Ada banyak alasan pasangan untuk bertengkar, dari alasan sepele hingga yang tidak bisa diremehkan. Misalnya, dari kesalahan-kesalahan kecil yang dilakukan pasangan, kesalahpahaman, kekurangan dari karakter pasangan bisa menjadi sumber pertengkaran. Rasanya sengsara kalau hampir setiap hari bertengkar dengan pasangan, seolah kalian tidak mencintai satu sama lain lagi.
Namun, jangan salah, bertengkar dan berdebat tidak harus menjadi akhir hubunganmu dengan pasangan. Justru caramu menghadapi dan mengatasi pertengkaran tersebut yang menentukan apakah kalian harus putus atau malah membuat kalian makin cinta dengan satu sama lain. Ya, makin cinta! Kok bisa, ya? Biar makin cinta dengan pasangan saat bertengkar, kamu harus mempraktikkan beberapa resep pertengkaran berikut ini.
1. Kalian Harus Sering Bertengkar
via Pexels
Bagaimana bisa? Bukannya kalau sering bertengkar malah tidak baik, ya? Ternyata, bertengkar secara rutin punya keuntungannya sendiri. Saat kamu kesal atau merasa punya masalah dengan pasangan, langsung katakan saja pada saat itu juga. Kalau kamu menunggu sampai berhari-hari hingga berminggu-minggu, masalah yang kamu pendam akan membesar jadi momok dan uneg-uneg yang membuatmu muak sampai tidak bisa kamu tahan lagi. Jika kamu menyampaikan masalahmu secepatnya, pertengkarannya akan berlangsung lebih singkat dan to the point supaya kalian bisa cepat move on dari masalah tersebut.
2. Kalian Harus Mencari Tempat yang Aman Untuk Bertengkar
via Pexels
Ya, bertengkar di publik memang tidak baik. Namun, bertengkar di tempat privat pun tidak bisa menjadi jaminan. Jika kamu dan pasangan sudah menikah, hindarilah tempat-tempat pribadi yang membawa pengaruh emosional seperti kamar kalian atau ruang kerja pasangan. Pilihlah dapur, ruang tamu, atau lokasi netral lainnya. Untuk kamu yang belum menikah, kalian bisa mendiskusikannya di taman sambil menghirup udara segar atau di kafe sambil menikmati minuman hangat.
3. Kalian Harus Membahas Masalah Satu per Satu
Jangan pernah menyinggung lebih dari satu masalah dalam satu pertengkaran. Saat mengekspresikan kekesalanmu terhadap satu hal, mudah sekali untuk menyambungkan kekesalan tersebut ke topik lain. Semakin banyak keluhan dan masalah yang kamu ungkit, semakin rumit juga untuk menyelesaikannya. Ambillah satu topik pertengkaran yang spesifik lalu kupas topik itu hingga tuntas sebelum kamu berpindah ke ke topik lainnya.
4. Kalian Harus Mencari Persamaan
via Pexels
Namanya juga pertengkaran, pasti kamu lebih mudah menemukan perbedaan pendapat dengan pasangan. Perbedaan itulah yang membuat kalian sulit mencari titik temu dalam konflik. Daripada pusing memikirkan perbedaan, lebih baik mencari persamaan yang kalian miliki dalam topik pertengkaran. Coba katakan “Kayaknya kita sama-sama setuju kalau…” atau “Oke, berarti kita memang sama-sama nggak suka kalau…” pada pasangan. Hati kalian pasti merasa sedikit lebih lega karena bisa menemukan satu atau dua persamaan yang bisa menjadi awal solusi untuk permasalahan kalian.
5. Kalian Harus Lebih Banyak Berkata “Aku” Daripada “Kamu”
via Pixabay
Saat pasangan mendengar “Kamu selalu…” atau “Kamu nggak pernah…” darimu, perasaannya pasti sedih atau kesal karena kedengarannya dia tidak memenuhi ekspektasimu. Selain itu, kesannya kamu malah jadi mengeluh daripada mengeluarkan uneg-unegmu. Gantilah kata “Kamu” menjadi “Aku”. Misalnya, “Aku kesel waktu kemarin kamu nggak jemput aku pulang. Besok kamu bisa kan jemput aku?”
6. Kalian Harus Memiliki Selera Humor
via Pexels
Selera humor amat diperlukan untuk meringankan suasana saat bertengkar. Tidak ada salahnya kamu menyelipkan sedikit lelucon yang tepat saat berdebat. Walaupun seandainya pasangan tidak tertawa dengan leluconmu, setidaknya kamu bisa tersenyum dan tidak terbawa oleh suasana pertengkaran. Kamu jadi lebih santai dan sabar dalam menghadapi pertengkaran.
7. Kalian Harus Mengambil Pelajaran dari Setiap Pertengkaran
via Pexels
Buat apa kalian bertengkar kalau kalian tidak mau mengambil pelajaran darinya? Tanyakan pada pasangan, “Kira-kira, apa yang bisa kita lakukan untuk membuat hubungan kita jadi lebih baik?”. Dengan begitu, kalian akan tertarik dan fokus dalam mencari solusinya. Selipkan sedikit humor yang bisa menceriakan suasana. Kalau kalian bisa memetik satu hikmah positif saja dari pertengkaran, berarti kalian sudah menyelesaikannya dengan sukses.