4 Kesalahan Dalam Mencintai Seseorang

Relationship difficulties

Setiap orang mengungkapkan rasa cintanya terhadap orang lain dengan caranya masing-masing. Banyak orang melakukan hal-hal aneh yang sering membuat kita geleng-geleng kepala atas nama cinta. Banyak juga orang yang bertahan dalam hubungan yang tidak baik karena dia merasa hubungan mereka memiliki cinta sejati.

Semua orang pasti ingin mencintai dan dicintai. Semua orang pasti ingin mendapatkan cinta sejati. Semua orang memiliki definisinya masing-masing tentang cinta. Siapa saja bisa dengan mudah berkata dia mencintai seseorang dalam waktu singkat. Tetapi, tahukah kamu kesalahan yang biasa dilakukan dalam proses mencintai seseorang? Apa saja kesalahan itu? Bagaimana kesalahan itu dapat memberi dampak pada hubunganmu dan pasangan? Berikut ini jawabannya.

Menyalahkan Pasangan

Ketika kamu bersikap keras kepala dan merasa harus selalu benar dengan menyalahkan orang lain, itu artinya kamu insecure. Dalam percintaan, biasanya yang disalahkan adalah pasangan. Kamu yakin hanya pasanganmulah menyebabkan konflik dalam hubungan, dan kamu berpikir ada banyak bukti untuk menyalahkannya. Sebenarnya, pengalaman hidupmu sendirilah yang mendasari apa yang kamu rasakan, makanya kamu selalu merasa benar.

Posesif

“Aku nggak mau kamu deket-deket sama orang lain, karena kamu milikku.”

“Aku pengen cuma aku yang bisa bahagiain kamu.”

“Aku cemburu/marah/mengekang kamu karena aku nggak mau kehilangan kamu.”

Kebanyakan orang berkata seperti itu kepada pasangannya dengan alasan dia sangat mencintai pasangan. Sikap posesif bukanlah rasa cinta, melainkan hanya insecurity yang kamu perlihatkan kepada pasangan. Kelihatannya kamulah yang sebenarnya menggantungkan kebahagiaanmu pada pasangan, dan ketika kamu berusaha keras agar tidak kehilangan pasangan, kamu malah semakin kehilangan dia. Kalau kamu benar-benar mencintai pasangan, kamu tidak akan mengekang dia.

Memanfaatkan Orang Lain

Pada awal hubungan, kamu menerima kasih sayang, cinta, dan pujian dari pasangan. Namun, ketika hubungan sudah berlangsung cukup lama, terjadilah konflik dan perbedaan. Ekspresi cinta dan apresiasi yang kamu terima dari pasangan semakin berkurang. Lalu, bagaimana reaksimu? Pasti kamu akan berusaha keras mendapatkan hal itu kembali, bukan? Karena kamu tidak bisa mendapatkannya dari pasangan, kamu pun mencari orang lain yang bisa memberikan cinta dan apresiasi tersebut. Apa yang salah di sini adalah kamu berpikir rasa cinta dan apresiasi yang pantas kamu terima seharusnya diberikan oleh pasangan, bukannya dari diri sendiri.

Kenyamanan = Cinta

Ketika seseorang ditanya mengapa dia mencintai pasangannya, dia menjawab, “Dia membuatku nyaman.”. Lalu, seperti poin sebelumnya, ketika rasa kenyamanan itu hilang karena konflik dan kekurangan yang dia lihat dari pasangannya, dia memutuskan pasangannya dengan alasan, “Aku sudah nggak nyaman lagi sama kamu!”.

Kenyamanan terhadap pasanganmu memang salah satu tanda kamu mencintai pasangan, tetapi tidak boleh menjadi satu-satunya alasan kamu mencintai pasangan. Kamu mencintai pasangan bukan karena kenyamanan yang dia berikan, tetapi karena segala kepribadian pasangan yang kamu lihat. Sebuah hubungan yang dimulai dari kenyamanan akan bersifat egois karena masing-masing hanya mencari kepuasan ego dari hubungan tersebut.

Lalu, bagaimana caranya mencintai pasangan dengan baik? Sebaiknya pelajari dulu caranya dengan membedakan manakah rasa cinta yang sesungguhnya dan rasa cinta yang hanya didasari oleh insecurity dan ego.