Guys, Ini Sebabnya Wanita Berkata Kamu Tidak Peka

Home Articles Guys, Ini Sebabnya Wanita Berkata Kamu Tidak Peka
Share the knowledge!

Guys, saat berusaha PDKT dengan wanita, baik secara langsung atau melalui chat, pernahkah kamu terjebak dalam obrolan seperti ini:

happy-couple-enjoying-a-coffee-at-the-coffee-shopKamu: “Apa pekerjaanmu? Di perusahaan apa?”
Dia: “Di perusahaan X, sebagai akuntan.”
Kamu: “Oh. Aku juga punya teman yang pekerjaannya sebagai akuntan.”

 

Atau

Kamu: “Kamu tinggal di mana?”
Dia: “Di kota X.”
Kamu: “Di sebelah mana kota X?”

Kesannya tidak ada yang salah dengan kedua pembicaraan di atas. Tetapi, perhatikan dan resapi lagi. Rasanya kamu malah seperti mewawancarai dia untuk melamar pekerjaan, bukan? Selain itu, kelihatannya kamu juga tidak begitu peduli dengan jawabannya. Dia juga tidak mau tahu apakah temanmu juga memiliki pekerjaan sepertinya. Obrolan klise seperti ini yang membuat wanita berpikir kamu membosankan.

Contoh pembicaraan di atas adalah ciri-ciri pria yang kurang memiliki kepekaan diri dalam bersosialisasi. Biasanya pria seperti ini belum terlalu berkompeten dan kurang berwawasan. Merekalah yang membuat wanita mengeluh mengapa pria sangat membosankan dan tidak peka saat diajak mengobrol. Dan ternyata, hal ini sudah dibahas oleh psikolog Ori dan Rom Brafman dalam buku yang merek tulis berjudul Click: The Forces Behind How We Fully Engage With People, Work, and Everything We Do. Dalam buku tersebut, mereka menyebutkan bahwa dalam interaksi sosial, ada hierarchy of vulnerability. Yaitu saat mengobrol, obrolan tersebut dikelompokkan menjadi 5 bagian berdasarkan keterbukaan emosional seseorang. Kelima poin tersebut adalah:

  1. Basa-basi. (“Bagaimana kabarmu? Sehat-sehat saja?”)
  2. Fakta. (“Di sini panas, ya.”)
  3. Preferensi atau evaluasi. (“Aku senang tinggal di Jakarta.”)
  4. Perasaan. (“Aku takut naik rollercoaster.”)
  5. Apa yang terjadi. (“Sebenarnya aku gugup ngobrol sama kamu.”)

Kalau kamu sekadar basa-basi dan membicarakan fakta saja, kamu akan jadi membosankan di mata wanita. Kalau kamu menggabungkan informasi dengan preferensi atau kesukaan serta perasaanmu, mungkin wanita akan menganggapmu menarik atau percaya diri, tetapi sayangnya, kamu masih belum bisa memikat hatinya.

Akan tetapi, ketika kamu sudah bisa menggabungkan kelima hal di atas—sedikit basa-basi, lalu membicarakan fakta, hal favorit, perasaan—kemudian bisa menangkap tensi dan suasana pembicaraanmu dengan si dia sebagai lawan bicaramu, dijamin dia tidak akan pergi darimu. Misalnya, “Aku senang deh ngobrol sama kamu, dan kayaknya kamu juga enjoy ngobrol sama aku, kan?”

Agak geer atau gombal, ya? Tetapi, dengan berkata seperti itu, wanita akan langsung terhenyak dan berpikir kamu peka sekali dengan apa yang dia rasakan tanpa harus dikatakan olehnya. Kalau kamu memang merasa dia menikmati obrolan kalian atau kelihatannya dia tertarik padamu, cari waktu yang tepat dan langsung utarakan saja padanya tanpa merasa canggung atau terbawa perasaan. Kamu juga tidak perlu menggombal berlebihan, karena tujuan dari pembicaraan ini adalah agar dia tahu kamu sadar dan peduli dengan perasaan dan pikirannya.

Menurut seorang peneliti sosial, Daniel Goleman, elemen terpenting dalam kepekaan sosial adalah dapat mengetahui apa yang orang lain rasakan, lalu mengungkapkannya kepada orang itu dengan cara yang membuat mereka nyaman. Kebanyakan pria berpikir tujuan mengobrol adalah untuk bertukar informasi, tetapi sebenarnya adalah untuk membagi perasaan dan pikiran kita kepada orang lain. Inilah cara membangun hubungan emosional dengan wanita yang kamu sukai.

Oleh karena itu, ketika wanita berkata pria tidak peka, jangan langsung sewot dulu, ya.

Share the knowledge!