Kenapa Pria Sulit Dipaksa Menikah?

Anda sudah berpacaran selama lima tahun dengan pasangan Anda. Umur Anda sudah cukup untuk menjajaki jenjang pernikahan, tapi si dia tidak kunjung melamar. Strategi terakhir Anda adalah dengan bertanya dan menekannya mengenai kelanjutan hubungan kalian; tapi tak disangka malah berujung putus.

Beberapa bulan kemudian, Anda mendengar dari orang lain bahwa dia sudah kembali berpacaran; namun berita tambahannya adalah, dia memutuskan untuk menikah. Dalam beberapa bulan saja. Mungkin Anda akan berpikir, kenapa tidak menikah dengan Anda saja? Apakah selama lima tahun ini dia tidak benar-benar cinta pada Anda?

Ladies, cerita ini tidak asing bukan? Atau malah ada yang pernah mengalaminya?

Alan Gratch, PhD, seorang psikiater pernah melakukan penelitian tentang faktor yang mendorong seorang pria untuk berkomitmen lebih serius lagi. Kebanyakan wanita berpikir bahwa pria pasti akan melamar jika dia menemukan wanita paling idaman yang paling cocok dengannya atau bahasa kerennya: ‘The One’. Kebanyakan wanita lainnya berpikir bahwa pria pasti akan melamar jika dia benar-benar cinta. Tapi Gratch tidak sependapat, cinta saja tidak cukup bagi pria untuk mendorong dirinya melamar Anda.

Kemudian faktor apa?

Kesiapan.

Menurut Gratch, selama 25 tahun meneliti dunia pria dan hubungan romansa, 49% pria menikah karena faktor the one, sedangkan 51% pria menikah karena faktor siap. Artinya, cocok itu sangat penting; tetapi jika mindset-nya belum mengarah ke pernikahan, tidak ada yang dapat memaksanya, bahkan Anda yang (merasa) tulang rusuk bagi dirinya sekalipun.

Bagi pria, terjun ke dunia pernikahan memang membutuhkan pasangan yang dipilih berdasarkan kecocokan. Tetapi pria akan otomatis menemukan orang yang tepat di saat dia memutuskan siap untuk menikah. Artinya, tidak perduli seberapa intens Anda bermimpi mupeng dan tidak sabar lagi untuk memanggilnya suami, bila dia belum siap, dia sama sekali tidak melihat Anda sebagai istrinya. Namun bila dia sudah siap, tidak sulit baginya untuk menemukan orang yang tepat.

Di saat dia sudah siap, pastikan Anda masih ada di sisinya, tidak seperti wanita di awal cerita tadi.

So, ladies, Anda ingin menikah? Pertanyaannya: Apakah pasangan Anda siap, atau baru Anda saja yang sudah mupeng?