungan seks dengan pasangan pada bulan puasa, bisa menghasilkan sensasi seks yang hebat, karena Anda bersama pasangan telah menahannya sepanjang hari.
Agar seks Anda dan pasangan tetap sehat selama bulan puasa, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan dengan pasangan, di antaranya :
Mengatur pola makan
Nutrisi sangat penting untuk bisa menjaga stamina Anda, selama berpuasa di pagi hingga sore hari. Perbanyaklah mengonsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin, agar stamina tetap terjaga. Ada beberapa orang yang percaya bahwa dengan mengurangi asupan protein mampu menahan libido selama berpuasa, namun hal tersebut belum dibuktikan secara ilmiah.
Istirahat yang cukup
Jika Anda bekerja terlalu berat pada saat berpuasa, Anda akan mudah merasa lelah dan hal tersebut bisa membuat acara ‘ranjang malam’ batal karena lebih menginginkan beristirahat. Oleh karena itu, beristirahat lah yang cukup serta hindari bekerja terlalu berlebih pada saat berpuasa.
Lakukan seks 2 jam setelah berbuka puasa
Biasanya setelah tiba waktu berbuka, dan sudah memuaskan perut, salah satu di antara pasangan suami istri akan langung meminta untuk melakukan hubungan intim. Namun, sebaiknya ditunda dahulu selama minimal 2 jam setelah berbuka puasa, kerena perut masih merasa kenyang, jika langsung melakukan hubungan intim akan terasa sakit pada perut dan tidak baik bagi kesehatan tubuh.
Lakukan sebelum sahur
Pada bulan puasa, pasutri memang harus pandai memanfaatkan waktu untuk bisa bercinta, karena selama bulan puasa aktivitas seks tersebut sangat terbatas. Lakukanlah seks kilat namun berkualitas sebelum sahur, karena sang istri harus menyiapkan santap sahur ketika waktunya tiba.