Menikahi pasangan biasanya dianggap sebagai kesuksesan dan lambang keharmonisan hubungan. Akan tetapi, banyak orang tidak sadar pernikahan juga mengubah dinamika hubungan mereka secara drastis. Dan ada banyak sekali perubahan yang terjadi saat kamu mengawali rumah tangga dengan pasangan, dibarengi tuntutan yang mengharuskan kalian untuk bekerja sama dan berkembang untuk memenuhinya.
Perubahan memang tidak terhindarkan, tetapi kamu tetap punya kendali untuk menjadikannya perubahan positif dalam rumah tangga kamu. Berikut ini adalah beberapa perubahan besar yang terjadi setelah kamu menikahi pasangan.
1. Kamu Harus Berusaha Lebih Ekstra Untuk Quality Time Dengan Pasangan
Kalian memang akan hidup serumah setelah menikah, tetapi bukan berarti quality time akan didapatkan lebih mudah. Selalu ada saja kendala. Jam kerja yang sibuk, mengurus anak, mengurus rumah tangga, belum lagi kegiatan sosial kamu dan pasangan.
Sekalipun kamu dan pasangan merasakan quality time, pasti sulit sekali untuk fokus karena kamu dihinggapi beban pikiran dan tanggung jawab rumah tangga.
2. Rencana Kamu Juga Menjadi Rencana Pasangan
Waktu masih lajang, kamu punya kendali penuh atas rencanamu. Sekarang, kamu tidak boleh sembarangan membuat rencana dan keputusan. Ada kalanya kamu harus mengubah rutinitas agar sesuai dengan pasangan. Dulunya kamu yang bebas wisata kuliner sekarang harus menikmati masakan pasangan setiap malam. Dulu kamu yang rajin berolahraga di gym sekarang harus ikut mencoba kelas yoga pasangan.
Namun, kamu bisa mengambil hikmahnya. Kamu bisa lebih peka terhadap perasaan pasangan sebelum kamu membuat keputusan. Di sisi lain, kamu juga bisa bersikap tegas dalam membangun batasan diri dalam berumahtangga dengan pasangan.
3. Kamu Tidak Bisa Menghindari Pasangan Saat Bertengkar
Berhubung kamu setiap hari bertemu pasangan, sulit rasanya menghindari dia saat bertengkar. Pada saat inilah, kesadaran diri kamu dilatih. Mau tidak mau, kamu harus menghadapi konflik dan menyelesaikannya bersama pasangan. Tetapi, kamu juga punya hak untuk mengundurkan diri sejenak untuk menenangkan diri sebelum menghadapi pasangan.
4. Suasana Hati Pasangan Juga Bisa Mempengaruhi Suasana Hati Kamu
Tinggal bersama pasangan melatih kamu untuk tidak langsung menyulut pertengkaran hanya karena kamu sedang bad mood. Jika kamu tahu suasana hati kamu sedang tidak enak, sebaiknya minta waktu sendiri pada pasangan untuk menenangkan diri. Meskipun kamu punya uneg-uneg untuk diungkapkan, ungkapkanlah setelah kamu lebih tenang, bukannya saat masih dikuasai emosi.
5. Menentukan Apa Saja Aspek Diri Pasangan yang Dapat Kamu Terima dan Mana yang Tidak
Tentu kita tahu semua sifat asli kamu dan pasangan pasti akan keluar setelah menikah. Sulit rasanya bersikap jaim selama 24 jam penuh. Setelah kamu melihat sifat asli pasangan, kamu bisa menentukan mana saja yang bisa kamu terima dan mana yang tidak. Misalnya, kamu senang pasangan bisa diajak bekerja sama dalam membagi tugas rumah tangga, tetapi kamu kesal dia orangnya pelupa. Kamu jadi mempertimbangkan apakah sifat negatifnya ini dapat menutupi sifat positifnya atau tidak.
6. Risikonya, Kamu dan Pasangan Bisa Menyia-nyiakan Satu Sama Lain Setelah Menikah
Setelah sekian lama hidup bersama, biasanya kamu dan pasangan lupa betapa beruntungnya kalian memiliki satu sama lain. Maka dari itu, sangatlah penting untuk tetap memuji, menghargai, dan menyayangi pasangan sebagai bentuk rasa syukur kalian. Rumah tangga adalah ujian untuk mencari tahu apakah kalian mampu bekerja sama dan menemukan hal-hal yang bisa kalian hargai dari satu sama lain.
Bagaimana? Masih menganggap kehidupan rumah tangga akan selalu membahagiakan? Nyatanya, pernikahan justru membutuhkan kerja sama dan kontribusi yang lebih banyak dari kamu dan pasangan. Jangan lagi menyepelekan pernikahan sebagai kunci keharmonisan dan pelarian masalah kamu!