Yang sudah dikasih, tak perlu diminta kembali… judul ini saya buat karena teringat dengan cerita sepupu saya sendiri. Jadi, sepupu saya pacaran beberapa tahun hingga akhirnya ngemutusin mantan pacarnya. Lucunya (mungkin beberapa di antara kalian menganggap ini cukup menyebalkan) mantan pacarnya yang tak terima diputuskan oleh sepupu saya ini datang ke rumah dan menagih pengeluaran yang sudah dia bayarkan selama mereka pacaran.
Berupa bill makanan, tiket bioskop, dan dia juga ingin barang/kado yang sudah dia kasih dikembalikan lagi—yang sebenarnya sudah menjadi hak sepupu saya itu. Namun, karena sudah tak mau berurusan lagi ia kembalikan semua barang dan sejumlah nominal uang.
Kamu pernah mengalaminya?
Saya cukup terkejut ketika dengar cerita itu. Kenapa masih ada orang yang minta semua pemberiannya dulu setelah putus? Apakah dulu tidak ikhlas sehingga ingin barang-barangnya semua dikembalikan? Apakah dulu dia terpaksa untuk membayar biaya kencan hingga sejumlah nominal ia minta kembalikan? Ataukah memang kultur di rumahnya seperti itu—meskipun saya yakin sih nggak ada satu orang tua yang meminta balik semua pengorbanan untuk anaknya. Ataukah karena rasa kesal diputusin hingga cara membalasnya adalah dengan seperti itu. Well, saya kurang tahu juga alasannya apa.
Namun, sebaiknya kamu tak perlu meminta barang yang sudah kamu berikan saat sudah putus. Hal itu menunjukkan seberapa baik tingkat kedewasaan kamu. Meminta barang dikembalikan juga menunjukkan kamu tak bisa membedakan mana hak dia dan mana hak kamu. Karena sepengetahuan saat, di saat kamu sudah memberikan sesuatu untuk dia maka secara logika barang itu adalah miliknya. Dan meminta barangnya sama saja merampas haknya meskipun kado tersebut memang dari kamu.
Kecuali jika memang kamu MEMINJAMKAN di mana itu masih menjadi barang kamu dan menjadi hak kamu. Tak masalah jika minta dia untuk mengembalikannya. Selama kamu berkata “meminjamkannya” maka itu masih menjadi hak kamu, bukan hak dia.
Begitupun jika barang mantan kamu yang pernah dia pinjamkan maka kamu WAJIB untuk mengembalikkannya. Perihal dia tak mau terima itu menjadi urusan belakang. Ibaratnya, kamu punya adik yang sedang bermain di rumah temannya. Mereka bermain mobil-mobilan di mana adikmu pinjam mainan karena tak bawa mainannya sendiri. Hari sudah sore dan kamu jemput adikmu untuk pulang. Namun, dia merengek untuk membawa mainan temannya. Kalau kamu dewasa dan bijak, pasti kamu akan meminta adikmu untuk mengembalikan mainan temannya kan?
Begitu juga dengan urusan bill makanan dan tiket nonton. Kalau pun memang saat itu kamu sedang tak punya uang tak perlu memaksa untuk makan di luar atau nonton bioskop. Jadi, kamu merasa nggak terpaksa dan rugi jika bayarin dia. Lagi pula, kalau belum ikhlas dan rela memberikan barang atau membayar makanan ketikan pacaran mending kamu fokus belajar dulu deh, kemudian bekerja dengan giat agar urusan uang tak menjadi masalah dalam hidupmu.