Faktanya, rata-rata wanita mengeluarkan 20.000 kata setiap harinya. Lebih banyak 13.000 kata daripada pria, yang hanya mengeluarkan 7.000 kata per hari. Bisakah kamu bayangkan, bagaimana bisa begitu banyak kata meluncur setiap hari dari mulut para Ladies? Belum lagi ketika kamu sudah berkumpul dengan kolega, mungkin jumlahnya menjadi dua kali lipat. Dan hal ini yang menyebabkan wanita selalu dikaitkan dengan sikap cerewet dan tukang gosip.
Bila mata adalah cerminan jiwa, maka ucapan adalah cerminan pikiran. Apabila pikiranmu buruk, sekalipun kamu mengatakan sesuatu yang baik, tapi kata-katamu tetap saja akan terdengar buruk. Maka, selain menjaga hati, kita juga harus menjaga pikiran.
Nah, Ladies, perhatikan siapa yang ada di sekelilingmu. Apakah mereka adalah orang-orang yang dapat membangun karaktermu atau justru membunuh jiwa positifmu dengan kata-kata yang kamu dengar setiap harinya. Jika berada di dalam lingkungan yang negatif, usahakan untuk tetap mempertahankan hal-hal positif dalam diri dan pikiranmu. Jangan mudah terbawa arus, because once you allow, it will always continue.
Ketika ikut bergosip ria atau mulai terbiasa dengan hal-hal yang dianggap “lumrah”, kamu tinggal menunggu waktu giliran untuk menjadi pencetus pembahasan yang seru sambil menikmati segelas kopi mahal sepulang bekerja.
Tapi, jangan takut untuk lekas kabur atau membentengi diri dari hal-hal tersebut. Kalau kamu terlanjur kecemplung dan menyadari bahwa dirimu bukan lagi kamu yang dulu, cepat-cepatlah berbalik. Terasa sulit? Tentu. Kamu harus tetap berada di lingkungan yang panas namun nggak boleh mencair.
Perlahan namun pasti, jadilah orang yang tetap dingin di lingkungan kerja atau pun peer group kamu. Karena dengan demikian, Anda akan menjadi seseorang yang berbeda.
“Your words not just for communications, but also for creation. ” – JR.