Kebanyakan orang masih menganggap kekerasan dalam hubungan hanya sebatas fisik. Tetapi, kekerasan mental juga memberi dampak yang sama besarnya. Sayangnya, masih banyak pula yang belum menyadari tanda-tanda kekerasan mental terhadap pasangan. Mungkin saja, kamu pernah mengalami kekerasan mental, tetapi kamu belum sadar akan tanda-tandanya.
Kamu Tidak Boleh Membuat Keputusan
Pasangan mungkin meminta pendapatmu, dia akan berpura-pura mendengar dan peduli. Namun, pada akhirnya, dialah juga yang membuat keputusan. Ketika kamu ingin protes atau memberi masukan, dia cuek atau marah-marah padamu dan berkata dialah yang tahu mana yang terbaik untuk hubungan kalian.
Mengabaikan Emosimu
Pasangan bisa melakukannya dalam tiga cara: 1) menolak untuk peduli, 2) mendikte emosimu, 3) sok tahu. Kamu bisa mengenalinya melalui contoh berikut ini:
- “Aku nggak suka kamu marah. Padahal aku udah berusaha menyenangkan kamu.”
- “Harusnya kamu bersyukur aku udah mau jalan-jalan sama aku!”
- “Kamu tuh cuma jealous gara-gara aku ngobrol sama cewek itu.”
Kelihatannya ketiga hal tersebut normal-normal saja untuk dikatakan. Tetapi, hatimu pasti sakit dan merasa pasangan merendahkan dirimu, bukan?
Semuanya Salahmu
Kamu sadar diri dan bisa mengontrol emosimu, tetapi dia selalu menganggapmu terlalu sensitif setiap kali kamu mengungkapkan kesedihan atau kekesalanmu padanya. Begitu pun saat kamu bahagia, dia akan menganggapmu lebay atau terlalu heboh. Berhubung dia sudah menganggapmu sensitif, dia jadi merasa tidak perlu membahas masalahmu atau menghibur dirimu.
Tetap Diam
Sama seperti poin sebelumnya, bedanya adalah dia akan mendiamkanmu, sama sekali tidak mau bicara dengan alasan yang membuatmu berkecil hati. Dia akan berkata, “Nggak ada gunanya kita bahas lagi, kamu nggak pernah ngerti, sih.” atau “Siapa sih yang mau punya pacar kayak kamu?”
Baik pria dan wanita, keduanya bisa menjadi korban kekerasan mental oleh pasangannya. Kalau kamu sudah merasa emosimu selalu dikucilkan dan tidak dipedulikan, saatnya kamu bersikap tegas dan meninggalkan hubunganmu yang tidak sehat.