Putus cinta terkadang membuat kita trauma untuk memulai dengan seseorang yang baru. Ketakutan penyebab putus kemarin terus membayangi di kepala. Nggak jarang kita jadi menutup hati untuk orang lain. Buat saya, itu hal wajar sebab kita memang wajib memiliki waktu untuk membereskan hati yang hancur berantakan. Namun, sebaiknya jangan membiarkan waktu terlalu lama, apalagi trauma untuk memulai yang baru.
Menyembuhkan trauma memang sebenarnya mudah, asal ada niat keras dari diri kamu. Kalau kamu terasa sulit untuk menyembuhkan sendiri, maka seorang coach atau pihak profesional jauh lebih membantu trauma cinta kamu. Mereka memiliki cara penanganan sendiri untuk kamu daripada orang baru yang coba kamu manfaatkan.
Maksudnya begini, masih banyak orang yang memanfaatkan kehadiran wanita/pria lain untuk menyembuhkan rasa trauma mereka. Mereka menganggap bahwa dengan hadirnya orang lain, maka masalah bisa selesai. Kenalan, dekat dengan orang lain, bahkan pacaran dengan mereka tidak bisa menyembuhkan trauma kamu!
Si wanita/pria tersebut nggak akan bisa menyembuhkan trauma kamu. Mereka nggak bertanggung jawab dengan rasa sakit yang kamu rasakan. Mereka bukan dokter yang bisa menyembuhkan rasa sakit kamu. Justru, melibatkan orang baru saat kamu masih trauma akan menimbulkan masalah baru.
Karena nggak jarang kamu jadi terus memikirkan masalah kenapa kamu putus ketika dulu. Anggaplah dulu kamu putus gara-gara pasangan yang kasar atau selingkuh. Kamu terus ketakutan jika akan merasakan hal yang sama lagi. Masalah masa lalu justru terbawa dalam hubungan baru. Justru dengan begitu, pacar baru menjadi korban kamu.
Dia yang tak tahu apa-apa, bisa saja dapat efeknya dari pemikiran negatif kamu. Dia yang mungkin lebih baik dari mantan kamu, ternyata diserang habis-habisan karena kamu takut diselingkuhin lagi. Kamu membuat hubungan baru bak neraka bagi si dia. Inilah yang saya maksud akan menimbulkan masalah baru saat kalian baru pacaran.
Jadi, kalau kamu masih trauma maka sembuhkan dulu. Tak perlu buru-buru menjalin hubungan baru. Jangan terpancing untuk mencari pacar lagi setelah melihat mantan menemukan wanita/pria lain. Biarkan dia menemukan kebahagiaan sendiri. Tak perlu lagi melihat ke belakang, apalagi terpancing emosi karena kemesraan mereka. Jangan pula kamu memanfaatkan orang lain untuk melampiaskan perasaan kamu. Orang baru tak tahu apa-apa dalam masalah kamu.
Barulah begitu kamu sudah berdamai dan tak lagi trauma kamu bisa kembali membuka hati. Jalani hubungan yang jauh lebih baik lagi agar perpisahan lalu tak sia-sia. Ambil sisi positifnya dari sebuah perpisahan meskipun hal tersebut sangat menyakitkan hati kamu.