Apakah kamu tahu arti kata pelarian (dalam konteks dunia romansa)? Pelarian adalah keadaan di mana seseorang yang baru putus cinta (ataupun konflik lainnya), merasa sangat kehilangan, kesepian, dan kosong hampa, lalu kemudian karena perasaan-perasaan tersebut dia mencari seseorang bukan sebagai pasangan, tapi hanya untuk menutupi semua perasaan negatif yang dia sedang alami.
Pelarian bukanlah hal yang baik. Karena tidak perduli ke mana kamu berlari, bila masalahnya tidak diselesaikan, maka masalahnya akan tetap ada saat kamu berhenti berlari. Akibatnya kamu hanya terus berlari dan berlari dan berlari, karena selalu teringat, selalu terpengaruh, dan selalu merasakan efeknya.
Nah dalam konteks putus cinta, ada begitu banyak orang yang tidak tahu kapan mereka harus menjalin hubungan baru setelah putus cinta. Akhirnya bukan hubungan serius yang didapat tapi malah hubungan pelarian. Ada tiga tanda kamu siap menjalin hubungan baru setelah putus cinta.
1. Tidak Lagi Memikirkan Mantan
Kamu sudah siap menjalin hubungan yang baru jika kamu sudah berhenti memikirkan mantan dan merasakan emosi-emosi negatif tentangnya. Jika kamu masih sering galau, masih sering stalking accountnya di sosial media, masih tidak bisa melupakannya, jangan sekali-kali mencoba memulai hubungan baru.
Ini semacam kamu naik sebuah kapal yang baru, tapi barang-barang masih ada di kapal yang lama. Jadi bolak-balik di antara dua kapal. Akhirnya kapal yang sekarang tidak mendapat perhatian penuh. Kamu juga akan mudah tergoda untuk membanding-bandingkan dua kapal ini.
Jika kamu tetap memaksakannya, hubungan baru yang kamu jalani pasti hanya akan berjalan sementara sampai akhirnya kamu sudah merasa pulih dari luka lama dan tidak butuh lagi hubungan pelarian tersebut.
2. Mandiri Dengan Kebahagiaan Single
Prosedur move-on standar ala Hitman System termasuk memulai semua kegiatan yang belum pernah kamu coba, melakukan hobi yang dulu sempat tertunda, dan berbagai hal lainnya, sampai kamu mendapatkan kehidupan single yang sangat bahagia. Lakukan hal tersebut sampai kamu kebingungan. Bingung karena tidak tahu harus memilih siapa orang yang tepat untuk diajak berbagi kebahagiaan dari kamu.
Saat kamu siap untuk berbagi kebahagiaan, itulah momen di mana kamu sudah siap menjalin hubungan yang baru. Karena kalau tidak, kamu malah akan berbagi derita dan cerita usang dari masa lampau dengan pacarmu yang baru! Tinggal tunggu waktu hingga dia juga meninggalkanmu.
3. Apa Solusinya?
Setelah dua poin di atas, hal terakhir yang harus kamu perhatikan adalah mengerti, memahami, dan menemukan solusi dari masalah kamu yang dulu. Kamu harus membedah masalah tersebut, mengapa dulu kamu putus, kenapa masalah tersebut bisa terjadi, dan apa yang salah dari hubungan kamu. Karena sangat besar sekali kemungkinannya bahwa hal tersebut akan terjadi kembali, terutama bila penyebab utama masalahnya adalah kamu. Lakukan hal ini dengan objektif, jangan menimpakan semua kesalahan kepada mantan Anda. Hubungan itu dua arah, jadi Anda juga otomatis punya andil kesalahan, misalnya: Sudah tahu nakal, masih saja ngotot dipacari. Walaupun kenakalannya adalah salah mantan kamu, tapi kamu juga ikut salah karena sudah memilih dia!
Banyak orang tidak melakukan hal ini. Itu sebabnya seseorang bisa putus berkali-kali dengan orang yang berbeda karena alasan yang sama! Jatuh ke lobang yang sama berkali-kali! Seperti seekor hewan yang pasti sekarang terbayang di kepala kamu.
Jika kamu sudah mengerti, memahami dan menemukan solusinya, maka kamu akan sadar dan siap untuk hadapi masalah yang sama di hubungan yang baru. Kamu menjadi makin pintar dalam merawat hubungan, karena pustaka konflik kamu terupdate.
Setelah tiga hal ini kamu penuhi, itulah saatnya untuk memulai hubungan yang baru, lembaran yang baru, dan cerita yang baru bersama pasangan kamu. Selamat berbahagia, spread the love.