Ada kalanya sebuah hubungan yang sudah tak nyaman membuat tersiksa. Awalnya sih indah. Si dia masih manis dan perhatian sama kita. Tapi, lama-lama kok dia mulai cuek, mulai susah diajak ketemu, kita jadi nggak betah dan berpikir untuk udahin semua hubungan.
Perasaan yang awalnya masih penuh untuk dia, sedikit demi sedikit menghilang akibat perubahan sikapnya yang tak semanis dulu. Namun, ternyata memutuskan dia yang sudah lama bersama kita nggak semuah itu. Ada hati yang pastinya akan terluka saat tiba-tiba kita mengatakan putus. Tapi, yakin seperti itu?
Biasanya seseorang yang tiba-tiba berubah juga merasakan hal yang sama. Mereka berubah pasti ada sebabnya, dan bisa jadi di pihak pacar kalian, mereka juga merasa sudah nggak nyaman dan mau putus. Lagi-lagi mereka nggak setega itu untuk akhirin hubungan yang sudah ada. Tapi, hubungan yang dijalankan sudah tak lagi terasa nyaman untuk apa diteruskan? Apalagi untuk kalian yang masih berstatus pacar, bukan suami istri. Kira-kira bagaimana ya cara mutusin dia? Meskipun terasa sepele, nyatanya masih banyak yang merasa bingung bagaimana putus dengan baik-baik.
Yakin Putus?
Paling utama saat kamu ingin putus adalah menanyakan hati kalian apakah sudah mantap untuk berpisah? Karena nih sebaik apapun cara kalian untuk berpisah pada kebanyakan kasus berakhir dengan saling diam-diaman. Siap jika tiba-tiba pihak yang kamu putusi tiba-tiba menghilang dan kamu sudah benar-benar tak diperhatikan?
Sebenarnya, saat ada perasaan ingin berpisah, sebaiknya cerita dengan teman dekat atau keluarga tentang keputusan kamu. Bahkan agar fair sebaiknya berbicara serius dengan pacar tentang hubungan yang mulai renggang. Jika ia tak ada solusi maka sebaiknya putus memang jalan terbaik.
Buat Perencanaan
Jangan pernah berbicara putus tanpa ada perencanaan. Mungkin kamu sudah menyiapkan akan berbicara apa padanya, tetapi biasanya begitu sudah di depannya kamu lupa dan malah menghancurkan rencana yang kamu buat. Catat hal apa saja yang akan kamu katakan padanya. Berikan alasan kenapa kamu ingin berpisah sekaligus beritahu juga bahwa kamu sudah tak menemukan solusi dari masalah yang dihadapi. Lakukan semua itu di tempat yang tak begitu ramai ya. Agar tak ada yang mengganggu, sekaligus agar kalian juga tak malu membicarakan hal yang sangat privasi ini.
Jangan Tunggu Waktu yang Tepat
Setelah kamu yakin untuk putus dengan dia, lakukan secepatnya karena itu lebih baik. Jangan menunggu waktu yang paling tepat, karena tak ada waktu yang terbaik saat membicarakan putus.
There is no right time to break up!
Ingat bahwa kamu tak harus bertahan dengan hubungan yang tak membuat kamu bahagia hanya karena kamu menunggu waktu yang tepat untuk mengakhir semuanya.
Bersiap dengan Responsnya
Kamu mungkin tahu bagaimana karakter dari pacarmu. Persiapkan bagaimana mereka akan beraksi saat kamu memutuskannya. Apakah ia orang yang mudah marah, apakah ia sangat sensitif, atau bahkan ia hanya akan diam. Kamu yang tahu bagaimana karakternya dan bersiaplah dengan respons yang kira-kira akan kamu dapatkan.
Temui Dia
Ini yang paling penting, lakukanlah secara langsung. Temui dia dan katakan apa yang kamu inginkan. Bukan melalui pesan teks, telepon, bahkan mengirim pesan di akun jejaring sosialnya. Menemuinya secara langsung akan menunjukkan bahwa kamu masih menghargainya.
Jangan Terbawa Suasana
Saat sudah bertemu dan mengatakannya, pastikan bahwa kamu juga tak terbawa perasaan. Meskipun kamu pihak yang memutuskan, tetap saja akan ada perasaan sedih saat sadar bahwa hubungan sudah berakhir. Tetap tenang, jangan menangis bahkan jangan juga berteriak emosi.
Katakan Alasannya
Katakan sejelas-jelasnya alasan kenapa kamu ingin memutuskannya. Bukan mengatakan “Aku mau putus, dan kita lebih baik jadi teman.” Bukan! Jelaskan kenapa kalian sudah tak cocok jadi ia tak bertanya-tanya kenapa ia ditinggalkan. Katakan sesuai alasan yang sudah kamu catat sebelumnya.
Biarkan Ia Berbicara
Kamu sudah berbicara? Berarti saatnya membiarkan ia berbicara juga. Dengarkan bagaimana perasaannya, dengarkan pembelaannya karena di akhir hubungan ini, tetap saja mereka ingin mengatakan hal-hal yang harus kamu dengar. Maka dengarlah, bukan malah langsung pergi begitu kamu memutuskannya.
Jangan Terpengaruh Saat Ia Memohon
Nah, banyak di antara mereka saat diberi kesempatan berbicara malah memohon untuk tidak ditinggalkan. Mengemis kepada kamu agar tetap bersamanya. Ini akan mengacaukan rencanamu karena kamu akan berpikir bahwa kamu bersalah memutuskan ia. Namun, jika rencana putus kamu sudah sangat matang, maka diamkanlah dan tak perlu ditanggapi. Katakan bahwa kamu benar-benar tak bisa lagi bersamanya.
10. Berhenti Komunikasi
Putuskan semua kontak. Mulai dari nomor telepon, pin bbm, block semua akun social media karena itu akan membantu kamu dan dia dalam proses perpisahan ini. Kamu tak mau putus silaturami bukan berarti kamu harus menyimpan semua kontaknya. Salah karena saat putus, biarkan kalian nikmati masa sendiri dahulu. Rasakan sebentar masa-masa berpisah. Begitu perasaan sudah kembali normal, kamu bisa mulai berhubungan baik sebagai teman.