Sebaiknya sebuah hubungan atau komitmen dijalankan oleh mereka yang sudah sama-sama dewasa. Yang sama-sama mau belajar dan bertanggung jawab dengan hubungan yang sudah dibina tersebut. Salah satu kedewasaan seseorang dalam sebuah hubungan adalah saat kamu bisa memutuskan pasangan dengan cara yang baik.
Well, sebenarnya enggak ada cara terbaik dalam ngemutusin hubungan menurut saya. Namun, kamu pihak yang memutuskan—entah kamu pria atau wanita—secara dewasa seharusnya tahu betul bagaimana cara ngemutusin yang baik.
Salah satu tandanya adalah JIKA kamu berani mengatakannya langsung, tatap muka, dan menjelaskan secara jujur apa yang menyebabkan kamu ngemutusin dia. Karena apa pun alasannya dan sesakit apa pun menurut kamu, kalau kamu sudah dewasa kamu harus bisa mengatakan ke mantan. Jadi, dari sanalah kamu dan dia bisa sama-sama belajar. Mantan kamu tahu apa kesalahannya, pun mantan kamu juga bisa membicarakan kesalahan kamu. Kalian bisa sama-sama belajar dan ubah kesalahan untuk hubungan yang mendatang. Terdengar lebih enak dan membuat kalian lebih bahagia, kan? Meskipun awalnya akan terasa rumit, tapi saya yakin kalau kalian adalah dua sosok yang sama-sama dewasa dalam memutuskan sesuatu.
Ups, sayangnya, enggak semua perjalanan hidup seseorang seperti itu. Enggak sedikit mereka memilih untuk meninggalkan pasangannya begitu saja saat merasa sudah enggak bisa mempertahankan hubungan mereka. Perlu kamu tahu bahwa cara itu adalah cara yang sangat salah, cara anak kecil, dan cara yang (mungkin) konyol dan lebih menyakitkan mantan kamu itu.
Ada banyak alasan yang memungkinkan seseorang enggak mau memutuskan dengan cara yang baik-baik ke pasangannya terdahulu. Entah karena takut akan menyakiti, entah karena takut enggak akan bisa berpisah karena si dia menolak, atau alasan lainnya yang membuat kamu kepikiran untuk tinggalin dia gitu aja.
Sayangnya, tinggalin seseorang begitu saja terkadang justru menimbulkan masalah lain di kemudian hari. Seperti yang dialami teman saya—anggap saja namanya, Rendra yang pergi meninggalkan mantannya, Laras, begitu saja satu tahun silam. Bagi Rendra jelas bahwa hubungan mereka enggak bisa “terselamatkan” lagi. Sayangnya, Rendra terlalu pengecut dan kenak-kanakan untuk mengatakan sejujurnya ke Laras. Sedangkan bagi Laras, hubungan mereka belum selesai karena tidak ada perpisahan di antara mereka. Tahu efeknya apa? Laras terus mengganggu hidup Rendra, bahkan saat Rendra sudah memiliki pasangan lagi. Laras terus mencari kepastian yang sebenarnya sudah dia dapatkan dari dulu. Hanya saja, otaknya menolak dan menganggap bahwa hubungan mereka masih baik-baik aja.
Nah, kalau dibandingkan dengan contoh di atas, mana yang lebih akan kamu pilih? Mengatakan baik-baik tentang perpisahan kalian ke pasangan? Atau mungkin memilih untuk kabur dan menimbulkan masalah ke depan. Apa pun pilihanmu, yang menentukannya adalah kadar kedewasaan kalian masing-masing.