Fakta Tentang Pria dan Seks: Masalah Seks

Home Articles Fakta Tentang Pria dan Seks: Masalah Seks
Share the knowledge!

Masih banyak wanita yang beranggapan kalau pria jarang menghadapi masalah dalam kehidupan seksnya. Pria sangat suka memikirkan seks, pria lebih mudah bergairah daripada wanita, pria lebih mudah meraih orgasme daripada wanita.

Men-Faking-OrgasmsSebelumnya sudah dibahas pada artikel ini mengenai fakta menarik tentang pria dan seks, khususnya masalah orgasme. Sudah baca kan? Dan sudah tahu kan? Ternyata pria pun pernah memalsukan orgasme, sama seperti wanita. Jadi, anggapan-anggapan di atas hanya dilebih-lebihkan saja.

Masih ada beberapa fakta menarik lainnya seputar pria dan seks. Kali ini lebih luas lagi. Apa sajakah itu?

Pria Muda Juga Bisa Punya Masalah Ereksi

Abraham Morgentaler, M.D., penulis buku tentang seks dan pria, menuturkan “Pria, termasuk pria muda, juga punya banyak masalah seks. Mulai dari sulit ereksi hingga ejakulasi dini.” Umumnya, untuk pria muda, penyebab disfungsi ereksi adalah masalah psikologis. Misalanya, pria merasa khawatir dan takut dengan performanya saat bercinta. Kalau pria yang lebih tua lebih karena kondisi fisik akibat pengaruh kesehatannya.

Dengan keterangan di atas, ternyata bukan hanya wanita yang memiliki masalah dalam kehidupan seks mereka, pria pun mengalaminya.

Pria Tak Selalu Mood untuk Seks

Selama ini beredar anggapan kalau pria selalu siap dan mau untuk bercinta dengan wanita. Kalau pria tersebut berumur 18 tahun mungkin itu benar. Tetapi, ketika pria memiliki tanggung jawab, semua akan berubah. Kalau wanita bisa merasa nggak mood untuk bercinta, pria pun juga merasakan hal yang sama. Apabila mereka sedang sakit atau mengalami stress, mereka nggak bergairah untuk bercinta dengan pasangan.

Pria Seringkali Lebih Fokus Pada Kenikmatan Pasangannya

Bagi wanita, pria adalah makhluk egois ketika bercinta. Mereka sudah meraih orgasme sementara wanita belum mencapai klimaks. Kenyataannya, justru sebaliknya. Abraham mengatakan bahwa pria juga menaruh perhatian pasa kepuasan wanita. Mereka juga ingin pasangan merasakan kenikmatan seperti yang ia dapat.

Dari beberapa pasien yang ia tangani, Abraham berpendapat bahwa ereksi yang keras sekali pun nggak mempengaruhi kenikmatan yang dirasakan oleh si pria. Malah itu menguntungkan pasangan mereka. Ini menunjukkan bahwa pria nggak memikirkan kenikmatan untuk dirinya sendiri, tetapi ia memikirkan pasangannya juga.

Dengan begini, akhirnya kita dapat memahami pria dan kehidupan seks mereka lebih dalam. Intinya, antara pria dan wanita nggak terlalu berbeda dalam hal seks. Jadi tepislah anggapan-anggapan miring tersebut oke?

Share the knowledge!