4 Langkah Menepis “Kapan Nikah?”

Home Articles 4 Langkah Menepis “Kapan Nikah?”
Share the knowledge!

Bagi banyak orang, pertanyaan “Kapan nikah” adalah kalimat dua kata sederhana yang sangat menyesakkan dada. Bila di setiap hari-hari kumpul keluarga, misalnya hari raya bagi Anda adalah peperangan penuh baku tembak di mana Anda sibuk lari sana sini menghindari bom “kapan nikah”, Anda sangat perlu sekali untuk membaca empat tips ini agar bisa selamat.

1. Berikan Pengertian Sepenuhnya

Berikan pengertian jika memang kamu belum mendapatkan pasangan yang kamu rasa pas dengan kehidupan kamu. Tentu orang tua kamu pasti tidak mau jika di tengah perjalanan rumah tangga kamu, kamu bercerai bukan? Oleh sebab itu jelaskan bahwa memang kamu belum mendapatkan pasangan yang kamu rasa bisa bertanggung jawab utk membina keluarga bersama kamu.

Berikan pengertian bahwa kamu membutuhkan waktu untuk mempersiapkan banyak hal, seperti biaya pernikahan, tempat tinggal, kendaraan, dan rencana jangka panjang untuk kehidupan keluarga kalian kelak, yang mana tentu bukanlah perkara yang mudah. Coba diskusikan dengan ortu kamu mengenai kondisi yang memang menjadi perhatian kamu sehingga menunda pernikahan, apakah secara mental, apakah secara materi yang masih menjadi pertimbangan kalian, atau apapun. Dengan begitu ortu tahu di mana letak masalah kamu, dan akan berusaha membantu kamu mencari jalan keluar yang baik ketimbang hanya mengejar-ngejar tanggal pernikahan saja.

2. Jangan Defensif, Tapi Komunikasikan

Pada dasarnya alasan ortu kamu mendesak km segera mencari jodoh adalah karena mereka mungkin tidak pernah mendapatkan berita atau cerita apapun dari kamu seputar lawan jenis yang sedang dekat dengan kamu. Tidak ada salahnya untuk sesekali bercerita bahwa kamu setidaknya mempunyai seorang atau dua orang gebetan yang sudah dekat.

Namun bila kamu ternyata memang tidak punya gebetan sama sekali, sudah saatnya kamu mencari ruang pergaulan dan social circle baru. Karena sudah jelas social circle kamu yang sekarang tidak membuat kamu menemukan lawan jenis yangg kamu inginkan.

3. Coba Saja Dulu

Tidak jarang ortu akan mencoba mencari rekanan dan teman-temannya yang bisa mengenalkan anaknya kepada seseorang. Tidak ada salahnya bila kamu menghargai usaha mereka dengan menerima undangannya karena tidak menutup kemungkinan, kamu justru bisa menemukan orang yang kamu suka dari perkenalan buta seperti ini. Jadi jangan terburu-buru menolak atau mengeluh, kamu kan belum tahu siapa yang akan kamu temui. Toh jika kamu tidak tertarik dengan calon dari orang tua kamu, paling tidak sekarang kamu punya pembelaan ala “Saya kan sudah ikuti mau papa mama, sekarang ikuti mau saya dong. Kalo mau saya naksir, cari yang cakepan dong.”

4. Ciptakan Keakraban Antara Pasangan Kamu dan Orang Tua

Biasakan untuk memperkenalkan pasangan kepada orang tua agar mereka mengenal pribadi luar dalam pasangan kamu. Jika kamu terus mengelak dari pertanyaan soal pernikahan sambil terus membela pasanganmu, ortu dapat berpikir bahwa dialah yang tidak memiliki niat serius untuk menjalin hubungan dengan kamu. Mereka akan menyalahkan pasangan kamu karena mereka tidak mengenal pasangan kamu dengan baik. Hal tersebut dapat menjadi bumerang bagi kamu.

Nah bila serangan dari orang tua sudah “diamankan”, yang tersisa tinggal serangan dari paman, bibi, atau tetangga kepo. Serangan-serangan tersebut sama sekali tidak perlu diperdulikan. Karena pertama, mereka tidak tahu menahu kondisi kalian jadi asal ceplos saja dan yang kedua, mereka bertanya karena formalitas pergaulan saja. Mereka tidak tahu lagi mau bertanya apa, jadi selama Anda memberikan topik percakapan baru, mereka akan dengan senang hati membahasnya.

Satu hal yang pasti, Anda tidak bisa menyenangkan semua orang. Jadi prioritaskan kebahagiaan Anda dulu, karena diri Andalah yang akan terus bersama Anda sejak dulu, hari ini dan sampai hari-hari yang akan datang selamanya.

Jadi, kapan nikah?

kapan nikah
Abis nikah: “Kapan punya anak?”
Share the knowledge!