Masih ada yang terjebak friendzone? Atau masih nggak sadar kalau dirinya sedang terjebak friendzone? Ya, rasa kedekatan dan kenyamanan bersama gebetan membuat seseorang nggak bisa membedakan, antara dirinya sedang sukses menjalani PDKT atau malah stuck di zona pertemanan saja. Bagi yang
nggak sadar akan hal ini, tentu akan merasa kecewa berat ketika mengetauhi dirinya memasuki wilayah
friendzone gebetan.
Baik pria maupun wanita bisa saja terjebak dalam situasi seperti ini. Namun, siapa sih yang pengen stuck di friendzone saja? Tentu kita ingin keluar dari wilayah itu dong. Karena sejatinya, kita ingin menjadi pacar gebetan, bukan menjadi “teman” saja baginya. Kalau begitu, ayo lepaskan diri dari jeratan friendzone-nya gebetan.
Sadar dan Akui Perasaanmu
Sebagian orang yang terjebak friendzone lebih sering berharap bahwa suatu saat gebetan sadar dengan perasaan cintanya, daripada membuat pergerakan. Mau sampai kapan berharap? Nggak ada jaminan kalau gebetan akan menyadari isi hatimu yang sebenarnya. Sikap ini justru membuatmu lebih lama stuk di friendzone, dan lebih parah lagi gebetan sudah diambil orang lain.
Sadarlah dengan perasaanmu sendiri. akui bahwa kamu menyukai gebetan, dan ingin menjadikannya sebagai pacarmu. Sekarang cari jalan terbaik untuk membuat tujuanmu tercapai. Ketika kamu sadar dan mengakui perasaanmu, hal itu dapat membantumu menentukan langkah dalam melepaskan diri dari friendzone.
Gebetan Menganggapmu Sebagai Apa?
Kamu perlu tahu pandangan gebetan terhadap dirimu. Seperti apa sih, kamu di matanya? Apa yang dia rasakan saat sedang bersamamu? Apa peranmu menurut dirinya sendiri? Apakah kamu dianggap sebagai seorang pria/wanita yang sedang PDKT denganmu, sebagai teman dekat saja, atau malah sebagai seorang kakak/adik yang selalu ada saat dibutuhkan? Jangan-jangan, kamu malah dijadikan cadangan saja? Hal ini akan menjadi penentu bagimu dalam bersikap selanjutnya.
Ungkap Perasaanmu Padanya
Langkah berikutnya gampang-gampang susah, yaitu uangkapkan perasaanmu padanya. Sebenarnya mudah saja bagimu untuk mengatakan “Aku menganggapmu bukan sebagai teman, tetapi sebagai wanita yang aku cinta.” Tetapi kadang hati masih belum siap atau merasa takut.
Janganlah mengulur waktu lagi. Kamu hanya mnegungkapkan perasaanmu padanya, kok, belum sampai tahap “menembaknya”. Dengan mengungkapkan perasaanmu padanya, gebetan akan tahu dengan jelas bagaimana perasaanmu dan pandanganmu terhadap dirinya. Kamu pun bisa menilai reaksi dirinya saat mendengar pengakuanmu.
Sementara Menjaga Jarak darinya
Langkah yang berat, tetapi sesekali kamu perlu melakukannya. Cobalah untuk menghilang sejenak atau sekadar menjaga jarak darinya. Kalau kamu sering menghubunginya, hentikan sementara. Jika kamu sering berada di sampingnya, menjauhlah dari tempat itu. Bila kamu selalu ada di saat dia butuh bahu untuk bersandar, kini kamu nggak bisa melakukannya sementara waktu. Dia perlu tahu bagaimana rasanya bila kamu nggak berada di dekatnya seperti sebelumnya. Lihat bagaimana reaksinya, apakah ia merindukanmu atau nggak?