6 Monster Penghancur Komunikasi yang Bikin Pasanganmu Balikan Sama Mantannya

Saat menjalani hubungan, kamu pasti ingin bisa memahami keinginan dan kebutuhan pasangan. Namun sayangnya seringkali pasangan sengaja ataupun tidak sengaja malah mempersulit usaha-usaha kamu itu. Kadang pasangan bisa terang-terangan komunikasi, kadang dia tidak jelas mengerti perasaannya sendiri, dan kadang juga dia bersikap pasif-agresif meminta (baca: menuntut) dimengerti.

Karena komunikasi adalah fondasi hubungan berkualitas, kapan pun ada miskomunikasi pastinya hubungan jadi berantakan. Sepasang manusia yang tidak menyadari cara komunikasi yang baik akan saling menyakiti satu sama lain. Masing-masing pihak akan berpikir pasangannyalah yang ingin merusak hubungan, padahal sebenarnya keduanyalah yang saling menambah masalah dengan kesalahan berkomunikasi. Kalau tidak segera diatasi, bisa-bisa pasangan jadi merasa mantannya lebih baik dan ngebet balikan sama dia.

Seringkali bukan keadaan atau orang lain yang menghancurkan hubungan kamu dan pasangan, melainkan kalian berdua sendiri yang tanpa sadar bersikap bagai monster bertaring penghancur keharmonisan. Berikut ini adalah beberapa sikap-sikap monster yang paling umum terjadi dalam hubungan pacaran dan pernikahan.

1. Cemburu

via Chocolate Box Writers

Lahir dari insting manusia, monster kecil ini amat sangat sering hinggap di dalam hati seseorang yang insecure dan kurang dewasa. Saat kamu rapuh atau insecure, kamu akan melihat semua orang yang mendekati pasangan sebagai ancaman dalam hubungan, di mana kamu merasa si dia akan meninggalkanmu untuk orang yang lebih baik.

Kalau kamu tidak dewasa dan rasional, kamu tidak akan bisa mengatasi rasa cemburu dengan sehat. Pada akhirnya, kamu menjadi posesif yang berujung pada hubungan abusif. Banyak orang bilang cemburu adalah tanda cinta, tetapi jangan jadikan itu sebagai alasan untuk menutupi insecurity kamu.

2. Silent Treatment

via Psychologies UK

Inilah sikap monster terpopuler yang digunakan wanita tidak berkualitas untuk komunikasi saat sedang emosi menghadapi konflik. Dia diam saja, seperti tembok dingin, dan berharap pasangannya mau peka memahami. “Kalo dia cowo yang baik, dia harusnya bisa nyadar dan coba perbaikin diri dong!” demikian isi hati wanita yang gemar bersikap ini.

Pria juga sering melakukan hal serupa, karena pria umumnya tidak nyaman membicarakan perasaan. Jika belum terpikir solusi, atau merasa solusi yang kemarin tidak didengarkan, seorang pria cenderung dingin dan menghilang tidak bisa diajak bicara. Semakin sang wanita berusaha mencecar, semakin sang pria menolak dan menjauh.

3. Mengamuk

via The Fickle Pen

Walaupun mungkin jarang sekali (ataupun belum pernah), kamu dan pasangan pasti mengamuk dalam pertengkaran. Ibarat anak kecil yang tidak bisa mendapatkan apa yang dia mau, dia akan menangis, meronta, dan mengamuk. Baik pria atau wanita, jika mereka tidak sanggup menata emosinya sendiri dengan dewasa, dia dengan mudah akan meledak lalu mengamuk. Amukannya bisa diekspresikan melalui berteriak, mengeluarkan kata-kata kasar, membanting barang, hingga melakukan kekerasan terhadap pasangannya sendiri.

Sedihnya, no good can come out of this. Konflik tidak akan terselesaikan dan pasangan yang disakiti bisa kurang mempercayai pasangannya lagi. Hubungan yang tadinya baik-baik saja tiba-tiba ternodai oleh gerogotan taring-taring pasangan sendiri. Inilah sikap monster komunikasi yang semonster-monsternya.

4. Berasumsi

via Gloss Glam

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, komunikasi bisa dibilang efektif jika kamu dan pasangan sama-sama mau berbicara. Coba bayangkan, pasanganmu seharian ini diam saja dan kelihatannya enggan berbicara denganmu. Bukannya bertanya langsung, kamu langsung berasumsi yang tidak-tidak tentang alasannya mendiamkanmu.

Berasumsi boleh, tetapi kamu tetap harus memastikannya dengan fakta. Asumsi yang tidak benar bisa menyesatkan pikiranmu dan mengakibatkan kesalahpahaman terjadi. Belajarlah untuk melihat sesuatu sebagaimana adanya, jangan malu bertanya pada pasangan daripada kamu salah paham memaknai arti sikapnya. Asumsi adalah monster pembunuh komunikasi!

5. Mengeluh

via The Drink Business

Mengeluh (complaining) berbeda dengan mengeluarkan uneg-uneg (venting). Saat kamu mengeluh, sebenarnya kamu tidak mencari penyelesaian masalah. Alasan sebenarnya kamu mengeluh adalah menuntut pasangan untuk menuruti apa yang kamu inginkan (e.g. “Kamu nggak pernah…”) atau insecurity kamu yang terlalu besar sehingga kamu berpikir hubungan yang kamu miliki tidak memuaskan.

Sekali atau dua kali, pasangan jelas bisa menerimanya. Tetapi kalau kamu melakukannya berkali-kali, bahkan bagai Monster Pengingat Kesalahan Masa Lalu, pasangan jadi akan bosan dan kesal juga. Kamu jadi meracuni hubungan dengan semua pikiran negatif yang kamu keluarkan saat mengeluh.

6. Kode-Kodean

via KWBBS

Apa hasil baik yang bisa kamu dapatkan dari kode-kodean? Kamu pikir dengan berkata, “Nggak apa-apa!” atau “Pikir aja sendiri!” semua masalah akan terselesaikan? Kalau kamu sengaja kode-kodean, berarti kamu membebani pasanganmu sendiri secara tidak adil. Sikapmu juga menandakan kamu tidak dewasa dan kurang cerdas dalam menghadapi konfrontasi dengan lugas. Jika di poin-poin kamu jadi monster yang mengerikan, di poin ini kamu jadi monster yang kenakak-kanakkan; kelihatannya berbeda, tapi efeknya sama-sama menghancurkan cinta.

Kode-kodean tidak akan membuat pasangan lebih peka padamu. Kalau kamu kode-kodean karena merasa tidak enak hati mengeluarkan isi hatimu pada pasangan, berarti kamu kurang nyaman bersamanya. Kalau kurang nyaman, kenapa kamu memilih dia jadi pasanganmu?

Selesai membaca artikel ini, mungkin kamu jadi tersadar dengan kesalahan komunikasi yang kamu lakukan selama ini. Keenam cara di atas ternyata sama sekali tidak membantumu menyelesaikan masalah. Kamu memiliki pilihan untuk terus melakukannya atau berhenti mulai saat ini juga. Meneruskan bersikap monster memang enak dan memuaskan, tapi perlahan-lahan kalian sedang saling menghancurkan. Jadi bicarakan sikap-sikap monster itu dengan pasangan agar kalian berdua bisa tetap bersikap seperti manusia dewasa.

Berapapun usia hubunganmu, atau separah apapun miskomunikasi dalam hubungan kalian, tidak ada kata terlambat untuk belajar dan memperbaiki kualitas komunikasi hubungan. Temukan juga cara-cara praktis memperbaiki komunikasi dalam Excellent Communication in Relationship, agar orang di sekeliling cemburu dan iri melihat kepiawaian kalian memahami satu sama lain.