Semua orang memiliki definisinya masing-masing tentang cinta sejati. Definisi yang mereka pegang teguh itulah yang menjadi panduan mereka menjalani kehidupan cintanya, baik saat masih single mengejar gebetannya atau untuk mengelola hubungannya bersama pasangan.
Namun, selalu ada saja pemahaman dungu tentang asmara yang menyesatkan orang-orang untuk melakukan hal-hal negatif kepada orang yang dicintainya, bahkan dirinya sendiri juga akan dia sakiti bila perlu. Pemahaman dungu ini sudah tertanam dalam diri mereka, baik karena pengaruh lingkungan sosial atau pun media.
Meski definisi cinta sejati sangat beragam, semua definisi cinta sejati yang sesungguhnya memiliki satu persamaan, yaitu tidak menyakiti diri sendiri dan orang lain dalam proses mencintai. Berikut ini adalah 6 pemahaman yang sering disalahartikan banyak orang sebagai cinta sejati, padahal kenyataannya justru sebaliknya!
1. Cinta Sejati Sama Sekali Tidak Butuh Usaha
Siapa pun yang berkata “Kalau dia orang yang tepat, kamu nggak perlu banyak usaha!” adalah orang yang sangat kekanakan dan tidak tahu cara mencintai dengan sehat yang sesungguhnya.
Cinta sejati tetap butuh usaha, sekarang dan seterusnya. Usaha untuk membahagiakan pasangan, mencari tahu apa saja yang tidak disukai pasangan, berusaha untuk kompromi, membangun masa depan bersama, dan bekerja sama memecahkan masalah.
Memiliki pasangan yang kompatibel berarti visi misi dan karakter kalian tidak bersinggungan sehingga menyelesaikan masalah terasa lebih mudah, bukannya semuanya akan dilancarkan dan dimudahkan setiap saat.
2. Pasangan yang Tepat Pasti Langsung Tahu Caranya Mencintai Kamu
Salah besar.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, setiap orang memiliki definisi cinta yang berbeda-beda, sehingga wajar saja kamu dan pasangan akan menemukan perbedaan tentang cara mengekspresikan cinta kepada satu sama lain. Itulah karenanya kamu perlu mengkomunikasikan kebutuhan kamu pada pasangan tentang bagaimana cara kamu ingin dicintai olehnya.
Kalau kamu menganggap cinta sejati adalah pasangan harus melakukan segalanya dengan romantis, berarti kamu belum dewasa memahami arti cinta yang sesungguhnya. Cinta sejati membutuhkan kalian untuk saling jujur dan terbuka, meskipun rasanya sulit dan tidak enak hati. Dengarkan pasangan, dan kemukakan apa yang kamu inginkan darinya sejujur-jujurnya.
3. Kamu Hanya Perlu Cinta Sejati Untuk Menyelesaikan Semua Masalah Hubungan
Cinta sejati bisa menjadi salah satu fondasi hubungan.
Cinta sejati bisa menjadi salah satu alasan untuk kamu berusaha dan berjuang demi pasangan.
Namun, cinta tidak akan pernah bisa menjadi satu-satunya pegangan untuk menjalani hubungan. Kamu dan pasangan tetap butuh stabilitas, pemahaman, kepedulian, kompromi, niat untuk terus berkembang—baik secara individu atau sebagai pasangan, serta usaha yang seimbang untuk mewujudkan hubungan sesuai impian kalian. Jika salah satu komponen ini hilang, cinta hanya akan mengarahkanmu ke hubungan abusive.
4. Pasangan Berhak Menyalahkan Kamu Atas Emosinya Sendiri
Ya, kamu memang harus mendengarkan perasaan pasangan dan peka dengan konsekuensi perbuatan kamu terhadap perasaannya. Namun, di luar sana banyak sekali orang yang tidak segan-segan memanfaatkan kepekaan kamu untuk kepentingan mereka sendiri.
Jika pasangan sering berkata kamulah yang bertanggungjawab atas emosi dan permasalahannya sendiri tanpa usaha yang berarti dari mereka untuk memperbaikinya, maka kamu sedang berurusan dengan pasangan abusive.
Pada akhirnya, emosi dan perasaan tetaplah subjektif dan belum tentu benar. Jika pasangan merasa disakiti karena dia memiliki pemahaman cinta yang dungu, kamu berhak untuk meluruskannya. Jika perasaan dan kebutuhan batin pasangan selama ini selalu merenggut kebahagiaan dan kesehatan mentalmu, kamu juga berhak untuk meninggalkan dia.
5. Kamu Harus Menyembuhkan Luka Hati dan Trauma Pasangan di Masa Lalu
Semua orang pasti pernah disakiti karena cinta, apapun caranya. Semua orang pernah patah hati, dikhianati, ditinggalkan, dan terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Sehingga rasanya bisa sangat sulit untuk membuka hati demi cinta dan pasangan baru.
Apakah kamu wajib menyembuhkan luka hati pasangan, menerima beban traumanya sepenuhnya, dan membuka matanya agar cintamu sanggup meluluhkan hatinya? Tidak.
Satu-satunya yang bertanggungjawab untuk menyembuhkan luka hati yang pasangan rasakan adalah dirinya sendiri, bukan kamu atau orang lain. Jika pasangan memang belum siap membuka dirinya untuk mencintai orang lain, cari saja pasangan baru.
6. Kamu Bisa Menyelamatkan Pasangan Dengan Cinta
Cinta sejati bisa menginspirasi kamu. Cinta sejati bisa membimbing kamu. Cinta sejati bisa memberikan kekuatan yang tak bisa kamu bayangkan sebelumnya.
Akan tetapi, apabila pasangan kamu belum siap untuk menyembuhkan dirinya sendiri, kamu tidak akan pernah bisa menyelamatkan dia. Sebanyak cinta apapun yang kamu berikan padanya tidak akan bisa mengubah dirinya atau menyelesaikan masalahnya. Cinta memang bisa kamu gunakan untuk mendukung dan menyemangati pasangan, namun tidak akan pernah bisa menjadi satu-satunya modal untuk menyembuhkan pasangan.
Terkadang hal terbaik untuk kamu lakukan adalah dengan menyadari usaha kamu yang sudah maksimal masih tidak cukup. Yang terpenting adalah kamu wajib menyayangi diri sendiri terlebih dulu sebelum kamu mencurahkan kasih sayangmu pada orang lain.