Ladies, lagi demen-demennya yah smsan atau chatting sama si dia? Well, mengasyikkan memang karena fasilitas texting/chatting bisa semakin mendekatkan kita dengan si dia.
Tapi sebelum terjadi konflik gara-gara sms atau chatting, ada beberapa hal yang harus kamu perhatian di saat kamu berkirim-kirim pesan dengannya:
1. Ungkapkan secara langsung, nggak bertele-tele.
Bikin supaya smsmu efektif. Kaum pria mencari kejelasan makna dan pesan dari setiap bacaan/tulisan. Kalau kamu ingin ingin ungkapkan sesuatu ke mereka, biasakanlah untuk mengatakannya langsung dan terus terang.
Nggak efektif: “Yang, lagi apa? Lagi sibuk ngga? Lagi mikirin aku ngga? Kamu sore ini pulang jam berapa? Ntar sore kamu lembur ngga? Aku pengen dinner bareng kamu, udah lama kita ngga makan bareng kan… Aku pengen nyobain ramen baru yang di deket belokan itu tuuuh, kayaknya enak Yang. Temenku sih pada bilang enak, lebih enak daripada ramen yang deket kantor kamu itu. Trus, katanya bukanya juga sampe malem sampe jam 11. Nanti kamu mau jemput pake mobil or motor? Kalo bawa motor, jangan lupa bawa SIM-STNK ya, deket sini lagi ada razia.”
Efektif: “Yang, sore ini pulang jam berapa? Kalo ngga lembur, kita nyobain ramen yuk!”
Ini adalah kecenderungan pria: Bila kamu mengirimkan begitu banyak pertanyaan dalam satu pesan, dia hanya akan menjawab pertanyaan paling terakhir yang dia baca.
2. SMS = Short Message Service. SHORT.
Andaikata kamu harus mengungkapkan perasaaan kamu lewat sms, maka nyatakanlah sewajarnya dan seperlunya. SMS itu kepanjangannya Short Message Service, perhatikan ada kata SHORT di situ, yang artinya pendek. Jika ingin menulis essay empat paragraf tentang mengapa kamu kesal hari ini, kirimlah melalui email.
Nggak efektif: “Met malem Sayang. Aku sekarang lagi tidur-tiduran aja, badan aku pegel-pegel Yang kecapean. Soalnya hari ini di kampus aku ada 4 perkuliahan. Tadi jadwal kuiah aku jam 8 pagi, jam 10, jam 1, sama jam setengah 4. Hufffft, mana tadi jam 10 ada kuis lagi. Aku baru bisa pulang jam 6. Seharian aku ngga bisa konsen soalnya aku kepikiran kamu terus. Yang, aku kangen bangeeettt. Padahal baru ketemu kamu kemaren yah. Nggak tau kenapa hari ini aku mikirin kamu terus. Sekarang lagi liatin foto2 kita yang pas liburan di pantai. Kapan-kapan liburan lagi yah. Kamu udah tidur belom? Love you so much!”
Efektif: “Met malem Sayang. Cuma mau bilang aku kangen kamu! :* ”
3. Berharap dibalas sama panjangnya
Kesalahan umum wanita: kamu mengharapkan sms-mu yang panjang-penuh emo-unyu-alay akan dibalas panjang-banjir emo-unyu-alay juga. Berbeda dengan kamu, pria bukan makhluk yang terobsesi untuk menjawab sms kamu yang rumit bertingkat itu dengan sms yang serupa (seandainya dia sms nya unyu2, biasanya itu terjadi cuma pas lagi PDKT). Bukan berarti pria/pacar kamu nggak sayang kamu, tapi cara mereka membalas sms kamu ialah memang simpel dan seperlunya.
Bila kamu mengirim: “Siaang Honeeeey <3…..<3 <3. Kamu dah mamm byummp (^^)?? Xixixixi. Honnh, plizz cek tab mention nya dunkkks”””. Tadi aku postinkk f0t0 waktu kamyuu giiy main gitar di kantin. Keyennnd ichhh <3 <3 :* :* :* *puk puk*, pacallllkuuuuh gitu lowhh. Min99u depan kamu katax mw main di Fak.Ekonomi??? Aq ikut nganterin yahh cayanggggg @___@. Owh iya, skrng kamu giy apa!? Aku leh telefondd ndaa ‘__’ ? Lezz g.p.l”
Dia akan membalas: “Siang. Belum. Lagi kuliah.”
Itu sudah cukup panjang. Kamu mungkin akan tersinggung bila dia membalas “K”, atau “G”. Lalu kamu menangis, karena kamu merasa bahwa dia nggak sayang lagi sama kamu. Bahwa usaha kamu untuk menulis pesan yang begitu panjang hanya dibalas satu huruf. Kamu yakin betul kadar cinta pasangan ditentukan dari seberapa panjang pesan yang dia kirim (karena itu kamu selalu ngirim panjang, dan berharap dibalas panjang). Jadi pacar kamu pasti sangat… rumit yah.
4. Tidak ada makna tersirat di dalamnya. Sama sekali!
Tidak perlu menafsirkan pesan tertulis darinya secara dalam dan sentimentil. Karena ujung-ujungnya kamu (biasanya) akan kecewa. Ini disebabkan karena pria bukan makhluk intrinsik, mereka nggak menyertakan emosi tersirat yang rumit-beribet ketika mereka ngirimin kamu sms. Sikapi sms mereka secara harfiah seperti apa adanya, bukan sesuai seperti apa yang kamu ingin baca alias pakai ekspektasi. Bila dia berkata A, maka itu artinya A.
Misalnya dia SMS kamu seperti ini:
“Yang, sori hari ini aku gak bisa jemput. Ada meeting sampai malam.”
Kalo kamu bacanya sensian pake ekspektasi : “Hih gampang banget ngetik kata ‘sori’. Harusnya dia lebih sopan minta maafnya. Harusnya ‘sorry’, bukan ‘sori’. Berarti dia ngga peduliin aku! Trus kenapa sih tiap hari dia ada meeting terus, kenapa sih dia sekarang jadi lebih care sama pekerjaannya? Dia harusnya juga lebih merhatiin aku! Nggak sadar apa yah, tiap hari aja aku selalu bisa luangin waktu buat dia, tapi kenapa dia nggak. Nggak adil banget!” Sementara dia sedang bingung, lelah, kesal dan ngantuk di meja meetingnya, kamu marah-marah dan mengancam minta putus. Ya dia iyakan saja.
Kalo bacanya woles: “Oh lagi sibuk yah dia, oke gutlak my dear! Semangatin balik ah!” Dia akan merasa berhutang sudah batalin acara sama kamu hari ini. Dia akan berusaha menebusnya lain hari.
So Ladies, sekarang kamu bisa ber-sms ria dengan si dia dengan cara yang asik. Nggak ada lagi istilah berantem-beranteman cuman gara-gara sms. Keep calm and text him yah! Spread the love ;) !