Perkembangan teknologi membuat kamu mudah sekali mencari pacar. Sarana seperti situs online dating menjadi salah satu cara yang kamu tempuh untuk bertemu dengan lawan jenis. Namun, lupakan dulu website seperti Match.com, Eharmony.com, Setipe.com, Perfect Match Jakarta, atau bahkan Jomblo.com. Bagaimana jika kamu menjangkau seorang lawan jenis melalui akun jejaring sosial yang hampir setiap hari kamu gunakan, yaitu Facebook. Keuntungannya jelas, melalui Facebook, perkenalan kamu akan terasa lebih mudah karena terdapat temanmu yang barangkali kenal dengan si target. Meskipun perkenalan di Facebook sangat mudah, sayangnya seringkali seseorang melakukan hal konyol yang justru membuat si target nggak menanggapi. Nah, sebenarnya seperti apa yang harus kamu lakukan?
Periksa Foto-Foto Lama
Hapus seluruh foto yang membuat kamu tampak buruk bagi orang lain. Periksa bagaimana selama ini kamu mem-posting sebuah foto atau gambar ke akun Facebook-mu. Apakah foto atau gambar yang di-posting cukup “normal” bagi orang lain. Jangan membuat image diri sendiri menjadi jelek hanya karena ceroboh atau iseng mem-posting foto. “Dulu pernah dekat sama cowok dari Facebook. Kalau diliat dari profile picture-nya, sih, keliatan tampan dan manis gitu. Tapi pas iseng buka foto-foto lama dia, langsung bikin ilfeel. Ada beberapa foto cewek setengah telanjang dan dia sering banget pergi ke bar buat mabok-mabokan. Dari sana langsung saya unfriend biar nggak ada komunikasi apa pun.” – Rizka, 25 tahun.
Periksa Wall Facebook
Di sanalah seseorang bisa melihat bagaimana karakteristik kamu hanya dengan membaca status yang sudah kamu buat. Seseorang akan menilai hanya dengan sebuah tulisan—ya, memang segampang itu untuk menghakimi orang lain, kan? Maka itu, periksa lagi bagaimana kamu berbagi opini di sana. Apa saja yang sudah kamu tulis, apa saja komentar yang sudah kamu sampaikan, atau bahkan periksa juga postingan orang lain tentang kamu. Memang kamu nggak harus menjadi orang lain di jejaring sosial. Hanya saja, sebaiknya kamu tampilkan sisi postif kamu terlebih dahulu. Bukan berbohong, tetapi itulah cara “menjual” diri sendiri dengan tepat.
Make Friends
Hal ini tak perlu dijelaskan lagi karena semakin banyak kamu mencari teman maka semakin banyak pula “kesempatan” untuk dekat dengan lawan jenis, kan? Kamu bisa mencari nama seseorang yang dulu kamu kenal—entah teman saat sekolah dulu, kolega, atau teman satu kantor. Siapa pun bisa kamu cari asalkan tahu nama akun Facebook-nya. Bahkan jika perlu kamu gabung dalam sebuah komunitas, akun alumni, hingga fanpage kantor kamu.
Manfaatkan juga jaringan pertemanan. Nggak ada salahnya, kok, jika kamu meminta dikenalin sama teman ketika melihat akun seseorang. Atau cara paling mudah adalah, perhatikan status teman yang dikomentari si target. Ikut komentar bahkan jika memungkinkan libati si target dalam adu opini di antara kalian—ingat beropini pun harus tahu etikanya, jangan sampai dia justru ilfeel atau kesal dengan perdebatan di antara kalian. Dengan begini, si target ngeh dengan kehadiran kamu.
Send Her/Him a Friend Request
Saat dia sudah sadar dengan kehadiran kamu—dan tampaknya dia memberikan respons yang positif, kini saatnya kamu untuk mengirimkan sebuah friend request ke akunnya. Jangan pernah mengirimkan fitur Poke ke akunnya jika kamu nggak ingin dicap aneh-aneh. Jika dia menerima friend request dari kamu, maka cobalah untuk mengomentari statusnya beberapa kali. Ingat: Lebih baik tidak mengomentari status/foto lama si target karena itu tampak aneh dan menyeramkan bagi beberapa orang.
Jaga Harga Diri Kamu
If she/he doesn’t respond, let it go. Jangan pernah men-stalking seluruh akunnya secara diam-diam, apalagi mengomentari semua status terbarunya saat statusnya bisa dibaca dan dikomentari seluruh orang. Tak perlu juga mengatakan apa pun terhadap di target di status orang lain, misalnya temannya. Kamu nggak mau kan sampai di-block, apalagi dianggap sebagai pengutit?