Beberapa hari yang lalu, saya diajak nongkrong teman satu kuliah dulu. Kami sudah gak bertemu selama hampir empat tahun. Jadi ketika dia mengajak nongkrong di Jakarta, saya langsung mengiyakannya. Menyenangkan juga bisa bertemu kawan lama.
Awalnya saya mengira dia sudah menikah, mengingat kawan-kawan seumuran kami rata-rata sudah menikah. Tapi wajahnya memelas ketika saya tanya dia sudah menikah atau belum.
“Boro-boro nikah. Cari gebetan aja susah broo,” jawabnya.
Saya kira dia bercanda. Tapi setelah dia mengisap rokoknya dalam-dalam dengan kepala menunduk, saya yakin dia serius. Dia lanjut bercerita.
“Entah kenapa ya setiap kali gue ajak nikah cewek-cewek, mereka pada ngejauh. Bukannya cewek senang kalau cepet diajak nikah? Kan itu tandanya gue serius!”
“Emang dari kencan keberapa loe ngajak dia nikah?” tanya saya.
“Dari kencan pertama udah gue ajak sih. Gue males lama-lama pacaran,” jawabnya sambil menghembuskan asap rokok.
Detik itu juga saya ingin segera mengambil papan gilasan cucian dan menggilas pendapatnya itu sampai bersih. Rupanya selama ini dia gak sadar kalau kegagalannya itu akibat dari pola pikirnya sendiri.
Saya yakin ada banyak pria lain di luar sana yang mengalami nasib serupa. Menganggap wanita bakal tertarik kalau diajak nikah karena itu tanda pria serius.
Baca Artikel Lain:
Mungkin itu berhasil di zaman kakek nenek kita masih main petak umpet. Di era sekarang yang mana pendidikan dan kebutuhan hidup makin meningkat, banyak wanita gak gampang dibodohi secuil omongan “Aku mau serius sama kamu. Kamu mau gak nikah sama aku?” Apalagi dari orang yang baru dikenalnya.
Jika terlalu serius saat cari gebetan, kamu akan melakukan banyak kesalahan PDKT. Contohnya seperti teman saya tadi: terburu-buru mengajaknya nikah.
Itu baru satu tindakan konyol. Bisa juga kamu bakal terburu-buru ingin bertemu orangtuanya, terburu-buru mengutarakan perasaan, terburu-buru menganggapnya pacar, dan sebagainya.
Sobat, wanita gak sedangkal itu mau menerima ajakan dari pria yang baru dikenalnya. Risikonya besar sekali bagi mereka kalau langsung menerimanya.
Bagaimana kalau di tengah-tengah hubungan baru ketahuan kalau pria itu ternyata psikopat? Bagaimana kalau pria itu pengangguran dan kerjaannya numpang ke orang lain? Bagaimana kalau pria itu ternyata buronan pemerintah?
Ketika cari gebetan, satu-satunya yang harus diperhatikan adalah diri kamu sendiri, terutama soal penampilan dan kepribadian. Bukan mikir serius-seriusan!
Baca Artikel Lain:
Lihat penampilan diri kamu di cermin. Apa kamu mencintai sosok di depanmu? Kalau kamu jijik dengan bayanganmu karena kucel belepotan, kamu perlu memperbaiki penampilan sebelum mencari gebetan.
Jangan pakai kaus dan celana robek-robek setiap keluar rumah. Potong rambut yang sesuai bentuk wajahmu. Semprot parfum setiap kali nongkrong. Kurang-kurangi pakai sendal jepit, terutama kalau ke mall atau kafe!
Manusia pada dasarnya suka melihat keindahan. Kalau kamu gak tampil memesona, maka jangan harap wanita terpesona.
Kepribadian juga penting. Kalau kehidupanmu cuma seputar bangun tidur → kerja → pulang → nonton drama/anime → tidur lagi, maka kamu akan sulit sekali ngobrol nyambung dengan wanita mana pun.
Berlatihlah ngobrol sebanyak mungkin dengan wanita di kampus atau kantor. Kalau teman-teman wanitamu cuma sedikit, belajar cara mendekati mereka di Dating Planner atau sering-sering nongkrong sama teman yang punya banyak kenalan wanita.
Pelajari juga beberapa kemampuan baru yang bisa meningkatkan kualitas hidupmu sekarang dan nanti. Tempat belajar itu ada banyak bertebaran di internet, contohnya channel Youtube Kelas Cinta dan sebagainya.
Semakin banyak hal baru yang kamu pelajari, semakin percaya diri pula kamu bergaul dengan banyak wanita karena kamu gampang nyambung dengan topik apa pun.
Kalau dua hal di atas sudah oke, maka tanpa serius-seriusan pun, gebetan akan nempel dan betah menghabiskan waktu denganmu. Bukannya terbirit-birit ketakutan!
Selamat bereksperimen!