Siapa yang sering menganggap mantan adalah musuh? Pasti kebanyakan orang masih berpikiran seperti itu ya? Terlebih semua tips move on menganjurkan orang-orang yang patah hati untuk putus kontak dan menjauh mantannya. Jadi, seakan-akan mantan memang orang yang harus dihindari dalam kehidupan mereka.
Memang benar bahwa kamu perlu menjaga jarak dengan mantan setelah putus, bahkan kalau perlu sampai memblokir mantan dari sosial media. Namun, bukan berarti kamu harus menganggap mantan itu sebagai musuh. Hal-hal itu dilakukan agar proses move on-mu dapat berjalan dengan lebih baik, agar kamu bisa lebih cepat bangkit dari patah hati dan melanjutkan kehidupanmu yang bahagia. Setelah selesai move on, kamu boleh kok berteman dengan mantan, seperti dulu.
Keputusan untuk berteman dengan mantan itu memang kembali pad masing-masing orang. Apabila kamu nggak ingin menjalin hubungan apa pun dengan mantan, silakan saja. Namun jika kamu ingin berteman dengan mantan, maka bertemanlah sewajarnya. Tetapi, bagaimana caranya berteman dengan mantan yang dulu sempat kita jauhi? Begini caranya.
Beri Mantan Waktu
Sama seperti kamu, mantan pun perlu move on terlebih dahulu dari momen putus cinta dengan kamu. Perlu diingat bahwa kemampuan dan kecepatan move on seseorang berbeda-beda. Ada yang cepat, ada yang lama. Jadi, kamu nggak bisa menyamakan status move on mantan dengan dirimu. Kamu perlu memberikan jarak dan waktu untuk mantan bisa move on darimu.
Psikolog Ratih Ibrahim menyarankan, “Saran saya, berikanlah ia waktu untuk menjauh dan menenangkan diri terlebih dahulu. Untuk kamu sendiri, cobalah menemukan kenyamanan lain yang kamu inginkan. entah dari seorang sahabat baru, entah dari pacar baru.”
Cari Tahu Perasaannya
Apabila dirinya telah dirasa berhasil move on, sebaiknya jangan langsung menjalin pertemanan dengan dirinya. Cobalah cari tahu perasaannya dahulu, apakah dia ingin berteman denganmu atau nggak? Sebab jika dirinya nggak ingin memiliki hubungan pertemanan denganmu, kamu nggak bisa memaksakan pertemanan ini berjalan. Dia akan semakin risih ketika kamu berusaha akrab lagi dengannya. Alhasil, dia bisa marah padamu.
Selain itu, cari tahu apakah mantan masih memiliki rasa “lebih” pada dirimu? Sebab jika dirinya masih menyimpan perasaan lebih pada dirimu, pertemanan ini pun nggak akan bisa berjalan dengan baik. Dia mungkin akan memanfaatkan pertemanan ini sebagai ajang untuk balikan, atau pertemanan ini justru membuyarkan usaha move on yang telah ia jalani selama ini.
Kalau mantan memang nggak memiliki perasaan apa pun pada dirimu, serta dia pun ingin berteman secara murni denganmu, berarti kamu bisa berteman dengan mantan.
Jangan Membahas Masa Lalu Kalian
Setelah bisa berteman dengan mantan, ada baiknya jangan membahas masa lalu kalian. Baik itu masa lalu yang baik, maupun masa lalu yang buruk. Membicarakan masa lalu sama saja memancing adanya CLBK alias cinta lama bersemi kembali, atau sebaliknya dapat memancing pertengkaran atau perdebatan yang sia-sia. Akibatnya, pertemanan pun gagal dijalin, berganti dengan menjadi musuh sejati. Hmm, nggak mau kan seperti ini? Jadi bila ingin berteman sewajarnya dengan mantan, maka bicarakan hal-hal wajar, yang biasanya dibicarakan sesama teman saja.
Ingat, Berteman dengan Mantan Sewajarnya
Ingat ya? Hanya sewajarnya. Sebab inti dari pertemanan ini adalah menyambung komunikasi antara dua orang yang dulu memang pernah dekat, lalu jadian dan putus. Akan sangat disayangkan bukan jika pertemanan itu berakhir karena sebuah putus cinta? Apalagi ternyata dahulunya kamu dan mantan adalah rekan kerja atau teman se-geng, bisa sangat canggung dalam pergaulan kalian. Jadi alangkah baiknya untuk bisa berteman seperlunya saja, nggak lebih.
Usahakan untuk nggak berteman terlalu dekat, atau memiliki banyak sentuhan fisik di dalamnya. Hal ini dapat memunculkan rasa cinta yang dulu pernah hilang. Juga, jika kamu dan mantan sudah punya pasangan, tentu akan memancing rasa insecure dalam diri mereka. Jadi, bertemanlah seperlunya saja. Lalu, untuk meminimalisiri kecurigaan pasangan, sebaiknya kenalkan mereka pada mantanmu yang kini menjadi teman.