Kecanduan Smartphone Buat Orang Tua Melupakannya Anaknya Sendiri

Home Articles Kecanduan Smartphone Buat Orang Tua Melupakannya Anaknya Sendiri
Share the knowledge!

Di masa kini, semua orang nggak bisa lepas dari smartphone-nya. Kamu termasuk salah satunya, benar kan? Kalau ditanya mengenai alasan nggak bisa melepaskan smartphone, pasti nggak jauh-jauh dari urusan bisnis atau merasa terhibur.

father-using-mobile-phone-on-bus-journey-with-sonMemang, smartphone memegang peranan penting dalam kehidupan di masa kini. Para pebisnis dapat menyelesaikan urusan pentingnya lewat smartphone, para single dapat menemukan jodohnya lewat smartphone, orang-orang yang merasa bosan dapat merasa terhibur dengan memainkan smartphone. Namun, nggak bisa lepas dari smartphone juga dapat membawa kerugian bagi dirimu sendiri dan orang di sekitarmu.

Bagi para muda-mudi, kecanduan smartphone dapat membuatmu jadi pribadi yang anti-sosial. Sedangkan bagi para orang tua, kecanduan smartphone ini dapat membahayakan anak mereka.

Memangnya, bahaya seperti apa yang dapat ditimbulkan dengan hanya menggenggam dan memerhatikan smartphone?

Sudah banyak kasus di mana anak-anak lolos dari pengawasan orang tuanya karena sang ibu dan atau ayah lebih fokus memerhatikan smartphone. Hanya terbengkalai? Nope, beberapa anak ada yang tewas karena orang tuanya lebih sibuk memainkan smartphone sehingga sang anak mengalami kecelakaan atau melakukan sesuatu yang berbahaya, yang seharusnya bisa dicegah.

Tragis bukan? Masih ada fakta lain lagi. Dilansir dari lifehack.org, sebuah survei menemukan bahwa 52% orang tua mengaku lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain smartphone daripada memerhatikan anaknya. Ingat, ini hanya sebagian dari orang tua  yang mau mengakuinya. Sementara 28% lainnya yang mengaku bahwa mereka nggak bisa menjadi contoh yang baik untuk anak-anaknya karena terlalu lama bermain smartphone setiap harinya.

Para orang tua ini tahu kalau kecanduan smartphone adalah hal yang buruk. Seperempat dari orang dewasa ini bahkan ingin anak-anaknya nggak kecanduan smartphone sama seperti mereka. Namun, mereka sendiri seakan nggak berdaya dalam mengatasi kecanduan ini. Mereka tetap bertahan dengan kebiasaan buruk ini.

Survei ini nggak hanya dilakukan pada orang tua, tetapi juga pada anak-anak. Hasilnya cukup memprihatinkan. Sebanyak 32% anak merasa diri mereka nggak lebih penting daripada smartphone yang orang tuanya genggam. Anak-anak ini nggak mendapat perhatian dari orang tuanya, padahal mereka membutuhkannya. Siapa lagi yang bisa perhatian pada anak selain orang tuanya sendiri?

Menyedihkan bukan? Hasil survei ini dapat menjadi pelajaran bagi kamu, para orang tua maupun calon orang tua, agar lebih paham bahwa kecanduan smartphone sangatlah berbahaya. Anak-anak kehilangan perhatian orang tuanya, bahkan bisa kehilangan nyawanya sendiri karena orang tuanya gagal mengawasi dirinya. Dan ketika anakmu terluka atau meninggal, hanya penyesalan yang bisa kamu lakukan.

Selain itu, kamu juga mengajarkan keburukan pada anakmu sendiri. Mereka akan tumbuh menjadi remaja yang kurang perhatian, dan bisa mengikuti kebiasaanmu yang candu pada smartphone tersebut. Nantinya, mungkin kamulah yang akan merasa butuh perhatian dari anakmu.

 

Share the knowledge!