Mantan memutuskan kamu karena kesalahanmu. Mungkin dia bosan, kurang diberi perhatian, atau sudah muak denganmu. Awalnya sih, kamu mencoba kuat. Namun, lama-kelamaan kamu lelah juga. Kamu rindu dia yang dulu, kamu ingin dia kembali padamu, kamu rela melakukan segala cara agar dia mau menerimamu lagi.
Karena itulah, kamu mengemis kesempatan padanya. Kamu berjanji akan melakukan segalanya dengan benar. Kamu menyesal karena menurutmu, siapa tahu si dialah orang paling tepat buatmu. Dialah yang paling bisa memahami kamu dan dia jugalah yang selalu ada buatmu saat kamu kesusahan.
Akan tetapi, sebelum kamu memutuskan untuk meminta kesempatan lagi padanya, pikirkan lagi. Apakah ini keputusan bijak buatmu? Benarkah di luar sana sama sekali tidak ada orang yang lebih baik daripada mantanmu? Karena mengemis kesempatan balikan pada mantan tidak akan membawa dampak positif untukmu. Inilah 4 alasannya.
1. Mengemis Kesempatan Padanya Hanya Akan Merusak Harga Diri Kamu
Kalau dia tidak mau balikan denganmu, artinya dia sudah move on. Dari sini, kamu akan merasa sangat tersakiti. Kenapa dia cepat sekali move on? Apakah dia benar-benar mencintaimu dari awal? Tentunya semua pemikiran ini akan merusak self-esteem kamu. Kamu sudah putus asa karena gagal move on, self-esteem kamu rusak pula. Karena inilah kamu jadi berpikir kamu hanya pantas bersama dia dan tidak pantas mendapatkan yang lebih baik daripada dia. Percaya deh, setelah pikiran kamu lebih jernih, suasana hati kamu sudah lebih tenang, kamu akan merasakan yang sebaliknya.
2. Kamu dan Mantan Sudah Berubah dan Memilih Jalan Masing-Masing
Sangatlah sakit untuk didengar, tetapi itulah kenyataannya. Meski baru seminggu atau sebulan kalian putus, tetapi kalian sudah berubah dan memilih jalan masing-masing. Pasti salah satu dari kalian sudah mulai move on, dekat dengan orang baru, atau mulai introspeksi hubungan kalian yang gagal.
Nah, apabila kasusnya kamu melihat si dia sudah jalan lagi dengan orang baru, kamu akan makin putus asa dan gencar mengemis dia untuk balikan denganmu. Ucapan “Aku udah move on” tidak akan kamu gubris dan kamu jadi merendahkan dirimu sendiri untuk berubah jadi apapun yang dia mau karena keputusasaanmu sendiri. And trust us, if you still love yourself, you wouldn’t want that.
3. Mantan Akan Senang Karena Dia Bisa Mengendalikanmu
Ketika kamu mengemis, mantan akan jadi besar kepala dan merasa dia yang memegang kendali. Ketika dia berkata, “Aku pikir-pikir dulu, ya.” sebenarnya dia senang membuatmu menanti kepastian darinya. Akhirnya kamu jadi menyiksa dirimu sendiri. Lama-kelamaan kamu jadi tambah desperate, dan malah memaksa hingga mengancam dia untuk menerimamu kembali.
Di titik inilah, kamu mulai meneror dia dengan ratusan pesan teks dan telepon agar dia mau mendengarkanmu. Namun, bukannya didengar, dia hanya makin menjauh darimu. Tambah sakit, bukan?
4. Meski Dia Menerimamu Lagi, Dia Menerima Kamu Karena Kasihan
Baiklah, anggap saja dia mau menerimamu dan kalian balikan lagi. Akan tetapi, kalau kamu mendapatkan dia kembali dengan menangis bermalam-malam, mengemis, dan berjanji untuk berubah, kemungkinan besar dia hanya menerima kamu karena kasihan. Mungkin dia juga sama kesepiannya denganmu, atau lebih memilih kamu karena terasa lebih mudah daripada move on. Kedua alasan tersebut sama sekali bukan rasa cinta, bukan?
Maka dari itu, pertimbangkanlah lagi. Masih ada banyak cara yang lebih membahagiakan dan lebih seru untuk membuat mantan tertarik untuk balikan denganmu. Yang jelas, mengemis, memaksa, dan mengancam, bukanlah cara bijak. Yang ada, kamu jadi kehilangan diri sendiri karenanya.