10 Tanda Anda Insecure Ke Pasangan

Home Articles 10 Tanda Anda Insecure Ke Pasangan
Share the knowledge!

Insecure ke pasangan adalah perasaan tidak aman yang dialami selama menjalani hubungan. Perasaan ini wajar dialami oleh siapa saja, tapi jadi tidak wajar ketika Anda terlalu insecure sampai melakukan tindakan yang menyakiti/menyiksa pasangan secara batin dan fisik.

Sementara itu, banyak orang cenderung berpikir bahwa rasa tidak aman berasal dari sesuatu yang dikatakan atau dilakukan pasangannya. Kenyataaannya adalah sebagian besar rasa insecure ke pasangan berasal dari dalam diri kita sendiri.

Perasaan itu bisa dimulai dari keluarga Anda ketika salah satu orangtua Anda insecure ke pasangan, bisa juga berkembang setelah disakiti atau ditolak oleh seseorang yang Anda sayangi, atau karena Anda membandingkan diri sendiri secara negatif dengan orang lain dan menilai diri sendiri secara kasar.

Rasa insecure ke pasangan muncul karena didasarkan pada pemikiran dan ketakutan irasional bahwa Anda tidak cukup baik, bahwa Anda tidak akan baik-baik saja tanpa pasangan, bahwa Anda tidak akan pernah menemukan orang yang lebih baik, bahwa Anda tidak benar-benar menyenangkan.

Ini yang membuat Anda sulit menikmati momen bersama pasangan, overthinking, cemas, merasa tidak berdaya, dan tentu saja kombinasi itu membuat Anda dan pasangan sulit bahagia.

Lalu bagaimana jika Anda mengidap rasa insecure itu, tapi belum menyadarinya? Coba cek kesepuluh tanda di bawah, apa Anda memilikinya?

1. Mengecek Semua Isi Chatting-nya, Log Teleponnya, dan DM di Media Sosialnya

Kalau Anda selalu rutin mengecek semua aktivitas di dalam handphone pasangan, maka Anda bisa dipastikan mengidap rasa insecure. Anda khawatir dia menjalin hubungan dengan orang lain sehingga Anda harus memastikan bahwa itu tidak terjadi.

Padahal mengecek handphone pasangan sama seperti merenggut kebebasannya, jadi sangat wajar jika dia merasa tidak nyaman dengan kelakukan Anda. Barangkali ada urusan pekerjaan yang tidak boleh bocor, pembicaraan-pembicaraan antar keluarga yang tidak perlu diketahui, dan sebagainya.

Lucunya, Anda bakal marah besar kalau pasangan melakukan hal yang sama. Anda pikir Anda mustahil menjalin hubungan dengan yang lain sehingga dia tidak perlu mengecek handphone Anda. Jika Anda saja marah, lalu kenapa Anda berpikir pasangan tidak marah ketika handphone-nya Anda cek?

2. Terlalu Gampang Cemburu

Ketakutan dan kenegatifan yang timbul saat cemburu merupakan emosi Anda menghadapi hubungan yang mungkin terancam atau biasa dikenal sebagai insecure.

Dalam kelas HSOT dan KC STAR, Coach Lex DePraxis menjelaskan detail bagaimana Anda merasa terancam kehilangan kenyamanan hubungan atau figur kekasih yang sudah Anda beri banyak energi, waktu, biaya, dan sebagainya.

Dengan kata lain, kecemburuan adalah takut merugi kehilangan semua nilai yang pernah Anda keluarkan. Cemburu itu lebih dekat ke urusan perhitungan daripada urusan percintaan.

Nah karena kecemburuan berakar negatif, kebanyakan orang pun jadi bersikap negatif saat bercemburu. Rasa insecure ke pasangan membuat seseorang jadi berusaha mengamankan kekasihnya dengan cara-cara yang negatif.

Misalnya jadi dingin pedas, sensitif, mencurigai, diam-diam menginvestigasi, posesif, melarang ini-itu, bahkan sering juga sampai melukai kekasih dan pihak-pihak yang mengancam lainnya.

Setiap hari Anda bisa melihat segudang berita kriminal yang terjadi atas nama kecemburuan. Jelas selain rasa itu bukan berasal dari cinta, cemburu juga malah membuat Anda berhenti mencintai dan mulai menyakiti hubungan dengan kekasih!

3. Sulit Percaya Dengan Ucapan Pasangan

Jika Anda berpikir susah untuk percaya kepada pasangan, kemungkinan besar karena pikiran Anda terlalu dipenuhi khayalan-khayalan konyol. Bisa juga karena Anda takut pasangan Anda akan lebih memilih orang lain dibanding Anda.

Sederhananya, Anda tidak dapat memercayainya. Tapi anehnya, Anda ingin berpacaran dengannya.

Ini seperti memperkerjakan pencuri sebagai kasir. Anda tidak percaya padanya, tapi Anda tidak memecatnya.

Anda harus ingat bahwa pasangan adalah kekasih Anda, mereka seharusnya menjadi teman terbaik Anda, orang yang mengenal Anda dan memahami Anda lebih baik dari orang lain. Bukan seorang musuh yang patut dicurigai terus-terusan.

4. Berkali-kali Menanyakan Kepastian ke Pasangan

Berkali-kali menanyakan “Apa kamu mencintaiku?”, “Kamu setia sama aku kan?”, “Kamu janji akan bersamaku sampai tua kan?” dan sebagainya mungkin terdengar romantis di awal hubungan atau dibicarakan sesekali.

Namun, ini jadi menjengkelkan ketika Anda terus-terusan menanyakan hal yang sama setiap jam atau setiap kapan pun Anda berbicara dengan pasangan.

Berulang kali menanyakan kepastian adalah tanda Anda tidak yakin dengan hubungan tersebut. Anda merasa hubungan kalian mudah diserang dari berbagai macam sudut.

Kalau Anda pada dasarnya sudah merasa seperti itu, Anda tetap tidak akan yakin meski pasangan sudah jutaan kali berusaha meyakinkan Anda.

5. Selalu Menghindari Perdebatan Dengan Pasangan

Banyak orang berpikir lebih baik mengalah, melempar topik lain, bercanda, atau diam saja saat pasangannya sedang marah atau memulai perdebatan. Mereka melakukan itu karena tidak mau membuat masalah dan mengurangi rasa cinta pasangannya.

Sayangnya itu salah besar. Berdebat adalah hal penting karena Anda dan pasangan bisa saling intospeksi dan mengerti keinginan masing-masing sehingga terciptalah solusi.

Berdebat tidak akan mengurangi rasa cinta pasangan selama dilakukan dengan benar. Justru malah membuat hubungan semakin erat dan akrab karena kalian sudah berani mengeluarkan apa yang ada di dalam pikiran.

6. Berusaha Keras Mengontrol Pasangan

Mengontrol dalam artian Anda membolehkan pasangan melakukan apa yang Anda suka saja. Jika dia melanggar atau melakukan sesuatu yang tidak seizin Anda, Anda langsung naik darah dan membuat pertengkaran.

Anda berusaha mengontrolnya karena Anda khawatir dia akan melakukan hal-hal yang merusak hubungan seperti:

  • menjalin komunikasi dengan lawan jenis lain sehingga menciptakan perselingkuhan
  • mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dari Anda sehingga dia sadar bahwa Anda ternyata tidak cerdas
  • mencari pekerjaan sehingga dia tidak mau bersama dengan Anda yang miskin
  • Dan sebagainya.

Anda merasa terancam dengan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan kualitas pasangan karena Anda sendiri tidak berkualitas. Padahal Anda harus mengerti bahwa dia adalah pasangan Anda, bukan pegawai yang bisa Anda suruh-suruh dan larang ini itu.   

7. Selalu Curiga Pasangan Masih Ada Rasa Dengan Mantannya

Poin ini sangat umum terjadi ketika Anda insecure ke pasangan. Kecuali kalau Anda benar-benar memiliki bukti pasangan masih menjalin hubungan dengan mantannya, kecurigaan Anda akan pasangan masih berhubungan dengan mantannya benar-benar tidak valid.

Meski begitu, Anda akan tetap menanyakan hubungannya dengan mantan untuk memastikan pasangan Anda tetap berada di samping Anda.

Kenapa Anda curiga?

Karena Anda sendiri merasa kualitas diri Anda jauh di bawah kualitas mantan pasangan kekasih Anda. Anda merasa lebih jelek, lebih bodoh, dan lebih miskin dari mantannya.

Ini yang membuat Anda cemas pasangan lebih memilih mantannya ketimbang Anda. Padahal pasangan sudah jelas-jelas meninggalkan mantannya dan memilih Anda.

Pembuktian apa lagi yang Anda butuhkan?

8. Terusan-terusan Mencari Validasi Pasangan

Bila Anda terus menerus bertanya padanya seperti “Kalau aku ada salah hari ini aku minta maaf ya?” meski tidak terjadi perdebatan, maka Anda sedang mencari validasi.

Bentuk lain dari mencari validasi adalah terus menerus bertanya apakah dia baik-baik saja atau memastikan bahwa dia merasa senang bersama Anda.

Anda melakukan itu karena Anda tidak yakin bahwa dirinya baik-baik saja ketika bersama Anda. Jika Anda tidak yakin, maka pasangan akan sama tidak yakinnya seperti Anda.

Kalau kedua pihak sudah tidak yakin, maka bersiaplah hubungan kalian terombang-ambing dalam ketidakjelasan.

9. Konstan Mengancam Pasangan Untuk Putus

Mengancam pasangan untuk putus adalah cara paling tidak cerdas  ketika menghadapi konflik. Anda berharap dengan mengancamnya putus, maka pasangan akan menyesal dan tidak akan melakukan kesalahan lagi.

Jika Anda melakukan ini, maka Anda sudah menanam ide di kepala pasangan untuk putus sungguhan.

Semakin sering Anda menggunakan cara itu, semakin kuat keinginannya untuk putus. Tinggal menunggu waktunya saja sampai pasangan benar-benar meninggalkan Anda.

Hanya orang insecure yang tidak tahu cara menyelesaikan konflik dengan tepat yang menggunakan cara ini. Ada cara yang lebih elegan untuk mengatasi konflik dengan pasangan.

Anda bisa mempelajari caranya di Smart Conflict Resolution (SCR) dengan mengunjungi LINK di bawah:

SMART CONFLICT RESOLUTION

10. Marah Besar Ketika Dikritik Pasangan

Seperti yang sudah dibahas di atas bahwa rasa insecure muncul karena Anda merasa diri tidak cukup baik dan tidak baik-baik saja tanpa pasangan. Anda menyadari semua kekurangan diri dan khawatir hubungan Anda bakal terancam kalau pasangan tidak betah dengan kekurangan Anda.

Ini yang membuat Anda cepat naik darah ketika pasangan mengkritik kekurangan atau kesalahan Anda. Bahkan ketika dia mengkritik hal sepele seperti kebiasaan Anda menaruh handuk sembarangan pun sudah membuat Anda marah.

Anda berusaha keras melindungi diri Anda dengan cara marah. Padahal mendengarkan kritik dari pasangan itu penting agar Anda bisa menjadi pribadi yang lebih baik.

Agar terhindar dari kemarahan dan emosi yang menyerang, Anda dan pasangan perlu belajar saling mengendalikan diri dan menemukan cara komunikasi yang lebih lembut.

Dalam Smart Conflict Resolution, Coach Lex DePraxis yang selama satu dekade lebih mendalami berbagai macam permasalahan romansa di Indonesia akan memberitahu Anda hal-hal yang berhubungan dengan konflik hubungan seperti:

  1. Apa sebenarnya yang membuat konflik hubungan dan jawabannya bukanlah perbedaan.
  2. Bahwa solusi “Berkomunikasi lebih banyak ke pasangan” tidak menyelesaikan masalah, malah bisa memperburuknya.
  3. Bahwa melakukan hal-hal baik ke pasangan tidak serta merta membuatnya melakukan hal baik ke Anda.
  4. Ternyata konflik adalah hal yang sangat berguna dalam hubungan dengan siapa saja.
  5. Strategi membuat pasangan yang malas dan ogah-ogahan menceritakan kegundahannya menjadi bawel mengutarakan isi hatinya ke Anda.
  6. Bagaimana menentukan waktu yang tepat untuk membicarakan konflik dengan pasangan sehingga diskusi tidak berjalan alot dan solusi cepat ditemukan.
  7. Bagaimana bernegosiasi yang baik dengan pasangan sehingga kalian sama-sama mendapatkan keuntungan.
  8. Dan puluhan mindset dan strategi menyelesaikan konflik lainnya.

Anda bisa mendapatkan itu semua dengan klik LINK di bawah:

Klik ini: SMART CONFLICT RESOLUTION

Share the knowledge!