Ada banyak hal yang bisa membuat sepasang kekasih akhirnya bertengkar. Pertengkaran seolah tak bisa lagi dihindari dalam hubungan yang sebaik apapun. Sebenarnya jika dipikirkan lagi, pertengkaran juga tak selamanya buruk jika Anda cukup dewasa menyikapinya.
Pertengkaran akibat perbedaan pendapat menjadi wajar selama tidak dilakukan setiap hari, pertengkaran juga bisa membuat pasangan saling mengerti dan paham satu sama lain. Ada banyak sekali pertengkaran yang terjadi, mulai dari hal spesifik—yang biasa dialami tergantung pasangan, hingga pertengkaran yang umum terjadi. Di bawah ini terdapat 10 hal pemicu pertengkaran paling umum yang mungkin saja akan Anda hadapi. Kira-kira bagaimana Anda menyelesaikannya?
1. Kelaparan
AHA! Kamu pasti terkejut ketika tahu bahwa belum makan bisa menjadi pemicu pertengkaran. Sebuah penelitian menunjukkan bawa pasangan yang lapar akan cenderung untuk berdebat. Masuk akal karena ketika gula darah Anda rendah dan Anda lapar maka secara tidak sadar akan lebih rewel. Dan hanya karena itulah Anda bisa mudah tersinggung dengan pasangan dan akhirnya mereka juga terbawa emosi. Jika itu terjadi, selamat Anda bertengkar hanya karena hal paling konyol. Kalau ini terjadi, apa yang harus kamu lakukan? Makan. Karena kelaparan ternyata juga bisa membawa hal yang tak ada kaitannya dalam sebuah hubungan sebelumnya. Jangan bertengkar hanya kerena hal tersebut. Jika Anda merasa sedang mengalami hari yang buruk lebih baik luangkan waktu untuk sendiri.
2. Social Media
Pernah bertengkar hanya karena akun jejaring sosial? Selain banyaknya manfaat dari socmed, ternyata socmed juga menjadi pemicu pertengkaran sepasang kekasih. Mulai dari mengomentari lawan jenis yang terlihat menarik, hingga mungkin saja tiba-tiba wall Facebook Anda mendapat tag foto lawan jenis yang membuat pasangan menjadi curiga hingga akhirnya bertengkar. Jika memang pernah terjadi, sebaiknya jelaskan dengan jujur kepada pasangan. Jika Anda tak tahu apa-apa katakan yang sesungguhnya. Namun, jika socmed hanya akan membuat hubungan menjadi lebih buruk, tak ada salahnya segera menutup akun socmed yang dimiliki.
3. “Kepo”
Siapa di antara Anda yang masih suka mengintip isi pesan teks di handphone pasangan? Tak hanya handphone, banyaknya akun socmed yang ada pada akhirnya menjadi pemicu kecurigaan seseorang sehingga ia secara diam-diam mengintip apa saja yang pasangan lakukan. Memang tak semua pasangan merasa kesal jika handphone atau akun socmednya dilihat pasangan, tetapi ternyata hal ini juga menjadi pemicu pertengkaran.
Ingatlah bahwa semua orang butuh privasi, termasuk juga pasangan Anda. Kepercayaan sangat penting dalam sebuah hubungan karena jika tak ada kepercayaan, hubungan akan terus terjadi pertengkaran. Jika kamu merasa ada yang aneh dengan pasangan, sebaiknya tanyakan langsung bukan malah mengecek barang-barangnya. Jika Anda tak bisa mempercayainya, segera putuskan hubungan. Karena tak ada gunanya memiliki hubungan yang tidak berlandaskan kepercayaan.
4. Sex Stuff
Seks juga bisa menjadi salah satu pemicu pertengkaran. Bisa karena yang satu meminta yang lain melakukan sesuatu yang membuat mereka tak nyaman. Jika ini terjadi, komunikasikanlah. Bicarakan hal yang membuat kalian nyaman satu sama lain, bukan malah memaksa dan menuntut.
5. Mantan
Mantan juga menjadi salah stau pemicu pertengkaran. Sebaik atau seburuk apapun hubungan mereka dengan mantan, tetap saja ada hal negatif jika membicarakan hal tersebut. Jika mantan menjadi pemicu, oh come on! Sadarlah bahwa mereka memang ada dan kalian tak bisa mengubah apapun dari hal itu. Belajarlah dengan situasi seperti itu.
Jika pasangan Anda masih berteman dengan mantan pacarnya, bicarakan secara baik-baik hal apa saja yang membuat Anda tak nyaman. Jangan sampai menyuruhnya tak berbicara sama sekali dengan mantannya, karena itu hal yang sangat buruk. Minta pasangan untuk tetap ada batasan dalam berhubungan dengan mantannya.
6. Pertengkaran Sebelumnya
Banyak kasus pasangan yang langsung melupakan masalah tanpa menyelesaikannya terlebih dahulu. Ini jelas salah karena hanya akan membuat masalah tersebut kembali muncul di masalah berikutnya. Kalian akan membawa masalah yang seharusnya diselesaikan saat itu. Jika terjadi, komunikasikanlah saat terjadi masalah. Berjanji akan segera menyelesaikan begitu ada masalah dan tak membawanya kembali di kemudian hari.
7. Cemburu
Ya, hal ini menjadi pemicu pertengkaran yang paling sering terjadi. Ada banyak hal yang menjadi objek yang harus dicemburui pada saat berhubungan. Cemburu juga bisa menjadi cara yang paling ampuh untuk merusak sebuah hubungan. Sebelum cemburu pada pasangan Anda, ada baiknya lihat berpikir dulu apa sih yang membuat Anda bisa cemburu? Jika sudah mengetahuinya, maka Anda bisa langsung membicarakannya dengan baik-baik bukan malah mengajaknya bertengkar.
8. Ngantuk
Kurang tidur juga ternyata hal yang bisa membuat Anda bertengkar dengan pasangan. Kondisi yang lelah dan mengantuk hanya akan membuat Anda atau pasangan lebih rewel daripada biasanya. Sama dengan saat kondisi lapar, sebaiknya segera ambil waktu untuk beristirahat sebelum terjadi pertengkaran.
9. Teman
Sebagai wanita Anda bisa saja akan tak suka jika pasangan lebih sering menghabiskan waktu dengan teman-temannya. Atau Anda sebagai pria merasa cemburu dengan sahabat pria pasangan Anda. Namun, perlu Anda tahu bahwa pasangan Anda juga memiliki kehidupan di luar sana dan yakinlah bahwa tak ada hal yang aneh di luar sana. Jika mereka memiliki teman yang sudah lama dikenal, jangan harap bahwa mereka akan meninggalkan sahabatnya hanya karena Anda yang meminta. Anda juga butuh waktu bersama teman, bukan?
10. Kurang Komunikasi
Ada kalanya sebuah masalah bertambah besar akibat kurangnya komunikasi. Sebenarnya semua masalah akan bisa diselesaikan hanya dengan berbicara karena komunikasi menjadi hal yang penting dalam sebuah hubungan. Akan masalah jika Anda merasa tidak nyaman saat berbicara dengan pasangan. Belajarlah untuk selalu berkomunikasi. Katakan apa saja yang membuat Anda marah, bukan malah menunggu inisiatifnya untuk mencari tahu. Katakan jika Anda sedang mengalami suasana hati yang buruk, katakan apa saja yang menyakitinya bukan malah menyimpan dan berpura-pura bahwa tak ada seseuatu yang terjadi.