Terpaksa LDR, Lanjutin Atau Pisah?

Home Articles Terpaksa LDR, Lanjutin Atau Pisah?
Share the knowledge!

Long Distance Relationship atau hubungan jarak jauh, menurut saya bisa diklasifikasikan ke dalam 2 jenis:
1. Hubungan yang sedari awal perkenalan hingga ke jenjang berikutnya terjadi dalam bentuk jarak jauh, baru bersatu setelah menikah dan salah satu pihak mengikuti pasangannya ke tempat lain.
2. Hubungan di mana perkenalan dan kemudian memutuskan untuk merajut kasih terjadi dalam tempat yang sama, tapi kemudian harus berpisah sementara karena salah satu pihak harus pindah ke tempat lain. Entah karena tugas kerja, studi di luar, dll.

Bila Anda terpaksa mengalami salah satu dari kasus LDR tersebut, apakah respon Anda?

Dulu, ketika belum memiliki pasangan alias jomblo, ketika mendapat pertanyaan tersebut, saya rasa saya akan memilih putus. Karena saya tidak cukup yakin dapat mempertahankan hubungan, terutama rasa saling percaya, yang merupakan kunci utama LDR.

Tapi siapa sangka, saya malah harus mengalami LDR tipe yang kedua! Padahal hubungan saya dengan pasangan saat itu baru berjalan beberapa bulan. Mengingat hubungan yang baru saya jalin masih muda, saya pun memberanikan diri untuk tetap melanjutkan hubungan jarak jauh tersebut. Saat itu, saya hanya bisa menjalani dengan pasrah dan tidak terlalu berharap apakah LDR ini bisa bertahan atau tidak.

Banyak rintangan yang saya hadapi di awal-awal LDR, krisis kepercayaan pernah terjadi, apalagi yang namanya pertengkaran. Pada masa itu, pikiran untuk menyerah juga muncul, tapi suara hati saya yang lain mengatakan, “Jangan menyerah! Ini hanya ujian kecil.” Sama dengan yang dilakukan oleh pasangan saya, kami berdua sama-sama berusaha mempertahankan hubungan dan saling percaya satu sama lain. Komunikasi tetap intens sehingga masing-masing mengetahui kegiatan satu sama lain. Tanpa terasa, sekarang sudah memasuki 1 tahun 8 bulan hubungan kami. Perjalanan kami masih panjang, semoga dapat berakhir bahagia dan berlanjut ke tahap selanjutnya.

Menjalani LDR benar-benar bukan tantangan yang mudah. Saya belajar banyak hal dari LDR ini. Belajar menghargai dan percaya pada pasangan, serta menjaga komunikasi, saling jujur, dan terbuka. Kekurangan LDR adalah selain tidak bisa sering bertatap muka, kita juga tidak bisa mengetahui “adat” dan tabiat asli dari pasangan. Sejujur dan seterbuka apapun pasangan, pasti ada hal-hal kecil seperti kebiasaan yang tidak dapat kita ketahui. Ketika ada kesempatan untuk bertemu, waktu yang ada harus benar-benar dimanfaatkan seberkualitas mungkin.

Dari pengalaman ini, saya merasa bahwa keinginan untuk tetap bersama alias KOMITMEN di kedua belah pihak paling menentukan keberhasilan suatu hubungan. Dari keinginan tersebutlah, muncul sikap-sikap dan nilai-nilai positif seperti bersikap jujur, terbuka, dan setia.

Sebelum memutuskan menjalani LDR kita harus yakin bahwa pasangan kita bisa dipercaya (kasarnya: liat model orangnya dulu, model lurus apa model playboy), meski sebaiknya juga jangan menaruh harapan terlalu tinggi, karena tidak ada yang bisa menerka isi hati orang lain. Jika ternyata gagal, akan terasa sangat sakit. Saya merasa lebih baik menjalaninya apa adanya saja, jangan terlalu banyak berprasangka buruk yang akhirnya malah merunyamkan hubungan. Serahkan semua ke alam semesta. Jika kami memang harus dipersatukan, alam semesta akan mewujudkannya. Jika gagal, maka kita perempuan layak mendapatkan suami terbaik. Saya sangat percaya akan pepatah, sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya akan jatuh juga. Jika pasangan kita berbohong, cepat atau lambat kita akan mengetahuinya.

Ingat 5K ala Hitman System, Komitmen, Kepercayaan, Komunikasi, Kompromi, dan Keintiman. Semua 5K berurutan harus ada dari awal sampai akhir. Komitmen menyebabkan pasangan jadi memiliki kepercayaan, kepercayaan menyebabkan komunikasi, dan selanjutnya.

Nah bagaimana dengan kisah LDR Anda? Ada pengalaman yang bisa dibagi?

___________________

Artikel ini adalah artikel yang dikirim oleh pembaca Kelas Cinta dan dimuat di halaman utama. Ingin artikel kamu dimuat di Kelas Cinta? Caranya gampang. Tinggal post artikel kamu ke forum di link ini di kategori yang sesuai. Bila pesan, isi, dan tata bahasanya sesuai dengan budaya Kelas Cinta, kita akan muat di halaman utama! Yuk berbagi kisah kamu sekarang!

Share the knowledge!