Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk bersikap romantis. Kalau kamu mungkin menganggap romantis dapat berwujud candle light dinner di pinggir pantai, pergi berdua ke tempat baru, mengirimkan sebuket bunga di tanggal jadian setiap bulannya, atau mungkin bentuk romantis lainnya. Katanya, sikap romantis menjadi hal yang perlu meskipun enggak begitu wajib karena bertujuan untuk meriahkan hubungan kamu dan dia.
Kalau dilakukan dalam hal wajar sih mungkin memang membuat hubungan jadi lebih romantis dan intim. Namun, sebuah penelitian yang diadadakan oleh The Family Research Laboratory dari Universitas New Hampshire di Amerika Serikat, justru mengatakan hal berlainan. Mereka menemukan fakta bahwa beberapa jenis romantis ternyata bisa memberikan efek buruk pada hubungan kamu dan si dia. Wah, kalau begitu harus lebih selektif lagi untuk bersikap romantis, nih.
“Sayang, aku terima kamu apa adanya.”
Jujur aja deh, awal-awal pacaran kamu pasti pernah mengatakan atau mendengar kalimat itu kan? Siapa coba yang nggak bahagia saat tahu ada orang yang terima kamu apa adanya dengan segala kekurangan kamu. Atau mungkin kamu juga menerima kekurangan pasangan. Kamu menganggap kalimat tersebut adalah satu-satunya kalimat romantis yang membuat kamu mabuk kepalang.
Namun, sebaiknya kamu juga harus hati-hati dengan kalimat tersebut. Apa adanya pasangan justru dapat membahayakan hubungan karena kamu seperti memendam rasa kesal yang berkepanjangan. Apalagi jika kamu atau dia terlena dengan “apa adanya” kalian dan malas untuk berubah jadi lebih baik. Bohong sekali kalau kamu bisa benar-benar menerima kekurangan pasangan karena suatu saat kamu akan lelah sendiri dan mulai protes dengan kekurangan dia.
Wanita bisa menuntut sikap romantis
Guys, perlu kamu tahu ya kalau wanita itu memiliki ekspektasi yang besar sekali sama pria. Mungkin saja, awalnya kamu ingin bersikap romantis karena kalian baru pacaran. Kamu rela melakukan apa pun—membelikan bunga dan cokelat, mengikuti kencan ala film Korea, dan segala macam. Niat kamu semata-mata hanya ingin membahagiakan pasangan meskipun sebenarnya kamu terpaksa melakukan itu.
Justru, bersikap seperti itu malah membuat wanitamu berharap lebih masalah romantis ini. Di kepalanya sudah terbayang bagaimana sikap romantis yang bisa membuat dia menitikkan air mata saking bahagianya. Nggak jarang malah si wanita bisa tak menghargai hal kecil yang kamu lakukan untuk membuatnya tersenyum karena ekspektasinya besar terhadap kamu. Jadi, jangan kaget kalau dia menuntut lebih. Sebaiknya, biarkan hal-hal romantis mengalir begitu saja. Saat kamu menyayangi wanita dengan tulus, biasanya sikap romantis keluar begitu saja tanpa kamu sadari.
Terlalu manis juga jadi masalah
Saya percaya bahwa sesuatu yang terlalu manis juga akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Awalnya kamu senang membahagiakan pasangan dengan sikap romantis. Lama-lama kamu jadi lelah sendiri atau si dia bosan dengan hubungan kalian. Lho, serba salah jadinya. Memang, sebab sesuatu memang sebaiknya sesuai dengan takarannya. Romantis yang berulang justru bukan lagi jadi hal romantis. Jadi biasa, tak istimewa, dan bisa saja jadi pemicu pertengkaran karena jenuh.
Posesif
Kalimat seperti, You are mine mungkin memang terdengar manis di telinga pasangan kamu. Namun, semakin sering mengatakan hal itu, semakin memberikan pengaruh di bawah alam sadar kamu bahwa dia memang haya untuk kamu. Nggak menutup kemungkinan kamu jadi pria yang posesif atau over protective—di mana sikap tersebut bukan hal positif bagi kalian berdua.