Jadi Pria Macho Malah Memperpendek Umur

Home Articles Jadi Pria Macho Malah Memperpendek Umur
Share the knowledge!

Bagaimana bisa, ya? Bukannya jadi pria macho malah membuat wanita lebih mudah tertarik padamu? Apalagi dalam masyarakat, seorang pria harus bisa bersikap maskulin atau macho, baik secara fisik maupun emosional. Misalnya, pria tidak boleh menangis, harus tangguh, bisa tahan banting, dan mandiri. Tetapi, tahu tidak, sikap seperti ini malah memperpendek umur.

maxresdefault (37)Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Rutgers University di New Jersey, Amerika Serikat, tekanan sosial kepada pria yang harus bersikap macho ini dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan dan usia. Penelitian ini dimulai oleh psikolog Diana Sanchez dan mahasiswa S3 Mary Himmelstein yang ingin tahu mengapa umur pria lebih pendek daripada wanita. Karena rata-rata, pria Amerika meninggal 5 tahun lebih awal daripada wanita Amerika.

Dalam penelitian pertama mereka yang diterbitkan dalam The Journal of Health Psychology pada tahun 2014, Sanchez dan Himmelstein mewawancarai responden pria dan wanita, dengan menanyakan seberapa pentingnya kemaskulinan yang harus dimiliki pria, kesehatan mereka, seberapa sering mereka berobat ke dokter, berapa lama mereka menunggu sebelum harus pergi ke dokter, dan lain sebagainya. Hasilnya, pria yang merasa harus menjadi maskulin atau macho adalah pria yang menunda-nunda pergi ke dokter untuk mengobati penyakit mereka.

Akibat dari menunda-nunda itulah yang membuat penyakit mereka terlambat atau lebih sulit ditangani oleh dokter. Hasil ini juga berlaku pada wanita yang mementingkan kemaskulinan pada seorang pria, walaupun menurut Himmelstein, hal ini cenderung lebih parah dirasakan oleh pria. Himmelstein berkata, “Dalam kebudayaan sosial, pria ditekankan untuk harus berani, tangguh, dan tahan banting. Sedangkan wanita tidak pernah ditekankan oleh budaya sosial bahwa untuk menjadi wanita sejati, mereka tidak boleh membesar-besarkan penyakit dan gejalanya.”

Dalam penelitian lainnya, Sanchez dan Himmelstein juga menemukan hasil mengejutkan, ketika pria macho akhirnya mau pergi ke dokter, mereka lebih memilih diobati oleh dokter pria, karena menurut mereka, dokter pria lebih berkompeten daripada dokter wanita. Dan anehnya, setelah mereka ditangani oleh dokter pria, pria macho cenderung menyembunyikan gejala dan rasa sakit mereka karena mereka tidak mau terlihat lemah dan bergantung pada pria lain, termasuk dokter pria.

Keengganan pria macho untuk pergi ke dokter dan tidak mau jujur memberitahu gejala penyakit yang dia alami karena takut disebut lemah dan tidak jantan dapat berakibat fatal pada kesehatan pria. Hanya karena kamu merasa dirimu tangguh, bukan berarti kamu harus menyembunyikan rasa sakitmu, Guys. Untuk menjadi pria sejati, kamu harus bisa bersikap jujur dan terbuka akan segala hal yang kamu rasakan dalam dirimu sendiri. Oleh karena itu, hapus persepsi bahwa pria sejati tidak boleh bersikap lemah, ya!

Share the knowledge!