Lama Tunda Pernikahan Tingkatkan Risiko Perceraian

Home Articles Lama Tunda Pernikahan Tingkatkan Risiko Perceraian
Share the knowledge!

Di usia berapa kamu ingin menikah? Well, masing-masing orang tentu punya pilihannya tersendiri ya? Ada yang ingin menikah di usia muda. Alasannya adalah karena nggak ingin melajang terlalu lama, ingin menyegerakan pernikahan agar bisa cepat punya anak, atau mungkin karena desakan orang 03ea744f7fd5a2b8f1892be6f6c488d2tua juga. Ada pula yang ingin menikah di usia 25-an atau 30-an ke atas. Alasannya tentu
bermacam-macam. Ada yang ingin mapan dahulu baru menikah, ada yang ingin fokus karier atau kuliah dulu, ada yang nggak bisa menikah cepat karena harus menafkahi keluarga dan adiknya, ada yang masih betah melajang, ada pula karena nggak siap untuk menikah.

Berbagai macam alasan mendukung pilihan masing-masing. Namun jika bisa disarankan, menikahlah saat umurmu lewat dari 20 tahun. Mengapa? Sebuah penelitian menemukan adanya hubungan antara usia untuk menikah dengan kemungkinan perceraian.

Menurut Jezebel, seorang psikolog dari University of Utah bernama Nicholas Wolfinger, menyimpulkan bahwa jika seorang wanita menikah di usia 20 tahun, ia akan memiliki kemungkinan untuk bercerai 50% lebih besar daripada ia menikah di usia 25 tahun. Kesimpulan ini didapat Wolfinger setelah mengambil data dari National Survey of Family Growth per tahun 2006 hingga 2010.

Lebih lanjut lagi, setiap tahun setelah usia 25 tahun, kalau ia menikah, risiko perceraian dapat berkurang 11%. Namun, semakin tua juga nggak baik. Usahakan maksimal menikah di usia 32 tahun. Sebab, setiap tahu lewat dari usia 32 tahun tersebut, risiko perceraian akan bertambah sebanyak 5%.

Hasil penemuan ini baru dan berbeda, seperti yang dikatakan Wolfinger. Sebab penelitian sebelumnya menunjukkan, orang yang menikah setelah usia 30 tahun memiliki risiko perceraian yang lebih kecil. Dengan kata lain, semakin menunda pernikahan, semakin langgeng kehidupan rumah tangga yang dimiliki. Penelitian tersebut menggunakan data hingga tahun 2002.

Wolfinger mengungkapkan, salah satu alasan terkait penemuan ini adalah kalau seorang wanita menikah setelah usia 30 tahun, dia akan memiliki hubungan yang lebih kompleks dengan mantan-mantannya, yang mungkin akan memicu perselingkuhan.

Apa kamu setuju dengan hasil penelitian di atas? Share komentarmu di kolom komentar ya

Kapan kira-kira kamu mau menikah? Mungkin jawaban sederhananya adalah saat sudah menemukan pasangan hidup. Bukankah begitu?

Share the knowledge!