Beberapa wanita memang sulit mengerti dengan keinginannya sendiri. Bilangnya semua pria itu brengsek dan berharap bisa pacaran sama pria baik, setia, mengerti keinginannya, tapi kok ujung-ujungnya malah pacaran sama si bad boy. Yang ketauan nggak setia dan punya pacar, yang ketauan cueknya minta ampun, yang ketauan suka nyakitin wanita. Kok bisa kayak gitu? Kenapa pria yang benar-benar baik justru nggak dipilih wanita?
Kepribadianmu Nampak Nggak Asli
Oh, jangan salah sangka dulu, Guys. Bukannya wanita curiga dengan kebaikan kamu, bukan pula wanita berpikir negatif atas ketulusan kamu. Hanya saja, nggak semua orang bisa bersikap baik terus-menerus, kan? Nah ini yang seringkali dilakukan si nice guy. Mereka selalu baik dalam semua kondisi saat sedang PDKT sama wanita. Selalu mengatakan iya, selalu membantu, selalu ada. Berbeda dengan bad boy, mereka tampil apa adanya alias nyata. Ini yang kadang ngebuat bad boy terlihat lebih jujur.
Mudah Dikontrol
Kebanyakan si nice guy tak memiliki batasan ingin diperlakukan seperti apa oleh wanita. Ya, selama si wanita senang dan bisa ngebuat mereka jatuh cinta, si pria akan melakukannya. Nice guy juga tak memiliki kebutuhan apa pun dari si wanita. Sehingga tak jarang si nice guy hanya dimanfaatkan dan tak jarang si wanita nggak menghargainya. Wajar dong, kan kamu selalu mau melakukan apa pun untuk si wanita. Tak ada respect, maka tak ada ketertarikan. Sedangkan bad boy tak akan membiarkan hidupnya dikontrol atau diatur oleh wanita.
Bosan dan Mudah Ditebak
Bad boy biasanya memiliki kehidupan yang asyik. Jadi, pastinya kehidupan dan cerita-ceritanya sangat menyenangkan dan tak mudah ditebak. Sisi misteri dan adventurenya membuat wanita seolah ditarik dengan semua itu. Sedangkan nice guy cenderung tak memiliki tantangan, sangat mudah ditebak dan berakhir dengan membosankan. Kalau begitu maka kamu wajib membuat hidup kamu jadi jauh, jauh, jauh lebih menyenangkan agar wanita mau masuk ke dalamnya.
Wanita Senang Merasa Dibutuhkan
Bagi beberapa wanita, “membenarkan” bad boy adalah tantangan tersendiri. Dengan segala sikap buruknya, wanita merasa bahagia jika bisa mengubah si bad boy menjadi nice guy. Sedangkan si nice guy adalah sosok yang tak bisa perlu “diperbaiki”. Makanya saat wanita bisa mengubah di bad boy menjadi pria yang cocok dalam kriterianya, si wanita menganggap bahwa si pria tak akan meninggalkannya dan si dia merasa dibutuhkan.
Ladies, kalau kamu masih berpikir seperti ini, saya beritahu kalau kamu KONYOL. Daripada sibuk-sibuk mengubah si bad boy jadi orang baik karena sisi sosial kamu, mending kamu ke rumah yatim piatu atau panti jompo, bahkan jika perlu terlibat aktif dalam acara sosial. Hey, nggak ada seorang pun yang mau diubah orang lain.
Kepercayaan Diri yang Rendah
Beberapa kali saya menemukan, si nice guy memiliki kepercayaan diri yang sangat rendah. Mereka merasa nggak nyaman dengan kekurangannya dan salah satu cara untuk menutupinya adalah dengan menganggap wanita yang sedang didekatinya bak malaikat yang tak punya kekurangan.
Bukan Partner yang Asyik
Si nice guys biasanya tergagap saat berbicara dengan wanita, entah karena gugup atau takut berbuat kesalahan yang berujung si wanita jadi ilfeel. Nggak jarang juga, si nice guy selalu setuju dengan pendapat si wanita. Sedangkan bad boy sangat tahu apa yang ingin wanita dengar. Mereka tak takut dengan apa yang akan mereka bicarakan. Inilah yang membuat bad boy adalah partner ngobrol yang asyik.