Dalam artikel ini, terjadi perubahan dalam definisi flirting, juga dalam berkencan. Dalam artikel lainnya juga menyebutkan bahwa di masa kini, bentuk kepercayaan dalam hubungan pun berubah (baca di sini). Lalu, apakah kehidupan pernikahan masa kini juga ikut berubah?
Rasa Kejujuran dan Kepercayaan
Dalam setiap bentuk hubungan, kejujuran dan kepercayaan sangatlah dibutuhkan agar hubungan tersebut dapat berjalan dengan baik. Sedangkan dalam kehidupan pernikahan modern, banyak orang memilih berbohong di depan pasangannya. Salah satu alasannya karena ia ingin menghindari perkelahian atau perdebatan panjang-lebar. Dari ketidakjujuran, hilanglah rasa percaya satu sama lain yang akan berbuah kesalahpahaman di antara keduanya.
Saling Memahami
Sepasang kekasih yang saling mencintai akan mencoba untuk saling memahami. Mereka saling mendukung, memberikan semangat, dan memahami saat pasangan berada di masa sulit. Namun, perasaan ini hilang dalam pernikahan modern. Satu sama lain mungkin kurang memahami, bahkan kurang mengenal pasangannya sendiri lantara jarang menghabiskan quality time bersama.
Rasa Sabar
Orang-orang menjadi kurang sabar dalam dunia yang sedang bergerak cepat ini. Mereka juga akan kehilangan kesabaran dalam kehidupan pernikahannya. Padahal, kesabaran sangat dibutuhkan dalam membina sebuah hubungan, dalam konteks ini mungkin membangun kehidupan rumah tangga yang baik. Masing-masing pihak perlu sabar dalam menghadapi ego pasangannya, sabar dalam menghadapi masalah bersama, sabar dalam mengurus rumah tangga, juga sabar dalam mengurus anak nantinya. Kehilangan kesabaran dapat membuat pernikahan menjadi kurang stabil serta menyebabkan konflik di dalamnya.
Ruang Pribadi
Ini yang membuat sebagian orang merasa perlu menunda pernikahan. Dalam pernikahan, ruang pribadi akan jauh lebih terbatas, bahkan mungkin hilang. Masing-masing pihak nggak punya waktu untuk dirinya sendiri karena dituntut untuk menaruh fokusnya dalam pernikahan. Ditambah lagi sikap pasangan yang selalu memata-matai kita atau ikut campur urusan pribadi. Hal ini tentu menjemukan.
Memang, sudah menjadi kewajiban seseorang untuk mengurus rumah tangganya saat telah menikah. Tetapi, masing-masing pihakĀ perlu sedikit ruang pribadi untuk bisa bernafas. Namun batasan pribadi seakan hilang karena merasa sudah memiliki kehidupan yang satu, bersama.
Cinta
Ada loh, yang menikah tanpa ada rasa cinta di antara kedua pasangan. Lalu, bisakah sebuah pernikahan bertahan tanpa adanya cinta? Baca jawabannya di sini. Tetapi, nggak dapat dipungkiri bahwa pasangan yang memulai pernikahan dengan cinta, perasaan tersebut juga bisa dihilang di tengah-tengah perjalanan. Ketika rasa cinta hilang, tentu akan memberi pengaruh besar pada aspek penting lainnya. Bisakah pernikahan ini dilanjutkan?
Seks
Boleh percaya, boleh tidak. Tetapi seks juga bisa hilang dalam kehidupan pernikahan masa kini. Kesibukan yang dimiliki satu sama lain membuat gairah bercinta hilang. Saat malam tiba, tidur merupakan pilihan yang lebih baik daripada bercinta dengan pasangan. Ketika seks hilang, keintiman dan kemesraan dengan pasangan juga akan berkurang, dan perlahan-lahan menghilang. Ketika satu sama lain kurang merasa intim, masalah bisa terjadi di kemudian hari.