Bercinta dapat menambah keintiman bersama pasangan. Momen ini dapat membangun kemesraan, menumbuhkan kepercayaan, serta membuat satu sama lain untuk percaya diri di hadapan pasangan masing-masing. Setiap pasangan punya cara sendiri dalam merintis dan menikmati momen bercinta mereka. Bagaimana dengan kalian?
Namun, ketika memulai bercinta (apalagi untuk pasangan baru), kerap muncul rasa takut dalam diri. Rasa takut ini dapat menimbulkan konflik apabila nggak segera diatasi. Takut dalam hal apa sajakah itu?
Merasa Takut Ditolak
Masing-masing pasangan punya banyangan sendiri bagaimana mereka akan melewati momen keintiman ini. Untuk melakukan ini, harus diiringi dengan kepercayaan dan pemahaman yang besar. Terkadang, dalam bercinta, pasangan nggak terlalu suka dengan gaya atau sentuhan yang kita buat. Penolakan inilah yang menjadi ketakutan dalam diri. Mengingat pasangan menolak atau nggak menyukai apa yang kita lakukan terhadapnya akan membuat seseorang merasa takut melakukan hal-hal lainnya dalam bercinta. Sebab, takut nanti ditolak kembali oleh pasangan. Rasa takut ini bisa mendekam dalam diri untuk jangka waktu yang lama.
Canggung dengan Pasangan
Ada pasangan yang sudah lama bersama, masih merasa canggung ketika ingin bercinta. Namun kebanyakan perasaan canggung ini dialami oleh pasangan yang baru bersama, atau baru kembali bersama setelah mengalami konflik.
Jangan biarkan momen canggung ini terjadi begitu lama di antara kalian. Cairkan suasana, buatlaha dia tertawa atau saling membantu untuk fokus pada momen bercinta kalian.
Mengkhawatirkan Gambaran Tubuh Di Mata Pasangan
Tentunya untuk pasangan yang baru saling mengenal akan merasa gelisah ketika ingin memulai momen keintiman ini. Kekhawatiran muncul ketika nggak mengenakan sehelai benang di depan pasangan. Apakah ia akan menyukai bentuk tubuhku? Apakah perut atau pahaku membuatnya ilfeel? Seperti itu. Belum lagi ketika ssedang bercinta, ekspresi wajah serta beberapa bagian tubuh yang akan lebih terekspose tentu akan sangat dikhawatirkan.
Usirlah rasa takut tersebut. Memang, menjaga penampilan tubuh sangatlah diperlukan. Namun saat bercinta, pasangan nggak akan sempat menilai kekurangan tubuh. Mereka lebih terfokus pada kenikmatan orang yang ia sayangi.
Takut Gagal dalam Bercinta
Masing-masing pribadi ingin menjadi yang terbaik bagi pasangannya. Namun, dalam bercinta, banyak pasangan menganggap jika salah satu pihak nggak mencapai orgasme, mereka gagal dalam bercinta. Padahal ini sudah disebutkan dalam artikel sebelumnya bahwa kesuksesan hubungan seks nggaklah bergantung pada datangnya orgasme. Atau misalkan kita sudah nggak menarik lagi di matanya, maka bercinta dapat dianggap gagal.
Kalaupun memiliki masalah dalam kehidupan seks, sebaiknya terbuka pada pasangan dan diskusikan bersama. Sehingga masalah seks dapat diselesaikan dengan baik tanpa merasa takut gagal membangun momen intim. Selain itu, keintiman bersama pasangan pun nggak hanya berasal dari seks saja, ada hal-hal lain yang dapat menambah kemesaraan satu sama lain.
Takut Kehilangan Dirinya
Setelah merasa “klik” dengan pasangan, rasa takut yang kerap muncul adalah takut kehilangan dirinya. Ya, di mana ada pertemuan, di situ ada perpisahan. Entah bagaimana perpisahan itu terjadi, yang pasti, kehilangan pasangan yang tepat dalan hidup adalah sebuah ketakutan terbesar dalam diri seseorang. Wanita sering mengalami momen emosional ini dalam bercinta dengan pasangan.
Rasa takut jangalah dipelihara. Terbuka dengan pasangan adalah cara tepat untuk mengusir rasa takut dan gelisah tersebut. Dengan begitu, momen keintiman dapat dibangun dan dijalani dengan baik.