Studi: Setelah Putus, Banyak yang Unfollow Akun Mantan

Home Articles Studi: Setelah Putus, Banyak yang Unfollow Akun Mantan
Share the knowledge!

Kebanyakan orang saat putus dari pasangannya langsung memutus semua komunikasi. Menghapus nomor hp-nya, menghapus kontak chatting-nya, mem-block semua pertemanan di sosial media. Bagaimana denganmu?

Sebagian orang ada yang merasa bahwa sikap ini kekanak-kanakan. Masa, gara-gara putus, komunikasi lewat berbagai media juga terputus? Orang-orang seperti ini memilih untuk membiarkan kontak atau sosmed mantan tetap ada dalam lingkaran pertemanannya. Sedangkan ada juga yang baru menyadari kalau sikap ini terlalu berlebihan hingga beberapa hari kemudian meng-unblock akun sosmed mantan.

a-dea-agent-allegedly-created-a-fake-facebook-page-using-photos-from-a-suspects-phone

Di sisi lain, sebagian orang merasa harus menghapus kontak dan akun sosmed karena dirasa mengganggu. Apalagi saat melihat mantan sudah move on dan mengumbar kemesraan dengan pasangan barunya. Hati akan dipenuhi dengan emosi yang ga karuan. Makanya, di salah satu tips move on, menghapus semua bentuk kontak mantan adalah cara terbaik untuk dapat melupakannya dan bangkit dari rasa kesedihan.

Dan ternyata, menghapus pertemanan di sosmed juga dilakukan oleh banyak orang di penjuru dunia. Sebuah survey di Inggris menunjukkan bahwa 42% orang memutus pertemanan dengan mantan lewat sosial media, Facebook, dan Twitter.

Survei ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana sosial media berperan pada kehidupan pribadi seseorang di masa kini. Dengan melibatkan 2000 orang sebagai responden, para peneliti juga menemukan bahwa sebanyak 34% orang menghapus foto-foto mereka di situs jejaring sosial mereka.

Lebih jauh lagi, sebanyak 31% responden mengaku menghapus pertemanan dengan orang-orang yang ada hubungannya dengan mantan mereka, seperti keluarga atau temannya. Selain itu, 34% juga menghapus semua posting yang dibuat oleh mantannya.

Hasil survei tersebut juga mengungkapkan bahwa sosial media sebagai tempat “pengumunan” bahwa seseorang telah move on. Caranya dengan mengganti status dalam waktu sebulan setelah putus.

Ada sebanyak 18% responden yang merasa senang dapat mengganti status menjadi “in relationship” bersama kekasih baru setelah sebulan putus. Mereka pun nggak segan untuk memamerkan kemesraannya dengan kekasih baru.

Craig Jackson, ahli psikologis mengatakan, “Penemuan ini menunjukkan bahwa sosial media membuat seseorang menjadi mudah putus cinta dan puus dengan cepat juga.”

Memang gadget member pengaruh dalam kehidupan percintaan di masa kini. Apakah kalian melakukan hal yang sama dengan para responden dari penelitian tersebut?

Share the knowledge!