Dampak Buruk Menikah Tanpa Cinta

Home Articles Dampak Buruk Menikah Tanpa Cinta
Share the knowledge!

Pada zaman dahulu, pernikahan merupakan sesuatu yang direncanakan oleh orang tua. Pihak wanita dijodohkan oleh orang tua dengan pria pilihan mereka. Saat itu, pernikahan nggak terlalu mementingkan perasaan cinta di dalamnya. Banyak pria dan wanita yang menolak untuk menikah karena nggak saling mencintai, tetapi beberapa dari mereka melakukannya demi kebahagiaan orang tua.

??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????Apakah di abad ini, masih ada yang terpaksa menikah padahal nggak saling cinta? Oh, beberapa masih melakukannya. Selain karena dijodohkan, ada yang merasa pasrah karena usia yang sudah terbilang melepas lajang, dan ada yang merasa dia nggak punya pilihan lagi. Menikah sekarang atau menjomblo selamanya.

Memang, banyak orang tua kita yang menikah tanpa rasa cinta di dalamnya, perasaan tersebut tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Memang nggak ada yang salah, apakah kamu mau menikah tanpa rasa cinta atau dengan rasa cinta, semua itu tergantung pada keputusan di tanganmu. Tetapi, ada baiknya kamu membaca akibat buruk dari pernikahan yang berlandaskan tanpa rasa cinta.

Rumah Tanggak Nggak Harmonis

Kehidupan rumah tangga yang dijalani oleh pasangan yang menikah tanpa saling mencintai berjalan hambar, nggak harmonis, bahkan diwarnai pertengkaran. Suami dan istri pun hanya menjalankan kewajiban sesuai dengan perannya dalam rumah tangga, suami bekerja mencari nafkah dan istri melayani suami.

Jika kalian merasa hambar dan jengah karena selalu berdebat sepanjang hari, bisa saja pasangan akan mencari kenyamanan di luar. Dan kenyamanan di luar tersebut dapat menggoyahkan pernikahan kalian.

Banyak Godaan

Setelah merasa kehidupan rumah tangga yang hambar dan selalu ada pertengkaran, sangat besar kemungkinan godaan dari luar untuk datang. Pernikahan pun menjadi goyah. Bisa saja pasangan menemukan orang lain atau mantan yang memberikan rasa cinta padanya. Dia pun dapat meninggalkan hubungan sewaktu-waktu dengan berdalih , “aku nggak mencintainya, buat apa tinggal bersamanya lagi.”

Cinta adalah “penguat” dalam hubungan pernikahan kalian. Dengan cinta, pasangan suami-istri akan menjadi lebih dekat, lebih mesra, dan dapat menciptakan suasana harmonis dalam rumah tangga. Dengan mencintai pasangan, kita bisa mempertahankan hubungan dari gangguan luar yang menerpa rumah tangga.

Anak adalah Korban

Jika kalian sudah memiliki anak tapi pernikahan masih nggak berwarna, alias tanpa cinta, akan berakibat buruk pada anak. Dia membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya untuk tumbuh, dan juga belajar cinta. sepandai-pandainya kalian bersandiwara di depannya, lambat laun anak akan mengetahu kalau orang tuanya ternyata nggak saling mencintai. Hal ini akan berpengaruh pada psikologisnya.

Sekali lagi, nggak ada yang salah kok, untuk menikah tanpa rasa cinta di dalamnya. Hal tersebut adalah keputusanmu, pilihanmu. Meskipun banyak orang tua yang mengatakan rasa cinta bisa tumbuh seiringnya waktu, tapi nggak menjamin hal yang sama terjadi denganmu, kan? Jika kalian bisa menikah dengan cinta, mengapa harus memilih untuk membangun rumah tangga yang nggak dilandasi rasa cinta?

 

Share the knowledge!