Manusia tentu tak luput dari kesalahan. Bukan hanya kamu saja yang bisa salah, tetapi juga orang-orang di sekitar kamu mulai dari teman, keluarga, pasangan, bahkan tetangga atau lingkungan kamu sendiri. Saat salah satu dari mereka membuat salah, kamu tentu kecewa dan nggak jarang hingga menyimpan dendam meskipun orang tersebut sudah meminta maaf.
Kamu sering dikecewakan orang? Apa kamu termasuk orang yang mudah memaafkan dan melupakan segalanya? Atau kamu tipe orang yang berkata maaf tetapi masih menyimpan amarah diam-diam hingga lama. Mulut berkata maaf, tapi hati kamu masih enggan untuk melakukan hal itu. Kalau kamu termasuk orang pedendam atau tak bisa memafkan orang dengan mudah, selamat karena hidup kamu pasti tak pernah tenang.
Memang sih saat seseorang melakukan salah, rasanya sulit sekali memafkan apalagi jika orang tersebut adalah keluarga atau pasangan kamu sendiri—orang yang jelas-jelas sudah mengenal kamu luar dalam. Namun, kamu tentu tahu bahwa memaafkan itu punya banyak manfaat. Bukan hanya memuluskan silaturahmi atau hubungan, hidup kamu juga tenang bahkan sebuah studi mengatakan bahwa memaafkan dapat membuat tubuh sehat.
Peneliti dari Universitas of Tennessee-Knoxville, melakukan eksperimen untuk membuktikan antara hubungan memaafkan dengan kesehatan tubuh. Penelitian ini melibatkan sekitar 80 responden yang mengaku sedang memendam amarah pada seseorang.
Hasilnya, responden yang akhirnya memaafkan kesalahan orang lain, menunjukkan tanda-tanda perbaikan dalam tubuhnya. Tekanan darah menurun, kecepatan detak jantung menurun, dan tingkat stress pun ikut menurun. Hal-hal ini otomatis membuat kondisi fisik dan mental jadi lebih rileks, karena saat kita menyimpan amarah dan dendam pada seseorang, otot-otot tubuh kita secara nggak sadar akan menegang.
Memaafkan juga bikin rasa grogi alias nervous jadi jauh berkurang. Ini adalah efek dari menurunnya kecepatan dekat jantung. Secara mental, orang-orang yang dulunya pesimis juga akan berubah jadi lebih optimis kalau udah memaafkan. Pasalnya, melepaskan perasaan buruk dari dalam hati ternyata bikin kita jadi lebih hopefull dan berpikiran postif.
Namun, hasil dari penelitian itu juga mengungkapkan bahwasannya, efek positif buat tubuh kita ini terjadi kalau kamu benar-benar sudah memaafkan dengan sepenuh hati. Bukan memaafkan basa-basi, ya. Jadi, sudah siap memafkan orang yang pernah mengecewakan kamu?