5 Alasan Orang Betah Menutup Hatinya Setelah Lama Putus Cinta

Home Articles 5 Alasan Orang Betah Menutup Hatinya Setelah Lama Putus Cinta
Share the knowledge!

Beberapa orang betah menjomblo setelah putus dari mantannya beberapa tahun yang lalu. Salah satu alasannya adalah mereka nggak bisa membuka hati begitu saja pada orang baru yang mendekatinya. Hmm, padahal sudah bertahun-tahun yang lalu putusnya, mengapa hati mereka begitu betah menutup hatinya pada orang-orang baru di sekitarnya?

Masing-masing orang memiliki alasannya tersendiri mengapa mereka memilih untuk tetap menutup pintu hatinya. Jika gebetanmu saat ini melakukan hal seperti itu, tentu akan menyulitkanmu untuk mendekati dirinya bukan? Agar perjuanganmu lebih mudah, coba cari dulu alasan mereka melakukan hal tersebut, yuk!

Belum Sepenuhnya Move On

Alasan paling umum mengapa orang-orang masih menutupi hatinya setelah putus bertahun-tahun adalah mereka masih belum bisa move on dari mantan sebelumnya. Mereka masih terjebak dalam masa lalu, masih membayangkan sosok mantannya, masih mengharapkan dan memikirkan kehadiran mantannya. Kalau sudah begini, akan menyakitkan pula bagimu untuk memaksa mereka membuka hatinya untukmu. Sebab kehadiranmu sebagai orang baru akan terus dibanding-bandingkan dengan mantannya.

Nggak Percaya Diri

Beberapa orang ada yang menjadi minder setelah diputusin mantannya. Penyebabnya adalah kekurangan yang mantannya katakan saat putus di masa lalu. Misalnya saja, mantannya mengatakan bahwa dirinya terlalu cuek sampai nggak bisa memberi perhatian pada hubungannya, atau mantannya bilang kalau dirinya mudah menangis sehingga ia nggak tahan dan memilih putus.

Seharusnya, kekurangan seperti ini dapat menjadi bahan evaluasi agar dirinya menjadi lebih baik di hubungan yang berikutnya. Namun sayangnya, efek yang ditimbulkan justru berbeda. Mereka justru menjadi minder dan malu untuk memulai hubungan baru. Mereka takut pasangan barunya nanti akan meninggalkannya karena alasan yang sama. Pada akhirnya, mereka menutup hatinya pada orang lain.

Merasa Trauma

Sebenarnya sih, nggak ada kata trauma dalam percintaan. Tetapi, ya…. Sebagian orang mengaku memiliki trauma setelah mengalami hubungan asmara yang kurang mengenakan, misalnya seperti diselingkuhi. Setelah mengalami kejadian pahit tersebut, dia merasa nggak ingin lagi menjalin asmara. Dia takut kejadian yang sama akan terulang lagi, dan dirinya harus berhadapan lagi dengan rasa sakit yang ia takuti. Jadi, daripada mengambil risiko bertemu dengan kejadian pahit tersebut, mereka memilih untuk menutup hatinya saja.

Kriteria Pasangan yang Terlalu Tinggi

Salah satu alasan lainnya yang membuat seseorang tetap menuutp hatinya setelah putus bertahun-tahun adalah karena kriteria yang ia pasang terlalu tinggi. Dia ingin mencari pasangan yang lebih baik dari mantan sebelumnya. Namun, kriteria yang ia tetapkan cukup tinggi dan hampir sempurna. Sedangkan kita semua tahu bahwa di dunia ini nggak ada yang sempurna. Semua orang di dunia ini memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing.

Namun tetap saja, meski mengetahui bahwa nggak ada manusia sempurna di dunia, dia tetap berpegang teguh pada kriteria tingginya tersebut. Oleh karena itu, dia terus menutup hatinya sampai bertemu dengan pasangan sempurna itu.

Nyaman Sendirian 

Beberapa orang merasa nyaman dengan dirinya sendiri setelah putus. Mereka berhasil move on, bisa kembali bahagia, dan mencintai diri mereka sendiri. Mereka bisa mandiri kembali dan nyaman melakukan segala sesuatunya sendiri, tanpa pasangan. Namun sayangnya, terbiasa menikmati hidup sendirian membuat mereka merasa nggak membutuhkan pasangan untuk hidup bersama. Mereka sudah nyaman dengan diri sendiri, dan menganggap nggak membutuhkan teman hidup untuk berbagi suka dan duka. Jadi bagi mereka, lebih baik menutup hatinya saja.

Alasannya cukup  beragam bukan? Setelah mengetahui alasan mengapa gebetanmu betah sendirian berlama-lama, saatnya menentukan strategi yang tepat agar dirinya mau membuka hatinya untukmu. Selamat berjuang!

Share the knowledge!