Bila Pria Ngarep Berhasil Jadian

Home Articles Bila Pria Ngarep Berhasil Jadian
Share the knowledge!

Karena kekurangan wanita di dalam hidupnya, ada banyak pria di dunia menjalani kehidupan cinta mereka dengan mindset bahwa keberadaan wanita adalah spesial dan sangat berharga. Terserah deh wanita mana saja, yang penting ada.

Akibatnya, saat pria-pria ini masuk ke dalam sebuah hubungan bersama seorang wanita, dia akan mengabaikan banyak sekali kekurangan wanita tersebut. Walaupun sudah jelas-jelas tidak ada kecocokan, namun karena ia sadar bahwa wanita sangat jarang datang dalam hidupnya, maka ia lebih memilih untuk bertahan dalam konflik dan ketidakcocokan.

Pria-pria ini rela menderita karena, jauh di dalam hatinya ia sadar sekali bahwa ia tidak akan mampu mendapatkan wanita lain yang lebih baik dari apa yang ada sekarang. Dia tidak memiliki pengetahuan dan kepercayaan diri yang cukup untuk membuka pergaulan dan menemui kenalan wanita baru.

Atau ia menyadari sekali bahwa untuk melakukan itu semua butuh usaha, dan ia sudah terlalu malas untuk memulai dari awal. Jadi dia menetap dengan semua kekurangan yang ada. Pria ngarep ini mengira bahwa sudah mendapatkan saja sudah cukup, dia tinggal mempertahankannya saja. Tanpa dia ketahui, hubungan yang dimulai dengan rasa ngarep sebenarnya tidak pernah berakhir bahagia. Ada tiga hal yang mewarnai hubungan yang penuh dengan perasaan ngarep.

1. Ketergantungan

Perasaan ngarep ditunjukkan oleh kondisi di mana pria sangat membutuhkan sang wanita lebih dari sebaliknya. Si pria terus menerus menghubungi wanitanya setiap saat, menghabiskan waktu memikirkannya, ingin menemuinya lebih dari keinginan wanita untuk menemuinya. Pria dengan perasaan negatif seperti ini tidak memiliki kebahagiaan mandiri, sehingga dia bergantung pada validasi wanita sebagai sumber kebahagiaannya. Dia butuh dibahagiakan wanitanya.

2. Memberikan segalanya

Pria ngarep biasanya berinisiatif menjadi pria supplier, berusaha menjadi penyedia semua kebutuhan sang wanita. Walaupun sang wanita tidak pernah memenuhi kebutuhan pria yang manapun, atau malah memperlakukannya dengan buruk sebagai balasan. Pria ngarep melakukan hal ini karena dia tidak tahu lagi bagaimana cara menyenangkan wanitanya. Dia lebih rela kehilangan isi tabungannya daripada kehilangan wanitanya.

3. Takut kehilangan

Pria ngarep yang takut kehilangan biasanya menghasilkan dua sikap yang sama destruktifnya. Sikap yang pertama adalah permissive, membiarkan wanita melakukan apa saja, asalkan tetap mau bersamanya. Akibatnya wanitanya memperlakukan dirinya dengan buruk. Dalam konflik, si pria bahkan meminta maaf walaupun bukan salahnya.

Sikap yang kedua adalah posessive, mencegah wanita melakukan apapun agar tetap bersamanya. Akibatnya wanita merasa tidak nyaman, dan ironisnya berakhir dengan ending wanita pergi meninggalkan dirinya.

Hubungan yang diwarnai dengan tiga hal negatif ini tidak akan berlangsung lama karena pria yang menampilkan tiga sikap ini dalam hubungan akan tampil SANGAT TIDAK MENARIK di hadapan wanita manapun. Jangan heran bila pasangannya meninggalkan pria tersebut. Lalu siklusnya akan mulai dari awal lagi, dengan wanita yang lain lagi (bila dia beruntung bisa jadian lagi).

Sekarang Anda tahu bahwa perayaan Anda beberapa bulan yang lalu, tidak akan berakhir bahagia bila Anda memulainya dengan perasaan ngarep. Berantas rasa ngarep sebelum terlambat. Tingkatkan kualitas diri, dan perluas pergaulan Anda. Pupuk rasa kepercayaan diri Anda, dan temui orang-orang baru. Itulah dua kunci sederhana untuk menghindari rasa ngarep. Download audio lesson ini untuk bantuan lebih lanjut dalam mengatasi ngarep.

Share the knowledge!