Tahu tidak, salah satu pemicu terbesar perceraian pasangan adalah kritik dan ucapan tidak mengenakkan hati yang diucapkan oleh pasangan saat bertengkar. Kamu bisa bersikap baik dan berkata manis kepada siapa saja, tetapi anehnya, begitu kamu sudah bersama pasangan, kamu merasa bebas berkata apapun padanya, termasuk ucapan yang tidak mengenakkan hati.
Hubungan yang kamu miliki bersama pasangan haruslah kamu perlakukan dengan istimewa karena ketika kalian sudah tidak memiliki teman, keluarga, kalian hanya memiliki satu sama lain. Apa yang terjadi kalau kamu menodai hubungan dengan kata-kata menusuk yang tanpa sadar kamu lontarkan saat dikuasai emosi? Kamu akan sendirian dan menyesali ucapanmu seumur hidup.
Makanya, saat bertengkar, tetaplah tenang. Ingatlah orang yang ada di hadapanmu adalah orang tercintamu yang tidak pantas kamu rendahkan dan lukai perasaannya dengan menghindari jauh-jauh ucapan ini saat bertengkar dengan pasangan.
“Kenapa sih, Kamu Nggak Bisa… [peka, romantis, membantu, dll.]”
via TNN
Saat kamu memilih dia menjadi pasanganmu, artinya kamu siap menerima dia secara seutuhnya, termasuk kekurangannya. Kamu tidak bisa menuntut pasangan untuk berubah. Kamu cuma buang-buang energi jika kamu memaksa pasangan untuk mengikuti kemauanmu.
Seperti yang sudah ditekankan berkali-kali, pasangan bukan dukun yang bisa membaca pikiranmu. Daripada kamu menekan perasaan pasangan dengan mengucapkan kata-kata tersebut, utarakanlah apa yang kamu inginkan atau keluh kesahmu dengan cara yang lebih tenang dan dewasa. Koreksi dulu diri sendiri, apakah keinginanmu tersebut realistis atau tidak? Apakah yang kamu mau dapat merugikan pasangan, baik secara fisik maupun mental? Komunikasikan dengan sehat daripada melontarkannya dengan ucapan yang kekanakan.
“Kamu Udah Nggak Menarik Lagi!”
via Alivemag
Sebesar apapun kepercayaan diri pasangan, dia tetap akan sakit hati saat mendengar kata-kata itu darimu. Tentu saja, pasanganmu adalah orang yang paling dekat denganmu. Kamulah orang yang membuatnya nyaman secara fisik dan mental. Ucapan inilah yang dapat menjadi jurang pemisah keintiman dan gairah dalam hubungan.
Kamu tidak bisa berharap pasangan menjadi sempurna. Meski dia sudah berusaha yang terbaik, dia tetap tidak bisa berpenampilan yang terbaik untukmu selama 24 jam penuh. Doronglah pasangan untuk menjaga dirinya dengan cara yang lebih sehat daripada merendahkannya seperti itu. Ketertarikan dan gairah dalam hubungan hanya akan berhasil jika kalian berdua sama-sama proaktif menjaganya.
“Aku Pengen Kita Kayak Dulu Lagi…”
via Huffington Post
Kalau kamu mengucapkan kata-kata di atas dengan nada lembut dan sekadar untuk bernostalgia, tidak masalah. Namun, lain ceritanya kalau kamu mengucapkannya karena kamu merasa pasanganmu sudah berubah dan kamu tidak senang melihat perubahannya tersebut.
Manusia akan selalu berkembang. Ketika kamu memilih dia sebagai pasangan, berarti kamu harus menerima perkembangannya sebagai individu. Jika kamu tidak terima melihat perkembangannya, kamu akan berbalik membencinya lalu menganggap dia sudah berubah. Jika menurutmu dia berubah ke arah yang negatif, cari tahu alasannya. Dekati dia dengan cara yang lebih baik tanpa menyalahkan pasangan.
Perubahan pasangan yang kamu anggap negatif bisa jadi disebabkan oleh kamu yang merasa kurang diperhatikan atau kurang nyaman dalam hubungan. Mungkin dia sedang disibukkan oleh pekerjaannya atau dia sedang memiliki masalah yang cukup memonopoli pikirannya sehingga dia lupa untuk memberimu perhatian. Apapun alasannya, komunikasikan uneg-unegmu dengan cara yang sehat.
“Kamu Idiot Banget, sih!”
via Huffington Post
Menyebut pasangan bodoh itu amat sangat pantang kamu ucapkan. Tandanya kamu kurang dewasa untuk mengungkapkan kekesalanmu pada pasangan. Bayangkan kalau kamulah yang disebut bodoh oleh pasangan, orang yang paling kamu cintai. Hatimu teriris-iris, bukan? Kalau kamu hanya bisa menjelek-jelekan pasangan dengan kata-kata kasar, berarti kamu belum siap berdiskusi secara dewasa.
“Aku Benci Kamu!”
via Huffington Post
Ketika kamu berucap seperti itu, berarti kamu menyerang karakter dan pribadi pasangan. Tandanya rasa hormat dan menghargaimu terhadap pasangan berkurang. Kalau hubungan kamu kekurangan respek dan rasa saling menghargai, kamu tidak akan bisa bahagia. Meskipun kamu tidak benar-benar membenci pasangan, kamu bisa mengungkapkan kekesalanmu dengan cara sehat seperti ini:
“Aku ngerasa (emosi yang kamu rasakan) waktu kamu (jelaskan situasi atau perbuatan pasangan). Aku pengen kamu (saran yang sebaiknya dilakukan pasangan yang dapat membantumu merasa lebih baik).”
Misalnya, “Aku ngerasa kesal waktu kamu nggak dengerin omongan aku semalem. Aku pengen kamu lebih perhatian lagi waktu dengerin aku ngobrol.”
Sudah paham? Silakan gunakan cara tersebut jika kamu ingin mengeluarkan uneg-unegmu dengan cara yang lebih sehat, ya.