Puluhan teman selalu menggaungkan kata move on setelah putus dengan wanita Anda. Sejak hari pertama mengucapkan kata putus, Anda langsung bahagia. Semua penat dan beban di hati, menghilang. Pergi ke satu bar ke bar lainnya pada malam hari. Terima semua ajak main. Menekuni hobi yang dulu sempat hilang gara-gara punya pasangan yang manja. Siapa yang nggak bahagia coba? Anda seolah menemukan diri Anda yang dulu.
Sejak putus sama si wanita yang manja dan cemburuan, Anda merasa bahagia bukan main. Tak ada lagi rengekan dan tuntutan. Hidup kembali normal seperti dulu. Bertemu teman, kumpul hingga dini hari, pergi ke bengkel, kenalan sama wanita.
Hingga di satu titik, ternyata itu hanya pelampiasan. Sebulan melakukan hal-hal di atas hampir setiap hari, Anda mulai bosan dan lelah. Mendadak terpikirkan sedang apa mantan di sana? Apakah dia sudah menemukan pria lain? Apakah dia bahagia dengan hidupnya setelah Anda putusin? Eh, tapi kok dia nggak menghubungi gue sama sekali? Harusnya dia ngerengek minta balikan karena itu yang gue mau.
Anda sadar bahwa ternyata mantan memang tak menginginkan untuk balikan. Jauh di lubuk hati, Anda yang sekarang hancur. Tak sadar mulai membuka folder foto melihat wajah mantan, membuka akun Facebooknya dan menemukan ternyata dia jadi jauh lebih cantik. Menyesal. Cemburu saat banyak pria yang komentar tentang foto-foto terbarunya. Move on Anda gagal. Saat itu, Anda ingin memiliki mantan Anda lagi. Anda menganggap bahwa wanita lain seolah nggak ada apa-apanya dibandingkan Mantan.
Eits, sabar. Kepikiran mantan, kangen, bahkan mimpi sekalipun bukan berarti Anda harus balikan lagi sama dia, kan?
Kenapa Putus?
Mengatakan, “Gue mau balikan sama mantan…” bukan perkara yang mudah, Guys. Bahkan saat mungkin kondisinya memang si wanita yang salah sampai harus diputusin. Mendapatkan mantan enggak semudah balikin telapan tangan. Jangan karena Anda melihat mantan yang galau di social media, berarti itu tanda si wanita akan menerima Anda lagi. Salah! Wanita kalau dikecewakan biasanya logikanya jauh lebih bekerja dan tak mau mengulang kesalahan yang sama. Pikir lagi, apa sih yang membuat kalian putus? Masalah-masalah apa saja yang ngebuat kalian akhirnya tak mencari solusinya lagi?
“Soalnya dia posesif. Tukang atur. Manja. Drama. Ribet. Curigaan mulu.”
Nah, pernah enggak Anda berpikir kenapa dia bisa begitu? Karena nggak ada asap kalau nggak ada api. Bukan berarti menyalahkan sepenuhnya di pihak pria. Namun, lebih baik memang introspeksi diri dulu. Apa saja yang membuat kalian berdua akhirnya seperti ini.
Layakkah jika dilanjutkan?
Setelah introsepksi, Anda pasti menyadari apa saja kesalahan yang Anda dan mantan lakukan dulu. Anda bisa menilai bagaimana kualitas hubungan kalian dulu dan bagaimana si wanita. Apakah dia layak diperjuangkan lagi sebagai pasangan atau tidak. Jika ternyata si wanita memang layak, maka tak ada yang melarang Anda untuk mendekatinya lagi.
Namun, coba juga tanyakan ke dalam diri sendiri, apakah Anda layak untuk dia? Jangan egois. Sebab bisa jadi, Andalah akar masalah kenapa kalian putus. Coba ingat lagi, kesalahan apa yang pernah Anda buat, sebab si wanita jelas merasa bahwa Anda salah. Bila ternyata kesalahan Anda memang cukup fatal kemarin, kemungkinan mantan mau kembali lagi sangat kecil. Bahkan jika ternyata si mantan terang-terangan menolak, memang waktunya untuk move on dengan cara yang tepat. Jangan lupa, renungkan 7 Pertanyaan Sebelum Balikan yang ditulis oleh Coach Lex dePraxis.
Ternyata mantan masih mau sama Anda
Ya, mungkin saja sih, kalau si wanita masih menerima ajakan balikan Anda. Namun, sadari bahwa kondisi hubungan yang awalnya sudah retak tak akan sama seperti dulu, bahkan jadi jauh lebih buruk.
Mengapa? Sebab Anda dan dia tak akan bisa mengubah sikap buruk jika masih berada di zona nyaman kalian. Salah Anda mungkin berbohong kecil atau bahkan selingkuh, merasa bahwa mantan masih bisa menerima Anda kembali. Sedangkan si wanita merasa dengan tetap menjadi posesif, cemburuan, dan segala sikap buruknya saja Anda masih mau kembali dengannya, maka membuat dia terus melakukan itu. Tak ada lagi saling menghargai.
Sama-sama nggak mau berubah dan membuat hubungan kembali lebih kacau. Anda dan dia kemungkinan besar sulit melupakan kesalahan pasangan masing-masing. Keburukan dulu bisa dibawa saat kembali bersama. Saya sudah mengalaminya. Makanya, saat Anda putus dan bertemu dengan orang baru, biasanya Anda akan ngeh dengan kesalahan Anda dan tak mau mengulangnya lagi.
Bisa saja sih kalau mantan akan berubah. Namun, jelas saja prosesnya nggak secepat itu. Nggak sebulan dua bulan si dia bisa menghilangkan sikap buruknya. Memang hidup Anda mungkin jadi lebih sempurna saat balikan sama mantan yang jauh lebih cantik dan sexy. Namun, bukan berarti sifatnya bisa berubah saat bersama Anda, Guys!