Siapa sih yang mau putus saat sudah menjalin hubungan dengan seseorang? Jawabannya, tak ada. Tapi, banyaknya masalah yang muncul terus-menerus pada akhirnya membuat kita mau tak mau harus berpisah dengannya. Banyak kasus pasangan yang harus putus secara sepihak, dalam artian mereka ditinggalkan tanpa meminta persetujuan. Banyak kasus putus yang memang diakhiri dengan cara baik-baik karena sikap dewasa kedua belah pihak.
Tapi, yang namanya berpisah tetap saja menyakitkan hati. Ada yang menerima, ada pula yang masih kesal sehingga memutuskan untuk menjauhi mantan pacar, ada juga yang masih diam-diam perhatian dengan harapan bisa balikan lagi sama mereka.
Balikan lagi sama mantan di saat mereka memutuskan kamu?
Duh, enggak banget ya. Pasti di antara kalian berpikir mau balikan karena masih menyayangi mantan pacar. Namun, saat pacar sudah tak mungkin kembali apakah kalian masih mau untuk menunggunya menjadi pacar? Mereka memutuskan kamu bisa jadi karena sudah tak sayang, bisa karena memang terlalu rumit hubungan yang ada, bahkan konflik yang benar-benar ia sembunyikan sehingga kamu bertanya-tanya kenapa dia memutuskan kamu.
Tapi, daripada memikirkan kenapa dia memutuskan kamu, coba ingat-ingat, saat sebelum berstatus pacaran dengannya, apa status sebelumnya? Ya, teman. Bagaimana jika kamu yang masih mau tetap berhubungan baik dengan mantan pacar tetap berteman dengannya?
Tak ada yang salah saat sebuah hubungan yang berakhir dilanjutkan dalam status teman. Dibutuhkan sikap sangat dewasa memang. Namun, mau sampai kapan lagi kalian diam-diam kepo akun socmed mereka? Mau sampai kapan kalian scrolling timeline mantan pacar tiap 10 menit sekali yang ternyata sudah tak bisa lagi kembali sama kamu? Mau sampai kapan kalian diam-diam perhatian dari jarak jauh? Mau sampai kapan menghubungi keluarganya untuk sekedar mencari tahu kabarnya? Segera akhir cara seperti itu dengan tunjukkan sikap bahwa kamu memang menerima perpisahan.
Meskipun persentase hubungan yang berakhir menjadi teman masih sedikit, tetapi nyatanya masih ada yang seperti itu. Daripada nangis sepanjang malam menyesali keadaan bagaimana jika kamu berdamai dengan keadaan yang memang sudah terjadi. Ingatlah bahwa sebuah hubungan yang berakhir bukan tanpa alasan, ada ribuan alasan mengapa kalian tak bisa bersama. Maka dari itu, terimalah bahwa baik kamu dan dia bukan yang terbaik satu sama lain.
Terima bahwa Tuhan menyiapkan orang yang lebih baik daripadanya. Dan perlu kamu ingat bahwa kamu atau dia tentu suatu saat akan saling membutuhkan—bukan sebagai pacar tetapi teman. Buang rasa sayang yang ada, saat kamu memutuskan untuk berteman dengannya.
Banyak kasus pihak yang diputusi berkata, “Enggak apa-apa deh sekarang jadi teman yang penting bisa tetep dekat sama dia.”
HEY! Berpikir seperti itu akan membuat kamu patah hati lebih dalam. Kamu hanya akan tetap berharap dengannya dan cemburu saat ia sudah menemukan yang lain. Bukan kasus seperti itu yang diperbolehkan seseorang tetap berteman dengan mantan. Ini hanya untuk mereka yang mau tetap berteman dengan membuang semua rasa sayang, menerima dengan sadar hubungan yang sudah berakhir, dan tetap menjalin hubungan yang baik dengannya.
Meskipun bisa saja berteman dengan mantan pacar, bukan berarti kamu bisa dekat seperti dulu. Tetap ada batasan. Mulai dari tak adanya rasa cemburu saat ia memperkenalkan kekasih barunya, tak ada lagi scrolling timeline setiap hari karena untuk apa? Tak ada lagi pesan teks mesra, tak ada lagi gandengan tangan atau pelukan yang pernah dilakukan dulu. Tetap harus ada batasan, agar pacar barunya atau pacar barumu tak curiga berpikir macam-macam.
Begitu kamu bisa tetap berteman dengannya, tak menutup kemungkinan kamu bisa cerita bersama, saling membantu, bahkan menertawai kebodohan dan kesalahan hubungan yang pernah dilakukan agar bisa menjadi lebih baik dalam hubungan berikutnya.
Tapi ingat, tetap beri batasan jangan sampai terlewat kemudian kamu bisa suka lagi.
Sebenarnya dengan putus, kamu bisa memperbaiki dirimu sendiri, berpikir apa yang salah dengan hal yang sudah kamu lakukan, jadi kamu bisa berjanji saat sudah bersama orang lain, kamu tak mengulangi kesalahan yang sama. Mantan pacar jadi teman, kenapa nggak? Tunjukkan padanya bahwa kamu sudah sangat dewasa dengan berakhirnya hubungan.
Tapi, kalau kamu berpikir nggak bisa menjadikan mantan pacar jadi teman, ya lebih baik untuk tetap menjauhinya dan mencari pacar baru. Jangan membiarkan waktu berharga kalian dihabiskan hanya untuk menunggu orang yang sudah “membuangmu”.