Sudah mati-matian untuk bisa move on, sudah berusaha keras melupakan semua kesalahan mantan, sudah bisa membuka diri pasca diselingkuhi sama mantan…, eh mendadak si dia hadir kembali. Pastinya ada perasaan kesal, marah, dan tersinggung, saat seseorang yang sudah meninggalkan kamu begitu saja, hadir dan meminta kenangan lama terulang kembali. Namun, jangan tergesa-gesa untuk menerima kehadiran dia kembali. Kalau jadi teman boleh deh, ya. Kalau jadi pacar lagi? Eits, tunggu dulu…
Tak perlu terbawa suasana tempo dulu
Biasanya, saat seseorang yang sudah lama berhubungan dengan kamu, dia tahu bagaimana cara membuat kamu nyaman. Tahu membuat kamu tertawa, membuat kamu bahagia, dan membuat kamu merasa dicintai. Dia tahu apa saja trik-trik yang digunakan untuk membuat kamu kembali seperti dulu dan mencintai dia lagi. Semua sudah mantan kamu hapal luar dalam. Ini yang membuat dia lebih mudah membawa kamu ke “masa-masa” saat kalian bersama dulu. Maka tak jarang, cara-cara dia mampu meluluhkan hati kamu (lagi). Namun, sebaiknya jangan terlalu terbawa suasana terlebih dahulu. Kita enggak pernah tahu apa maksud mantan pasangan kembali mendekati lagi. Bisa saja dia hanya iseng dan mencoba mempermainkan kamu (LAGI). Tetap jaga jarak dan jawab seperlunya.
Sebagai pihak yang disakiti, kamu harus bisa tegas
Saya punya seorang teman yang selalu bersikap baik saat mantannya datang tiba-tiba. Parahnya, bukan hanya sekali dua kali, tetapi berkali-kali, mantannya bisa pergi dan datang begitu aja. Teman saya dan mantannya, masih saling merangkul, berpegangan tangan, bahkan mengaku pernah juga berciuman saat status mereka bukan berpacaran lagi. Tidak bisa tegas dengan masa lalu justru memperumit urusan di masa sekarang. Si teman saya jadi sulit untuk move on dan terus berharap dengan mantannya. Dia tak pernah sadar bahwa dia hanya dijadikan pelarian saat mantannya hanya membutuhkan sesuatu untuknya. Nah, ini juga yang mungkin akan kamu rasakan jika tak bisa bertindak tegas dengan mantan pacar kamu. Katakan apa yang kamu inginkan kepada dia.
Apa hal yang membuat kamu dan dia putus?
Menjalin hubungan baik dengan mantan memang tidak salah, ASALKAN kamu sudah berdamai dengan masa lalu. Kamu sudah memaafkan kesalahan kalian berdua, sudah tak mau terlibat kembali untuk hubungan dulu atau murni 100 persen sudah move on. Kalau kamu bisa bersikap seperti itu, tentu saja masa lalu sudah dijadikan pelajaran. Yang membahayakan apabila kamu masih terus berharap dengan seseorang yang tidak baik untuk kamu. Coba ingat-ingat apa saja kesalahan kalian berdua yang menyebabkan kalian berpisah. Apa saja yang membuat kalian akhirnya putus—apakah hanya kesalahpahaman atau karena masalah berat. Kalau ternyata kamu masih belum bisa memaafkan dia dan berpikir bahwa kamu tak bisa seperti dulu, maka kamu enggak harus memaksa untuk berteman baik dengan dia kok. Karena kamu harus egois dengan memikirkan perasaan diri kamu sendiri, bukan orang lain.
Balikan atau tidak, itu pilihan kamu
Lagi-lagi, apa pun keputusannya tetap ada di tangan kamu. Kamu mau kembali memperbaiki hubungan yang sudah hancur bersama dia lagi, silakan. Namun, kalau tidak pun itu adalah keputusan kamu. Kalau masih mau bersama dia, pastikan bahwa kamu sudah melupakan kesalahan dia dan tak mengungkit masalah dulu. Kalau keputusan kamu untuk tak mau bersama dia, maka saran untuk kamu adalah mengabaikannya. Biarkan dia terus mengejar kamu karena kamu sudah bertindak tegas kepada dia. Anggap dia tak ada—sama sperti dulu dia anggap kamu tak ada saat dia menemukan wanita/pria lain.