2 Alasan Sebaiknya Kamu Menunda Anak Setelah Menikah

Home Articles 2 Alasan Sebaiknya Kamu Menunda Anak Setelah Menikah
Share the knowledge!

Ketika kamu bercerita pada teman-teman atau kerabat kalau kamu dan pasangan ingin menunda anak setelah menikah, mereka pasti terkejut. Setelah itu, mereka akan menakut-nakutimu dengan banyak sekali topik tentang bahayanya memiliki anak di usia tua.

Padahal faktanya, menunda anak memiliki banyak keuntungan, lho! Masa kini, sudah banyak wanita yang melahirkan di usia 30an. Bahkan ada banyak sekali artis wanita yang melahirkan di usia 40an! Dari Mariah Carey, Tina Fey, Julianne Moore, dan Halle Berry. Menurut penelitian baru dari Denmark, melahirkan anak pertama di usia 30an dapat memperbesar kesempatanmu untuk jadi orang tua yang tenang, sabar, dan lebih dewasa dibanding orang tua yang melahirkan di usia 20an.

Selain itu, apalagi keuntungan lainnya menunda anak setelah menikah? Berikut ini adalah alasan ilmiah sebaiknya kamu menunda anak setelah menikah.

1. Ibu yang Lebih Tua Cenderung Lebih Jarang Menghukum Anaknya

pexels-photo-341378 (1)
via Pexels

Dari penelitian di Aarhus University, Denmark, 4741 partisipan ibu yang berusia lebih tua terbukti lebih jarang menggunakan sanksi verbal mau pun fisik ketimbang ibu yang lebih muda. Kemungkinan besar dikarenakan mereka punya teknik disiplin lain yang lebih baik untuk mendidik anak mereka.

Tidak itu saja. Para peneliti juga mengamati perilaku anak-anak mereka. Anak-anak tersebut menunjukkan perilaku yang lebih baik daripada teman-teman mereka. Kesimpulannya, ibu yang lebih tua lebih jarang menghukum anak-anak mereka. Anak-anak mereka juga berkembang lebih positif dalam berinteraksi di lingkungan sekitar.

Para peneliti juga mengamati bahwa para ibu yang memilih punya anak di usia lebih tua tidak hanya disebabkan oleh edukasi maternal dan status kekayaan. Tetapi juga karena mereka ingin fokus ke pendidikan atau karir yang lebih tinggi.

2. Pengalaman Hidup Adalah Aset yang Sangat Berharga Dalam Mendidik Anak

pexels-photo-235554
via Pexels

Salah satu faktor lainnya adalah level kedewasaan. Karena usianya lebih tua, sang ibu sudah memiliki ragam pengalaman yang membantunya mendidik anak. Dari mengatasi tantangan, menghadapi masalah, dan menurut para ilmuwan, mengembangkan usia “mental fleksibilitas”.

Para ibu lebih tua lebih mampu bersikap toleran terhadap sikap rewel anak dan membangun batasan yang sehat. Rasa empati yang baru berkembang di usia lebih dewasa juga memiliki faktor penting. Terdapat perbandingan yang cukup kontras antara cara mendidik anak pada ibu muda usia belia dan ibu lebih tua. Hasilnya, para ibu muda tidak sanggup berempati pada anak mereka pada 12 bulan pertama setelah kelahiran.

Menariknya, keuntungan memiliki anak di usia lebih tua mulai menurun saat anak-anak mencapai usia remaja. Saat anak mereka berusia 15 tahun, mereka juga akan mengalami masalah yang dimiliki oleh para ibu muda. Seperti masalah emosi dan sikap anak. Namun, hal ini tidak mengejutkan. Masa remaja adalah masa labil anak-anak di mana mereka masih sering berontak dari orang tua, termasuk mereka yang dibesarkan oleh orang tua berkualitas.

Apakah kamu wajib menunda anak setelah menikah? Semua ada di keputusanmu dengan pasangan. Penelitian yang ada di artikel ini hanya menunjukkan bahwa ada keuntungan dan kerugian yang berbeda dari memiliki anak di tahap usia yang berbeda juga.

Penelitian ini bisa membantu kamu dan pasangan menambah informasi bermanfaat untuk kamu dan pasangan yang sedang ingin memiliki anak. Sebaiknya miliki anak pada waktu yang tepat dan tentu dengan alasan yang tepat juga. Lebih baik menunda anak daripada buru-buru dan malah menghancurkan masa depan mereka!

Share the knowledge!