Win Together

Apa yang Anda lakukan ketika ada konflik dan beda pendapat dengan pasangan?

Anda mungkin pilih diam menahan diri dan mengalah ikuti saja. Anda enggan menjelaskan pemikiran Anda dan tidak juga menentang pemikiran pasangan, demi menghindari perdebatan dan suasana tidak nyaman.

Mungkin juga Anda coba jelaskan maksud Anda apa sambil koreksi kekeliruan pasangan, tapi karena dia defensif keras kepala akhirnya Anda pilih mundur mengalah menuruti dia agar pertengkaran tidak makin parah.

Kelihatannya bijak sih.

Tapi sayangnya itu berbahaya.

Karena semakin Anda terbiasa mengalah, justru semakin pasangan yakin dirinya (selalu) benar dan (terbiasa) keras kepala di perbedaan-perbedaan pendapat berikutnya.

Kira-kira mirip itu yang Anda rasakan?

Yuk kita reality check beberapa ide populer soal kebiasaan mengalah saat konflik:

  • KALIMAT BIJAK 1: "Mengalah di awal adalah pintu masuk untuk menang di akhir."
  • REALITANYA: Anda sudah berkali-kali mengalah, tapi jarang merasa lega ataupun menang di akhir. Justru pasangan leluasa bersikap seolah Anda kecil, aneh, kacau, ribet tidak logis, tidak tahu apa-apa.
  • KALIMAT BIJAK 2: "Perselisihan akan reda jika salah satu pihak mau mengalah, karena itu akan membuatnya sadar."
  • REALITANYA: Perselisihan mereda saat Anda ngalah, namun Anda jadi memikul rasa hampa dan kecewa kebutuhan tak terpenuhi. Pasangan tidak kunjung peka menyadari, boro-boro mau berubah dan memperbaiki.
  • KALIMAT BIJAK 3: "Sing waras ngalah." / "Orang yang waras akan mengalah."
  • REALITANYA: Ini pepatah yang baik, namun kalau semakin sering Anda lakukan semakin Anda merasa hilang suara, hilang arah (bingung mana yang benar dan mana yang salah), bahkan seolah hilang waras juga.

Berapa banyak dari tiga realita di atas yang Anda alami sendiri selama ini?

Itu sebabnya diam menghindari konflik dan mengalah menuruti bukan solusi terbaik ketika ada perbedaan pendapat ataupun pertengkaran.

 

Lima Pola Hadapi Konflik

Ada lima pola utama yang biasanya orang lakukan saat menghadapi perbedaan dan ketidaksetujuan.

Dua pola pertama sudah Anda baca penjelasannya dan efeknya di atas, yuk kenali tiga lainnya.

  1. MENGHINDAR (alias Merelakan, Menyangkal, Menimbun, Positive Thinking). Ini adalah pola yang paling tidak konfrontatif, tapi sekaligus juga tidak menyelesaikan apa-apa, malah cenderung menanam bom waktu. Efeknya: masalah terulang karena tidak disadari, tidak ada solusi, tumbuh kesal dan kecewa, sentimen mudah emosional, dan bisa jadi mati rasa atau muncul rasa dengan orang selain pasangan, dsb.
     
  2. MENGAKOMODASI (alias Mengalah Sepihak, Menyerah, Menuruti, Menyenangkan Dia).  Ini pola terpopuler karena sekilas terlihat bijak walaupun biasanya tidak berujung enak. Banyak orang pikir ini adalah kompromi, tapi itu keliru karena kompromi ada pola nomor 4 nanti.  Efeknya: masalah terulang menjadi-jadi, ada pihak yang semakin berkuasa dan ada pihak yang makin terinjak tidak terpenuhi, rasa sentimen negatif dan perasaan tidak berdaya makin berlipatganda, hilang kepedulian ataupun kewarasan, dsb.
     
  3. MENANDINGI (alias Mendebat, Menepis, Mematahkan, Mencari Siapa Yang Benar/Salah). Pola ini biasanya bersifat adu kuat-kuatan logika untuk mengalahkan dan menjatuhkan lawan bicara. Sama seperti pola 1 dan 2, ini menciptakan hasil akhir salah satu menang dan hepi, salah satu kalah dan kecewa/rugi.  Efeknya: perbedaan/masalah makin lebar kemana-mana, situasi tambah tegang, merasa terpisah dan sendiri, masing-masing pihak defensif sulit mendengar lawan bicara, komunikasi dan kehangatan makin hilang, dsb.

  4. MENGAJAK KOMPROMI (alias Tawar-Menawar, Ketemu Di Tengah, Sama-Sama Mengalah). Ini adalah pola yang paling berguna untuk menemukan solusi/keputusan cepat. Masing-masing pihak saling menyimak poin pasangannya dan negosiasi mengurangi sebagian poin demi sama-sama menang dapat poin terpenting. Efeknya: kedua orangnya terbuka komunikatif menawarkan ide-ide, masalah dan perbedaan berkurang intensitasnya, kedua pihak tetap nyaman dan hepi karena dapat tebusan/bayaran untuk setiap poin yang dikurangi.
     
  5. MENJALIN KOLABORASI (alias Mengayomi Perspektif, Memberi Support, Mewujudkan Mimpi). Pola ini mirip dengan nomor 4, tapi dilakukan pada masalahnya sulit muncul titik tengah. Saat kolaborasi, kedua pihak mengesampingkan dulu cari solusi, dan fokus gali pribadi: bergantian menghargai kebutuhan dan nilai-nilai tersembunyi. Dengan lebih peduli orangnya daripada analisa masalahnya, jadi tercipta teamwork yang membuat keduanya merasa dihargai dan menerima apa yang dibutuhkan. Efeknya: hubungan terasa jauh lebih intim dan erat, perbedaan justru bikin makin sayang dan mengagumi satu sama lain, senewen dan konflik  berkurang drastis karena pasangan adalah kawan bukan lawan, dsb.

Pola 1-3 ada terasa menguntungkan untuk jangka pendek, namun ada banyak kerugian untuk jangka panjang. Ketiga pola ini perlu sangat-sangat diminimalisir penggunaannya.

Agar hubungan terasa nyaman, Anda dan pasangan wajib terbiasa melakukan pola 4 dan 5.. karena kedua pola ini akan menciptakan kondisi win-win alias sama-sama menang.

Itulah yang akan Anda pelajari di webinar WIN TOGETHER.

 

"Hubungan sehat bukan dilihat dari apakah Anda bisa KOMUNIKASI KERJASAMA di saat mudah & baik, tetapi di saat susah & konflik."
- Coach Lex dePraxis

Di rumah dan sekolah, kita tidak pernah benar-benar diajari tentang komunikasi, apalagi komunikasi saat konflik.

Itu sebabnya secara stereotip pria terbiasa pakai pola 1 & 3, sementara wanita terbiasa pakai pola 2 & 3.

Sebegitu ngalir alamiahnya melakukan tiga pola yang kurang baik itu, banyak orang tidak terpikir bagaimana sebenarnya menciptakan Kompromi dan Kolaborasi.

Dalam webinar WIN TOGETHER ini, Anda akan langsung belajar dengan Coach Lex dePraxis, co-founder Kelas Cinta yang spesialis mengelola hubungan serta rumah tangga sehat, seperti bisa dilihat dari deretan program lainnya di Kelas Cinta: Relationship Blueprint, Smart Conflict Resolution, Pertolongan Pertama Pada Ketidaksediaan, Complete LDR Guide, Love Language Worksheet, Honey Let's Talk, , dsb. 

Coach Lex akan memandu bagaimana cara menciptakan komunikasi yang aman dan nyaman saat konflik, sehingga Anda dan pasangan bisa benar-benar terbuka mendengarkan satu sama lain.

Kalian berdua akan sama-sama kaget sekaligus ketawa cengar-cengir kok bisa seenak itu membahas masalah

 

Di webinar WIN TOGETHER ini Anda akan mempelajari:

  • Bagaimana mengkomunikasikan poin Anda tanpa membuat pasangan merasa diserang.
  • Cara memahami core values pasangan dibalik pemikiran dan permintaan dia.
  • Empat kesalahan fatal yang dilakukan orang ketika memulai bahas masalah.
  • Tips rahasia mengurangi/menenangkan emosi pasangan dalam hitungan beberapa menit.
  • Cara melahirkan poin-poin negosiasi apabila pasangan keukeuh dengan permintaan berat.
  • Cara beri validasi dan support yang mengetuk pintu hatinya terbuka diajak kerjasama.
  • Cara membuatnya sadar akan kebenaran dan kebaikan dalam pemikiran Anda.
  • Panduan mengayomi mimpi dan perspektif dia yang rasanya sulit kita terima.
  • Masih banyak lagi materi yang bikin Anda luwes sat set sat set hadapi konflik!

 

WIN TOGETHER

Strategi Jalan Tengah Konflik Tanpa Debat Benar-Salah

Sabtu, 8 Juli 2023 / 10.00 - 12.00 WIB

Harga normal:
Rp499.000 Rp149.000 / orang

Member KC Star:
Rp275.000 Rp99.000 / orang
(min KC Star 2 bulan)

*kelas hanya bisa diikuti streaming via zoom, tidak ada rekaman webinar. Peserta akan mendapatkan materi dalam bentuk PDF.
**pemilik online course Smart Conflict Resolution bisa ikut webinar ini dengan gratis. Tempat terbatas, segera hubungi admin pendaftaran.

JADWAL EVENT
WIN TOGETHER

DAFTAR EVENT TANGGAL LOKASI BIAYA
WIN-8JUL 8 July 2023 Zoom 149.000