Masih Jadi The Nice Guy?

Home Articles Masih Jadi The Nice Guy?
Share the knowledge!

Kamu mungkin pernah mendengar bahwa wanita menginginkan The Bad Boy ketimbang The Nice Guy. Maka nggak jarang pria berpikir jika kamu harus menjadi The Bad Boy: kamu akan belajar bagaimana menjadi seorang player, belajar bagaimana menyakiti wanita, belajar bagaimana untuk tidak menelepon wanita sehingga dia yang akan mengejar kamu. Kamu yang akan memegang game kali ini. Dengan begitulah cara kamu menarik wanita. Namun, apa yang terjadi jika si The Nice Guy berlaku seperti The Bad Boy? Segala hal yang dia lakukan tidak bekerja sama sekali karena itu bukan asli si The Nice Guy. Makanya, wanita bisa membaca bahwa kamu hanya sedang memainkan peran.

Jadi, apa yang biasa dilakukan oleh si The Nice Guy? Dia melakukan segalanya sangat baik. Dia memperlakukan wanita penuh hormat. Dan sayangnya wanita mengatakan, “Kita temanan aja, ya.” Berulang-ulang kali. Mengapa?

Karena wanita tidak sepenuhnya menginginkan The Nice Guy dalam hidupnya. Banyak wanita yang mengatakan ingin pasangan yang baik, but what they really want is a GREAT guy. Seorang pria yang memiliki prinsip. Seorang pria yang memahami dan menghormati DIRINYA SENDIRI. The Nice Guy memang kadang menghormati dirinya sendiri, tapi mereka selalu setuju dengan apa pun. Setiap kali mereka berkencan dengan wanita, mereka selalu setuju dengan apa pun yang dikatakan oleh si wanita. Misalnya, si wanita mengatakan bahwa dia sangat suka kegiatan ekstrem, beberapa detik kemudian si The Nice Guy, mengatakan hal yang sama. Wanita mengatakan dia ingin tinggal di pedesaan dengan hawa yang sejuk dan tak ada polusi, kemudian The Nice Guy, mengatakan hal yang sama, padahal si pria nggak bisa hidup tanpa mall, coffee shop, wifi, dan film-film terbaru.

The Nice Guy

The Nice Guy merupakan orang yang selalu setuju dengan orang lain atau dengan kata lain mereka nggak memiliki kontrol dalam hidupnya sendiri. Dia menginginkan wanita masuk dalam hidupnya, dia menyetujui apa yang dikatakan oleh si wanita, sepanjang malam dia berdoa agar seorang wanita cantik akan menyukainya karena kebaikannya.

The Nice Guy justru malah TIDAK mendapatkan wanita. Mereka biasanya tidak mendapatkan kesempatan untuk kencan kedua karena mereka sangat membosankan. Apa yang kamu anggap menyetujui semua perkataan wanita itu adalah sosok yang menyenangkan, justru menjadi bukti bahwa kamu nggak memiliki “nilai” apa pun. Kamu seperti ngak memiliki identitas, so you become accommodating, inoffensive, and boring. Kamu akan menjadi The Nice Guy di mana tak ada seorang wanita pun pengin kencan sama kamu. Belum lagi saat kamu menyukai wanita, kamu akan melakukan apa pun untuk membuatnya senang. Jika di status BBMnya dia sedang ingin makan takoyaki, kamu akan lari membawa bungkusan takoyaki untuk dia. Jika dia bilang sedang pusing, kamu akan menyalakan kendaraan untuk mengantar obat untuknya. Ketika dia bilang dia nggak bisa bertemu di akhir pekan, kamu akan terima dan mengatakan bahwa waktumu kapan pun untuk si dia. Kamu nggak memiliki rencana apa pun dan mengikuti apa saja yang diinginkan oleh si wanita. You’re Mr. Whatever-You-Want-To-Do.

Kenapa bisa seperti itu?

Karena The Nice Guy selalu memberikan kontrol penuh hidupnya untuk seorang wanita yang sangat dia inginkan. Dia terlalu takut dengan hidupnya sendiri, terlalu takut melakukan apa yang mereka inginkan. Dan jelas wanita nggak akan mau dengan pria seperti itu. What woman want is a MAN. Mereka ingin seorang pemimpin—a GREAT guy who will lead them. Pria yang ketika mengencani mereka adalah pria yang menjaga mereka dengan caranya sendiri, yang bisa berdebat dengan mereka terhadap suatu topik, jika dia nggak setuju dengan pemikiran si wanita.

The Nice Guy nggak memiliki kepercayaan diri apa pun, makanya mereka nggak percaya bisa mendapatkan seorang wanita. Mereka takut jika tak bisa mendapatkan seorang wanita yang mereka inginkan, makanya akan melakukan apa pun yang membuat si wanita senang. Mereka akan memohon untuk bisa menjalin hubungan dengan si wanita tersebut, dan tentunya wanita tahu bahwa dia lah yang memegang game.

Be a GREAT Guy

If you’re nice, that’s great, but what you really want to be is a GREAT guy. Kamu harus menjadi pria yang memperlakukan orang dengan baik, tetapi masih berada dalam prinsip hidup kamu. Kamu harus menjadi seorang pria yang bisa berdiri di atas kakimu sendiri dan tidak takut untuk menghadapi wanita meskipun kamu sedang sangat tergila-gila dengannya. Kamu harus menjadi pemimpin dalam diri kamu sendiri—seorang pria yang memutuskan ingin berhubungan dengan si wanita atau tidak, bukan pria pengemis yang memohon-mhon untuk mendapatkan status darinya.

Untuk bisa seperti itu, kamu harus yakinkan dirimu sendiri. Kamu harus menjalani kehidupan dengan cara yang benar-benar kamu ingininkan. Kamu harus sadari bahwa kamu adalah pria yang hebat dan menarik sehingga kamu bisa mengencani seluruh wanita dan memilih wanita yang tepat untuk hidupmu nanti. Perlu diingai: Wanita justru nggak ingin dengan pria yang hanya punya satu opsi wanita, yaitu dia.

Anggap saja menjadi The Nice Guy adalah berkah di mana nggak semua pria bisa melakukan hal itu. Sikap baik bagi seluruh orang, perkataan yang halus dan sopan, hingga tingkah yang ramah tentu menjadi dambaan beberapa si The Bad Boy. Yang perlu kamu ingat adalah jangan pernah berubah menjadi si The Bad Boy atau berpura-pura manis, hanya karena kamu sedang menginginkan wanita. It never works.

Share the knowledge!