Putus cinta bukanlah momen yang menyenangkan. Akan lebih nggak menyenangkan lagi jika sang pria memutuskan kita tanpa memberikan alasan yang jelas. Dia hanya meminta putus dan memberikan alasan ala kadarnya, seperti “Baiknya kita berteman saja,” atau “Mungkin kita memang nggak cocok”, atau yang lebih klisenya lagi, “Kamu terlalu baik untuk aku”.
Alasan-alasan seperti di atas rasanya sudah terlalu klasik untuk didengar bukan? Pasti ada alasan tertentu, alasan yang lebih spesifik yang melatar-belakangi pria untuk memutuskanmu. Meskipun mendengarnya akan terasa menyakitkan, seenggaknya dapat menjadi sebuah pertimbangan agar kita bisa jadi lebih baik lagi di masa depan. Namun sayangnya, pasanganmu terlalu malas (atau terlalu takut?) untuk mengatakan alasan sebenarnya ia memutuskanmu.
Jika kamu memaksa ingin tahu alasan sebenarnya ia memutuskanmu, jangan pergi merengek pada pasanganmu. Coba baca artikel ini sampai habis. Siapa tahu, salah satu dari kelima poin ini merupakan alasan sejujurnya pasanganmu memilih memutuskanmu.
Bosan
Sebenarnya rasa bosan nggak bisa dijadikan alasan untuk minta putus. Tetapi, beberapa orang nggak bisa berpikir dengan lebih baik saat merasa bosan. Sehingga mereka menjadikan hal tersebut sebagai tanda harus putus.
Yup, pasanganmu bisa saja merasa bosan denganmu, dan dengan hubungan kalian. Hubungan yang monoton, apalagi diwarnai dengan banyak pertengkaran, membuat pasanganmu ingin mencari sesuatu yang baru, yang lebih baik dirimu. Alhasil, ia memilih memutuskanmu.
Cemburu
Boleh jadi pasanganmu adalah pria yang insecure. Dia melihatmu atau memergokimu bercanda dengan pria lain sehingga membuatnya terbakar cemburu. Tanpa pikir panjang, dia memilih memutuskanmu karena kamu sudah membuatnya kecewa.
Sebenarnya, jika kamu hanya bercanda biasa dengan teman pria, maka masalahnya terletak pada pasanganmu. Ia sangat-sangat insecure sehingga sangat mudah merasa cemburu padamu. Kamu pun beruntung karena terbebas dari hubungan yang nggak sehat, benar kan?
Namun jika yang kamu lakukan adalah flirting yang mengarah pada perselingkuhan, maka kamulah yang perlu berkaca diri.
Pasangan Selalu Menerima Kritik dari Kamu
Dia ingin memutuskamu karena selalu mendapat banyak kritik darimu. Mungkin kamu pikir bahwa kritikan darimu akan sangat berguna dan dapat membuatnya jadi lebih baik. Namun sayangnya, jika yang kamu kritik adalah sesuatu yang sepele, yang bahkan dapat melukai hatinya dan mengekang kebebasannya, hal itu justru akan memuakkan bagi dirinya.
Misalnya saja, ia berusaha membantu pekerjaanmu. Namun pekerjaan yang ia lakukan nggak cukup baik di matamu. Alih-alih menghargai bantuannya, kamu justru mengkritiknya habis-habisan. Hal tersebut justru akan melukai hatinya. Ia menganggap kamu nggak bisa menghargai sedikit usaha yang ia berikan padamu. Semakin sering ia mendapatkan perasaan seperti ini, semakin ingin ia memutuskanmu. Dia ingin mencari wanita yang bisa menghargai dirinya.
Nggak Mau Berkomitmen
Mungkin kamu menginginkan hubungan yang lebih serius, mungkin kamu meminta pasangan berkomitmen denganmu, dan karena hal itu pula ia memutuskanmu. Sebab ternyata pasanganmu belum mau berkomitmen, atau bahkan dia takut berkomitmen. Dia merasa cemas ketika ada wanita menginginkan hubungan yang lebih serius dengan mereka. Untuk menghindari hal tersebut, cara satu-satunya yang akan ia pilih adalah memutuskanmu.
Terpengaruh Pergaulan
Pergaulanmu atau pergaulan pasangan bisa jadi pemicu keinginannya untuk putus darimu. Pertama, ia merasa nggak nyaman bergaul bersama teman-temanmu karena beragam hal. Agar bisa menghindari pergaulan tersebut, dia memilih untuk memutuskanmu saja. Sebab, kamulah yang membawanya atau memperkenalkan dirinya kepada teman-temanmu.
Kedua, dia bisa saja terhasut teman-temannya untuk memutuskanmu. Mungkin teman-temannya menyarankan pasanganmu untuk mencari wanita yang lebih cantik atau lebih baik darimu. Karena sering mendapat hasutan tersebut, terdoronglah keinginannya untuk berpisah darimu. Apabila teman-temannya senang berselingkuh, hal itu juga dapat memengaruhi pasangan untuk melakukan hal yang sama.
Jika alasannya masih bisa diperbaiki, tentu akan lebih baik untuk menyelesaikannya dahulu daripada berpikir untuk putus. Tetapi, jika memang menurut pasanganmu hubungan tetap nggak bisa dipertahankan, hargai saja keputusannya. Move on lah, ladies.