3 Kesalahan Wanita Saat Kesal Dengan Pasangan

Kesal pada pasangan adalah hal yang lumrah terjadi. Kabar baiknya, kamu dan si dia jadi semakin harmonis setelahnya. Alih-alih semakin harmonis, kamu dan pasangan bisa jadi gigit jari jika salah ambil sikap, Ladies.

Kesal terhadap pasangan bisa jadi pemanis dalam hubungan jika disikapi dengan bijak dan saling memperbaiki. Namun sedikit orang yang berpikir seperti itu. Mengendalikan kesal jadi hal yang sulit karena wanita tebiasa mempersulit diri sendiri dengan kesalahan wanita berikut ini.

Diam Berharap Si Dia Mengerti

Jujur saja, kesalahan wanita yang pertama ini kamu lakukan pada saat kesal dengan pasangan kan? Umumnya, pria tidak bisa sesensitif wanita. Jika kamu berharap dia bisa memahami keinginan dan kekesalanmu dengan mendiamkannya, itu tidak akan kamu dapatkan. Si dia jadi semakin bingung pada sikapmu.

He can’t read your mind. So take a moment to let him know how you really feel.

Menyembunyikan Kesal  

Menyembunyikan kekesalan karena kamu tidak ingin konflik terjadi adalah pilihan yang salah. Hubungan jadi tidak sehat karena kamu bisa jadi tertekan karenanya. Hubungan harmonis tanpa adanya konflik adalah hubungan yang harus dipertanyakan.

Konflik memang diperlukan dalam sebuah hubungan. Kamu dan dia bisa saling memahami karena konflik. Tergantung bagaimana kamu dan si dia menyikapi konflik. No one said relationship would be easy karena itulah kamu dan si dia dinamai partner. Agar saling membantu untuk mencapai hubungan yang berkualitas.

Relationship last longer because two people made a choice to keep it, fight for it, and work for it.

Mengancam Pergi

Mengancam pergi dari hidupnya adalah tanda kamu tidak dewasa. Bukannya takut kehilanganmu, si dia bisa benar-benar pergi meninggalkanmu karena jenuh menghadapi sikap kekanakanmu itu.

Sebaiknya hindari ancam-mengancam dalam hubungan, Ladies. Kamu dan pasangan tidak sedang bermain drama untuk menunjukkan siapa yang paling dibutuhkan dan siapa yang paling takut kehilangan. Lebih baik manfaatkan momen kesal dan konflik sebagai ajang perbaikan kualitas hubungan.

A real woman avoids drama, she knows her time is precious and she’s not wasting it on unimportant things.