Setiap pasangan tentu tak lepas dari masalah. Salah satu masalah yang mungkin saja terjadi adalah hadirnya seseorang di tengah hubungan kamu dan si dia. Mungkin kamu sama sekali nggak berniat untuk selingkuh—ditambah juga kamu anti selingkuh karena pernah ngerasain sakitnya diduakan. Namun, kehadiran wanita atau pria lain tak bisa kamu tampik. Makanya kamu berniat daripada selingkuh mending kamu mutusin pacar dan jadian sama orang itu.
“Habis, dia lebih menarik sih dibandingkan pacar gue,” kata kamu beralasan.
Padahal kamu dan pacar selama ini tak punya masalah berarti, kamu juga sering bertemu untuk bercerita panjang lebar, ditambah meskipun pernah menolak nemenin kamu sepertinya dia selalu punya waktu untuk kamu. Hanya saja, teman wanitamu yang sexy itu sedang menggoda “pertahanan” kamu atau teman pria satu tim di kantor kamu juga perhatian banget dibandingkan pacar kamu.
Awalnya juga kamu biasa saja, cuma ngobrol untuk urusan pekerjaan. Kebetulan ketika malam hari, teman wanita kamu tak juga dijemput oleh adiknya dan taksi tak kunjung lewat depan kantor. Kebetulan lagi, rumahnya si dia masih satu arah denganmu dan banyak kebetulan lainnya. Karena kasihan melihat teman tak menemukan angkutan akhirnya kamu menawarkan tumpangan dan selama perjalanan itulah kalian bercengkrama. Dan di situlah kamu merasa nyaman dengan wanita itu.
Bukan hanya yang LDR saja ya yang bisa tergoda dengan orang lain. Mereka yang sudah punya pacar satu daerah (plus sering bertemu) juga bisa kena “serangan” seperti itu. Kamu pernah nggak masuk ke dalam masa kamu menemukan orang yang lebih menarik dibandingkan si pasangan?
“Kayaknya dia lebih baik deh.”
“Eh, perhatian juga!”
“Nggak drama queen kayak pacar gue. Cantik pula!”
“Orangnya juga lucu, pasti gue nggak pernah bosen kalau ngobrol sama dia.”
“Mulai fliriting lagi. Pasti dia suka sama gue.”
Obrolan macam itu masuk di kepala kamu. Membuat kamu goyah dengan hubungan yang sudah kamu bina selama 3 tahun. Bisa dikatakan hubungan selama ini sedang masa bosan-bosannya. Tak ada lagi rasa senang ketika dia memegang tangan kamu. Tak ada lagi rasa deg-degan ketika dia cium kening kamu. Semua terasa flat. Dan muncullah orang lain sebagai “pemanis” hidup kamu.
Tapi apa benar orang yang baru kamu kenal adalah orang yang paling tepat untuk kamu? Untuk kebahagiaan kamu? Atau mungkin si dia hanya orang yang numpang lewat di hubungan kalian yang nantinya akan membuat hubungan kamu entah berakhir atau malah semakin kuat? Rasanya lucu sekali jika ada orang yang mau meninggalkan pasangannya hanya karena orang baru yang lebih menarik (padahal belum tentu!).
Apalagi jika hubungan kalian sudah berlangsung lama pun si pacar sudah terbukti nomor 1 untuk hidup kamu nantinya. Kebayang nggak dulu kamu dan dia berjuang bersama menerima semua kekurangan, perbedaan, dan ketidakcocokan? Ingat tidak bagaimana kamu mempertahankan si dia dan membujuk orang tua saat mereka tak setuju dengan hubungan kalian? Kamu juga pasti ingat kan ketika kalian saling memahami sifat dan sikap masing-masing?
Dan apakah tak aneh jika kamu berpikir untuk menggadaikan itu semua hanya karena penggoda itu lebih tampan/sexy? Karena buat saya rasanya tak masuk akal jika kamu dengan sadar meninggalkan itu semua. Karena apa yang kamu lihat diawal belum tentu bisa membuat kamu nyaman nantinya. Maka jangan heran jika suatu saat kamu berpikir (kalau-kalau masih mau meninggalkan pacar untuk orang lain):
“Kayaknya mantan gue lebih segalanya dibandingkan dia.” Dan kamu menyesal karena meningalkan dia yang sudah bertahan lama dalam hubungan ini.